Nyeri yang terjadi pada fase pertama persalinan merupakan hal yang normal dan disebabkan oleh proses pembukaan serviks. Penanganan nyeri pada persalinan dapat dilakukan dengan metode non-farmakologis, salah satunya adalah pijat punggung dan dzikir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat punggung dan dzikir terhadap tingkat nyeri pada ibu yang sedang menjalani persalinan fase I di Wilayah Kerja Puskesmas Tambakromo Pati. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi eksperimen yang menggunakan pendekatan dua kelompok pre-test dan post-test. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Tambakromo Pati pada bulan November 2024, dengan total sampel sebanyak 40 ibu bersalin yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mendapatkan intervensi pijat punggung yang terdiri dari 20 ibu bersalin, sedangkan kelompok kedua mendapatkan intervensi dzikir yang juga berjumlah 20 ibu bersalin. Alat ukur yang digunakan adalah ceklis untuk pijat punggung dan dzikir, serta observasi nyeri menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon untuk menentukan ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua sampel yang berhubungan. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, didapatkan nilai p-value sebesar 0,000, yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pijat punggung berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu bersalin fase aktif di Puskesmas Tambakromo Pati. Begitu juga dengan dzikir, yang menunjukkan nilai p-value 0,000, yang lebih kecil dari 0,05, menandakan bahwa dzikir juga berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu bersalin fase aktif di tempat yang sama. Kesimpulan: Baik pijat punggung maupun dzikir dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan pada ibu yang sedang menjalani persalinan fase I aktif.