Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK PADA ANAK SEKOLAH DASAR USIA 7-10 TAHUN DI RINGINSARI, MAGUWOHARJO, DEPOK, SLEMAN Nasya ‘Ainaya Tazkiah; Tri Laksono; Wika Yuniarwati; Moh. Ali Imron
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 11: April 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Semua kelompok umur di Indonesia terpengaruh oleh kemajuan teknologi, gaya hidup dan budaya anak-anak diubah oleh teknologi terutama siswa sekolah dasar. Anak-anak di sekolah dasar menjadi lebih rentan terhadap kemalasan atau perilaku sedenter yang tidak hanya membatasi jumlah waktu yang dihabiskan untuk bermain secara aktif, tetapi juga mencegah pertumbuhan kemampuan motorik termasuk keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot dengan kemampuan motorik pada anak sekolah dasar usia 7-10 tahun. Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan adalah quantitative correlation dengan pendekatan penelitian berupa desain cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 80 siswa usia 7-10 tahun yang diambil melalui teknik total sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2025 di SD Negeri Ringinsari, Maguwoharjo. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan tes push-up untuk kekuatan otot dan tes Movement Assessment Battery for Children 2 (MABC-2) untuk kemampuan motorik. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa tingkat kekuatan otot dan kemampuan motorik anak sekolah dasar usia 7-10 tahun sangat signifikan artinya terdapat hubungan antara dua variabel tersebut.
The Role Of The Sub-District Government in Overcoming Social Order Disturbances in Banyuputih Sub-District, Situbondo Regency Moh. Ali Imron; Priyanto Priyanto; Dian Ferriswara; Sri Kamariyah
Studi Administrasi Publik dan ilmu Komunikasi Vol. 2 No. 1 (2025): Februari : Studi Administrasi Publik dan ilmu Komunikasi
Publisher : Asosiasi Peneliti Dan Pengajar Ilmu Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/studi.v2i1.150

Abstract

This study aims to describe and analyze: The Role of the District Government in Overcoming Social Order Disturbances, the Obstacles Faced by the District Government in Overcoming Social Order Disturbances and the Solutions Carried Out in Overcoming Obstacles. This research is a qualitative research with a level of descriptive analysis, with data collection techniques using interviews, observations, and documentation. Data analysis techniques Interactive data analysis. The results of the study show that the Village Government Strategy in an Effort to Improve Village Development in Mahakam Regency is carried out with several steps, namely development planning is carried out based on the village development plan musaywarah from the lowest scope, namely RT/RW. The implementation of development is carried out based on the Development Budget Plan, namely what priorities will be implemented, which are locally managed by village self-management, village cooperation with third parties. The process of monitoring and evaluation of development is carried out at the village and sub-district levels assisted by community institutions that check the list of activities listed in the Development Work Plan document stipulated in the Village Budget. The development supervision process is carried out through community institutions and community leaders. The obstacles faced in the development of villages in Mahakam Regency include the lack of achieving the desired development, this is due to the difficulty of obtaining funds. Efforts made include proposing a village Musrenbang next year, making a medium-term long-term development plan for a term of 5 years and including RKA and RKP
PERBEDAAN INTERMEDIATE EFFECT ANTARA RUNNING RUNNING HIGH INTENSITY DENGAN HIGH INTENSITY INTERVAL TERHADAP ENDURANCE Restu Maulana; Siti Nadhir Ollin Norlinta; Moh. Ali Imron
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 4: September 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian berangkat dari rendahnya aktivitas fisik mahasiswa yang berdampak pada penurunan kebugaran kardiorespiratori, sehingga diperlukan intermediate effect antara running high intensity dengan high intensity interval running terhadap peningkaran endurance pada mahasiswa. Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan intermediate effect antara running high intensity dengan high intensity interval running. Metode: menggunakan desain quasi experiment dengan rancangan two group pretest-posttest design. Sampel penelitian berjumlah 30 mahasiswa laki-laki Program Studi Fisioterapi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, usia 20–25 tahun, yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok: kelompok RHIT dan kelompok HIIR. Endurance diukur menggunakan spirometri dengan parameter FEV1/FVC sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil: Uji paired t-test menunjukkan bahwa baik RHIT (p=0,000) maupun HIIR (p=0,000) memberikan peningkatan signifikan terhadap endurance mahasiswa. Nilai rerata FEV1/FVC pada RHIT meningkat dari 44,20±14,269 menjadi 62,53±14,417, sedangkan pada HIIR meningkat dari 37,13±16,353 menjadi 59,00±8,350. Uji homogenitas menunjukkan data bersifat homogen (p>0,05), sedangkan uji independent sample t-test (p=0,418) mengindikasikan tidak terdapat perbedaan signifikan antara efek kedua jenis latihan. Simpulan: penelitian ini adalah kedua metode latihan sama-sama efektif meningkatkan endurance, namun tidak terdapat perbedaan signifikan di antara keduanya. Temuan ini dapat menjadi rujukan bagi praktisi fisioterapi dan pelatih olahraga untuk memilih metode latihan intensitas tinggi sesuai preferensi dan kondisi individu, mengingat keduanya memiliki efektivitas yang sebanding. Saran: Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan analisis lebih lanjut mengenai latihan-latihan lain untuk meningkatkan endurance.