Hasan, Cahulul Rizaldy
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Impact of Effriction and Frirage Massage Techniques on Pain and Range of Motion Improvement in Knee Injuries Hasan, Cahulul Rizaldy; Setiawan, Arif; Akhiruyanto, Andry
ACPES Journal of Physical Education, Sport, and Health (AJPESH) Vol. 5 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : Universitas Negeri Semarang (UNNES) in cooperation with ACPES (ASEAN Council of Physical Education and Sport)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ajpesh.v5i1.23467

Abstract

Introduction: Daily physical activities, especially sports, always contain the risk of injury, which most often occurs in the lower extremities, especially the knee joint. Knee injuries are generally caused by direct trauma, excessive pressure, or incorrect movement techniques, resulting in clinical symptoms such as pain, swelling, and decreased range of motion that can interfere with daily activities. Many athletes and the general public experience this problem, so proper and fast treatment is needed. Purpose: This study aims to evaluate the effectiveness of two massage methods, namely effriction and frirage in treating knee injuries with a 2x2 factorial experimental design. Method: The study sample was purposively selected and then divided into four groups based on the type of massage and duration of injury (10 days and 1 month). Two main parameters were measured: pain level using a Visual Analogue Scale (VAS) and joint range of motion using a Goniometer. Data were analysed using SPSS through normality, homogeneity, and Two-Way ANOVA tests to test for differences in treatment effects. Results: The results showed that effriction was more effective in reducing pain at 1 month (58.33%) compared to 10 days (44.44%), while frirage was optimal in the initial phase (34.92%). ROM improvement was more significant on long-term therapy (effriction: 21.64%; frirage: 18.24%). Two-way ANOVA analysis revealed a significant interaction between the massage method and the duration of injury (p<0.05). Conclusion: The selection of massage technique should consider the duration of injury, with effriction for long-term treatment and frirage for the acute phase for optimal rehabilitation outcomes.
Survei Kemampuan Motorik Terhadap Siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) Hasan, Cahulul Rizaldy; Muhibbi, Muhammad; Fuad, Muhammad Nur
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol. 13 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v13i1.91913

Abstract

Kompetensi motorik adalah kemampuan seseorang untuk melakukan berbagai keterampilan motorik dengan efektivitas, kemahiran, dan koordinasi yang baik, yang berperan penting dalam perkembangan fisik dan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kemampuan motorik siswa KKO di SMP Negeri. Sampel dalam penelitian adalah seluruh siswa KKO di SMPN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes yaitu right run boomerang test, lempar tangkap bola kasti, Stand Strok test, lari cepat 30 meter. Instrumen penelitian ini menggunakan Motor Ability Test yang meliputi tes Kelincahan, tes Koordinasi, tes Keseimbangan, tes kecepatan. Berdasarkan hasil penelitian. Tingkat kemampuan motorik siswa laki-laki sebanyak 3 siswa (6%) kategori Sangat Tinggi, sebanyak 14 siswa (29%) dalam kategori Tinggi, 16 siswa (33%) dalam kategori Sedang, sebanyak 12 siswa (24%) dalam kategori Kurang, dan 4 siswa (8%) dalam kategori Sangat Kurang. Tingkat kemampuan motorik siswa Perempuan terdapat 4 siswa (9%) kategori Sangat Tinggi, 11 siswa (24%) dalam kategori Tinggi dan Kurang, sebanyak 16 siswa (36%) termasuk Kategori Sedang dan 3 siswa (7%) dalam kategori Sangat Kurang. Dari hasil analisis kemampuan motorik dapat disimpulkan bahwa siswa laki-laki cenderung memiliki kemampuan motorik yang lebih baik pada aspek kelincahan dan kecepatan, sedangkan siswa perempuan unggul pada aspek keseimbangan dan koordinasi. Temuan ini menekankan pentingnya program pelatihan dan kurikulum pendidikan jasmani yang disesuaikan berdasarkan gender untuk mengoptimalkan perkembangan motorik siswa.