Articles
Hubungan Kelemahan Otot Dasar Panggul Dengan Terjadinya Inkontinensia Pada Pra Lansia
Siti Nadhir Ollin;
Rosa Arika Sari
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33660/jfrwhs.v5i2.141
Pra Lansia merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan manusia, dimana lansia mengalami proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar . Perubahan yang terjadi pada hampir seluruh organ tubuh, termasuk organ berkemih adalah dampak dari proses menua, lemahnya otot dasar panggul yang menyangga kandung kemih dan sfringter uretra, timbulnya kontraksi yang tidak terkontrol pada kandung kemih yang menimbulkan rangsangan untuk berkemih sebelum waktunya dan pengosongan kandung kemih yang tidak sempurna. Akibat dari kelemahan panggul akan terjadi inkontinensia urin. Inkontinensia urin adalah pengeluaran urin tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan dan sosial. Variasi dari inkontinensia urin dapat berupa pengeluaran urin yang terkadang hanya beberapa tetes atau sebaliknya benar-benar banyak. Latihan untuk peningkatan kekuatan otot panggul dengan kegel exercise. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi analitik, yaitu mempelajari hubungan dua variabel atau lebih untuk menemukan hubungan apabila ada, berapa erat hubungannya atau tidak ada hubungan.
TEKNIK MULLIGAN PALING EFEKTIF DIBANDINGKAN MOBILISASI SEGMENTAL UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA PEMBATIK TULIS DENGAN CERVICAL SYNDROME
Siti Nadhir Ollin Norlinta;
RA Tuty Kuswardhani;
M. Ali Imron;
Ketut Tirtayasa;
N. Adiputra;
Muh. Irfan
Sport and Fitness Journal Volume 7, No.2, Mei 2019
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (380.156 KB)
|
DOI: 10.24843/spj.2019.v07.i02.p03
Background: Cervical Syndrome is pain resulting from the interaction of which often bump into between of muscles and ligaments well as the that deals with the posture, over activity of the degenerative from discus cervikalis and its ankle urination and pain the neck.Purpose: To know the provision of mulligan technique is better than it was a segmental mobilization of to improve the ability functional at batik wrote disorder cervical syndrome. This research is designed an experimental research randomized pre and post test two group design , in which the grouping of random based on this subject .A kind of design in this research measure pre test and post test treatment in ekperimen group 2 .1 group given manipulation techniques and the mulligan snags 2 given a segmental mobilization of manipulation.Results :of value the measurement of the ability functional cervical syndrome that measured by NDI before intervention in group mean ± SD 65.00± 7.90 and group 2 mean ± SD = 70.00 ± 7.50 with p= 0.188 (p>0.05) with means there was no significant difference in both grup. Then the result afterthe intervention with NDI a showed mean mean ± SD = 37.22 ± 13.01 in group 1 and mean ± SD = 56.11 ± 4.85 in group 2 abtained p= 0,005 (p<0,005) that indicates which means that initial value ndi group 1 and a group of 2 there is no difference meaningful .The results of value ndi after the intervention in the 1 and a group of 2 get value p = 0.005 ( p < 0.05 ) this indicates there is a difference in meaningful between the 1 and a group of 2 after conducted therapy exercise.Conclusion: the enhancement of value weighted ndi in group 1 ( engineering mulligan ) smaller than a segmental ) ( both in terms of a group of 2 .Thus , it can be said that engineering mulligan produce the reduction of pain is greater than a segmental mobilization of.
Optimalisasi Kapasitas Fisik pada Siswa Sekolah Selama Pembelajaran Online
Siti Nadhir Ollin Norlinta;
Rizky Wulandhari
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 4 (2021): August Pages 725-1020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/abdidas.v2i4.400
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani wabah COVID-19 salah satunya dengan melakukan social distancing. Adanya kebijkan tersebut, sebagian besar sekolah di Indonesia menerapkan pembelajaran online. Bagi siswa pembelajaran online, tidak adanya interaksi dengan teman, tidak adanya kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan sekolah sehingga mengurangi kapasitas fisik siswa. Banyak siswa sekolah yang mengikuti pembelajaran online mengeluhkan berat badan naik dan mudah lelah. Rata–rata setiap siswa membutuhkan waktu untuk proses pembelajaran sekitar 5 jam sehari. Perubahan gaya hidup masa pembelajaran online mengakibatkan banyak remaja mengalami obesitas tingkat 1. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik dan kelebihan kalori sehingga menimbulkan penumpukan lemak dalam tubuh. Memberi penyuluhan edukasi terkait bahaya obesitas serta pelatihan peningkatan kapasitas fisik siswa sekolah. Memberikan booklet berisi contoh latihan peningkatan kapasitas fisik sebagai buku panduan pada saat pelaksanaan pelatihan. Meningkatnya angka obesitas di Desa Pakem sebanyak 40% berdampak pada meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti diabetes, kanker, stroke, jantung, hipertensi dan gagal ginjal kronis. Untuk menghindari hal tersebut telah dilakukan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan dan pelatihan aktivitas fisik. Setelah pelatihan tersebut, remaja Desa Pakem memulai menjaga pola hidup sehat dan rajin melakukan latihan fisik/olahraga. Pemberian latihan fisik dan penyuluhan edukasi bahaya obesitas memberikan manfaat dalam bidang ilmu pengetahuan, olahraga di rumah, serta kesadaran tentang pola hidup sehat.
HUBUNGAN REMAJA SELAMA MENGIKUTI SEKOLAH DARING MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN GANGGUAN KESEIMBANGAN STATIS
siti nadhir ollin norlinta
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 9 No 2 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The development has begun to be used by several schools and universities in Indonesia as the implementation of their educational programs during the Corona Viruz Pandemic. The program is known as an online learning program or e-learning system or online learning. Currently, teenage students are required to do learning activities from home with smartphones or computers. This can potentially lead to obesity, decreased physical ability, endurance and can affect the balance of adolescents. Balance disorders for adolescents are due to non-optimal daily activities that cause muscle strength to be not optimal. This research is a type of research non-experimental, the research design used in this study is analytic observation with the measuring instrument used is the Standing Stork Test or (one-leg stand) with the subject according to the inclusion criteria. The observation uses by telehealth with respondents who will be the object of research. The purpose of this study is to find out the problems posed in adolescents associated with the online learning process during COVID-19. The results of this research that correlation coefficient of 0.015 and -0.419 in this test indicate that the reduced physical activity in adolescents will cause a decrease in the body's static balance.
Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 dan Penanganan Dampak Covid-19 pada Pra Lansia di Desa Karangbangun Matesih
Siti Nadhir Ollin Norlinta;
Andri Ariyanto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (213.847 KB)
Proses penuaan sistem imunitas tubuh melibatkan banyak tipe sel yang dimulai dari hematopoietic stem cell, progenitor sel limfoid di sumsum tulang dan timus, kelenjar timus, limfosit matur di darah tepi dan organ limfatik, serta sistem imunitas nonspesifik (innate). Proses ini berkontribusi terhadap kerentanan usia lanjut terhadap penyakit infeksi, sehingga gejalanya menjadi lebih berat,durasi sakit lebih lama, prognosis lebih buruk, serta efek proteksi vaksinasi dapat menurun. Gejala dari penurunan imunitas dapat berupa gangguan pernafasan, penurunan kemampuan fungsional dan penurunan kardiovaskuler. Pada bulan desember 2019 WHO mengumumkan kalau wabah tersebut disebut Pendemi yang disebabkan karena Coronaviruses (CoV. Sebagai upaya untuk pencegahan penularan virus tersebut kami selaku tenaga kesehatan ikut membantu pemerintah desa setempat dengan edukasi setiap rumah yang ditinggali lansia. Edukasi yang diberikan seputar protokol kesehatan selama pendemi dan bekerja yang aman ketika keluar rumah. Selain lansia yang harus bekerja diluar rumah di dapatkan juga lansia yang terputus oleh pekerjaannya maka dari kelurahan dibantu oleh pengusul akan mendistribusikan sembako yang dapat dipergunakan selama pendemi ini berlangsung. Berdasakan situasi dan kondisi di desa Karangbangun Matesih tersebut pengusul dan mitra sepakat untuk melakukan edukasi protokol kesehatan bagi lansia yang harus bekerja keluar rumah serta penerapan physical distansing yang harus diterapkan dikehidupan sehari-hari lansia dan pembagian sembako bagi lansia yang harus tinggal dirumah saja. Metode: Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan pendekatan kepada lansia melalui pemerintah desa setempat kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan dengan datang per rumah, pelatihan per rumah dan pendampingan dilakukan dengan Physical Distancing serta mempergunakan protokol kesehatan. Hasil Pengabdian: Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran Lansia untuk menerapkan semua protokol kesehatan selama batas waktu yang tidak bisa ditentukan dan dapat mematuhi aturan pemerintah setempat. Dengan bekal yang sudah diberikan semoga bermanfaat untuk semuanya.
CERVICAL TRACTION DAN NEURAL MOBILIZATION UNTUK MENAMBAH LINGKUP GERAK SENDI PADA CERVICAL ROOT SYNDROME
Alfina Sheila Nurhaliza;
Siti Nadhir Ollin Norlinta
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jar.v2i2.16717
Latar belakang : Cervical root syndrome adalah salah satu gangguan yang umum terjadi pada leher. Pengertian dari cervical root syndrome (CRS) atau cervical radiculopathy adalah suatu kondisi yang tidak normal akibat dari adanya iritasi atau penekanan akar saraf cervical karena trauma, athritis atau penonjolan diskus invertebralis di daerah leher. Salah satu upaya  fisioterapi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan kasus cervical root syndrome (CRS) adalah dengan pemberian cervical traction serta neural mobilization yang memberikan peningkatan lingkup gerak sendi. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas yang dihasilkan dari kombinasi cervical traction dan neural mobilization pada berbagai gejala, untuk mengetahui dosis cervical traction dan neural mobilization yang signifikan terhadap peningkatan lingkup gerak sendi pada penderita Cervical root syndrome (CRS). Metode: Penelitian ini menggunakan metode narrative review dengan pencarian jurnal dilakukan di portal jurnal online yaitu Google Scholar dan Science direct. Hasil: Hasil rata rata pre dan post intervensi dengan pengukuran NDI sebesar 28.041, hasil paling signifikan adalah penelitian Dhuriya, 2021 dengan hasil 72.67 dan pengukuran goniometri paling signifikan yaitu penelitian Kim et al.,2017 dengan hasil rata rata selisih 12,36. Kesimpulan: Kombinasi cervical traction dan neural mobilization menunjukkan hasil peningkatan lingkup gerak sendi, penurunan nyeri dan peningkatan aktivitas fungsional meskipun begitu, hasil peningkatan yang signifikan didapatkan dari frekuensi terapi bukan dari dosis dan lama terapi
PERBEDAAN SINGLE LEG STAND DAN STAR EXCURSION BALANCE TEST TERHADAP KESEIMBANGAN STATIS ATLET SEPAKBOLA PESAT TEMPEL PASCA CEDERA SPRAIN ANKLE
Ayu Rahmah Fadillah;
Fitri Yani;
Siti Nadhir Ollin Norlinta
Physio Journal Vol. 3 No. 2 (2023): SEPTEMBER
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30787/phyjou.v3i2.956
Gangguan keseimbangan dapat mengakibatkan turunnya performa atlet sepakbola dilapangan, terutama pada keseimbangan statisnya. Keseimbangan statis adalah kemampuan yang diperlukan seseorang untuk mempertahankan tubuh dalam posisi diam atau tanpa bergerak. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan Single Leg Stand dan Star Excursion Balance Test terhadap peningkatan keseimbangan statis pada atlet sepakbola. Dengan kelompok I diberikan perlakuan Single Leg Stand dan kelompok II diberikan perlakuan Star Excursion Balance Test. Latihan diberikan sebanyak 3 kali seminggu selama 3 minggu. Alat ukur yang digunakan yaitu Y Balance Test. Hasil penelitian didapatkan bahwa kedua perlakuan memiliki pengaruh terhadap peningkatan keseimbangan statis tetapi tidak ada perbedaan pengaruh pemberian latihan Single Leg Stand dan Star Excursion Balance Test terhadap peningkatan keseimbangan statis atlet sepakbola.
Pemeriksaan koreksi postur pada anak SMA 1 Sanden Bantul sebagai upaya peningkatan keseimbangan dinamis
Norlinta, Siti nadhir Ollin
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022): Oktober
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (479.991 KB)
|
DOI: 10.31101/hayina.2746
Keluhan pada Musculoskeletal beragam bentuknya salah satunya adalah flatfoot dan scoliosis. Kondisi ini banyak ditemukan semua kalangan usia. Hal lain yang dapat menunjang derajat keparahan adalah penggunaan beban yang berlebih pada punggung seperti penggunaan shoulder bag yang ukuran dan beratnya tidak sesuai sehingga menyebabkan nyeri punggung, perubahan postur tubuh, dan gaya berjalan, dan jika dilakukan terus menerus dapat mengakibatkan perubahan yang irreversible karena ligament dan tulang belakang terus mengalami proses degeneratif sejalan dengan usia. Analisa masalah pada anak sekolah SMA 1 Sanden Bantul pemeriksaan untuk mengantisipisi masalah Musculoskeletal yang akan timbul. Pada kebanyakan kasus, pada mulanya penderita tidak merasakan adanya gangguan, kemudian pada kondisi yang lebih parah baru dirasakan adanya ketidak seimbangan posisi thorax, scapula yang menonjol pada satu sisi, posisi bahu yang tidak horizontal, panggul yang tidak simetris, dan kadang-kadang penderita merasakan pegal-pegal pada daerah punggung. Tindakan lanjut dilakukan pemeriksaan untuk mempertajam diagnosa yaitu menggunkan alat ukur wet footprint test  pada flat foot dan Cobb Angle pada scoliosis. Hasil dari hasil pengabdian Skrinning yang sudah dilakukan mendapatkan hasil yang menunjukkan bahwa adanya keluhan terbanyak pada Forward Head Postur (FWP) dan paling sedikit pada keluhan flatfoot dan scoliosis. Keluhan ini sudah diatasi dengan pemberian edukasi dan exercise ringan pada saat pengukuran secara bertahap sesuai dengan dosis fisioterapi yang dilakukan.
Peningkatan manajemen pemasaran UMKM KWT Kusuma Ledoknongko
Rohmah, Fayakun Nur;
Rahman, Taufiqur;
Rosida, Luluk;
Ollin, Siti Nadhir;
Bimantara, Arif;
Musoli;
Wijayanto, Danur
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31101/hayina.3663
UMKM KWT Ledoknongko mengembangkan produk olahan salak diantaranya brownis salak dan yogurt salak. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah pemasaran yang konvensional. Mitra membuat produk berdasarkan pesanan mulut ke mulut. Mitra juga belum memiliki merk yang terdaftar. Tujuan kegiatan ini adalah peningkatan branding produk dengan pendampingan pembuatan logo merk dan pendaftaran merk, pendampingan pembuatan konten digital dan manajemen sumberdaya teknologi informasi. Metode yang diterapkan adalah dengan FGD dan pelatihan tentang tentang pemanfaatan teknologi informasi, strategi branding, pembuatan konten digital, pengenalan platform digital dan manajemen sumber daya teknologi informasi. Setelah pelaksanaan kegiatan merk sudah dibuat dan didaftarkan ke kemenkumham, ketrampilan mitra tentang pembuatan konten digital meningkat dan pemahaman tentang penggunakan teknologi informasi meningkat.
Perbedaan Pengaruh Dynamic Neuromuscular Stabilization Dan Gentle Walking Terhadap Penurunan Nyeri Ibu Post Sectio Caesarea Di Rs PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Ollin, Siti Nadhir;
Rahman, Flora Aurellia Sazida;
Laksono, Tri
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 13, No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52657/jik.v13i2.2429
Latar Belakang : Sectio Caesarea (SC) merupakan cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding rahim melalui dinding depan abdomen dan vagina. Salah satu dampak yang paling utama dirasakan oleh pasien sectio caesarea adalah nyeri. Nyeri yang timbul berasal dari abdomen akibat incisi yang dilakukan untuk mengeluarkan bayi. Tujuan Penelitian : Mengetahui adanya perbedaan pengaruh Dynamic Neuromuscular Stabilization dan Gentle Walking terhadap penurunan nyeri ibu post Sectio Caesarea. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan Quasi Eksperimental dengan desain penelitian pretest-posttest control two group design. Responden pada penelitian ini berjumlah 10 orang yang merupakan ibu post sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, yang selanjutnya dibagi secara acak menjadi 2 kelompok perlakuan. Kelompok I diberikan perlakuan Dynamic Neuromuscular stabilization dan kelompok II diberikan perlakuan Gentle Walking selama 4 minggu. Analisis data menggunakan Paired Sampel T-test untuk kelompok I dan II. Uji Independent Sampel T-test digunakan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pada kelompok perlakuan I dan II. Hasil : Uji hipotesis I dan II menggunakan Paired Sampel T-test menunjukan Dynamic Neuromuscular Stabilization dan Gentle Walking efektif terhadap meningkatkan kekuatan otot ibu post sectio caesarea pada uji hipotesis I dengan nilai (p=0,001) dan uji hipotesis II dengan nilai (p=0,003). Uji hipotesis III menggunakan Independent Sampel T-test menunjukan tidak ada perbedaan pengaruh Dynamic Neuromuscular Stabilization dan gentle walking terhadap penurunan nyeri ibu post sectio caesarea dengan nilai pre (p=1,000) nilai post (p=1,000). Kesimpulan : Tidak ada perbedaan pengaruh Dynamic Neuromuscular Stabilization dan gentle walking terhadap penurunan nyeri ibu post sectio caesarea. Saran : Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel dan jangka waktu latihan untuk mendapatkan hasil latihan yang lebih maksimal.