Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KOOPERATIF LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP MINAT SISWI KELAS XI DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI ROLL BELAKANG Restu Maulana; Dr. Citra Resita, S.Pd., M.Pd; Asep Suherman, S.Pd., M.Pd
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 3 September 2025 In Order
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.31609

Abstract

This research aims to determine the effect of the Team Games Tournament (TGT)type cooperative learning model on class XI female students interest in learningfloor exercise, especially the back roll movement. The TGT model is a cooperativelearning approach that combines academic activities with elements of games andcompetition, so it is hoped that it can increase students motivation and interest inlearning. This research uses quantitative methods with a quasi-experimentaldesign. The research sample consisted of class XI female students at YosSudarso Karawang High School who were divided into an experimental group anda control group. The research instrument is a learning interest questionnaire andobservation of learning activities. The results of data analysis show that there is asignificant increase in interest in the group using the TGT learning modelcompared to the group using conventional methods. Thus, it can be concludedthat the application of the TGT type cooperative learning model has a positiveeffect on increasing female students interest in learning back roll floor exercises.
PERBEDAAN INTERMEDIATE EFFECT ANTARA RUNNING RUNNING HIGH INTENSITY DENGAN HIGH INTENSITY INTERVAL TERHADAP ENDURANCE Restu Maulana; Siti Nadhir Ollin Norlinta; Moh. Ali Imron
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 4: September 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian berangkat dari rendahnya aktivitas fisik mahasiswa yang berdampak pada penurunan kebugaran kardiorespiratori, sehingga diperlukan intermediate effect antara running high intensity dengan high intensity interval running terhadap peningkaran endurance pada mahasiswa. Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan intermediate effect antara running high intensity dengan high intensity interval running. Metode: menggunakan desain quasi experiment dengan rancangan two group pretest-posttest design. Sampel penelitian berjumlah 30 mahasiswa laki-laki Program Studi Fisioterapi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, usia 20–25 tahun, yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok: kelompok RHIT dan kelompok HIIR. Endurance diukur menggunakan spirometri dengan parameter FEV1/FVC sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil: Uji paired t-test menunjukkan bahwa baik RHIT (p=0,000) maupun HIIR (p=0,000) memberikan peningkatan signifikan terhadap endurance mahasiswa. Nilai rerata FEV1/FVC pada RHIT meningkat dari 44,20±14,269 menjadi 62,53±14,417, sedangkan pada HIIR meningkat dari 37,13±16,353 menjadi 59,00±8,350. Uji homogenitas menunjukkan data bersifat homogen (p>0,05), sedangkan uji independent sample t-test (p=0,418) mengindikasikan tidak terdapat perbedaan signifikan antara efek kedua jenis latihan. Simpulan: penelitian ini adalah kedua metode latihan sama-sama efektif meningkatkan endurance, namun tidak terdapat perbedaan signifikan di antara keduanya. Temuan ini dapat menjadi rujukan bagi praktisi fisioterapi dan pelatih olahraga untuk memilih metode latihan intensitas tinggi sesuai preferensi dan kondisi individu, mengingat keduanya memiliki efektivitas yang sebanding. Saran: Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan analisis lebih lanjut mengenai latihan-latihan lain untuk meningkatkan endurance.