Pelebaran Sungai Cibanten di kawasan Karangantu, Kota Serang, telah memicu perubahan signifikan dalam struktur sosial masyarakat yang sejak lama bergantung pada sungai sebagai ruang hidup dan sumber ekonomi utama. Fenomena ini menghadirkan dinamika adaptasi yang kompleks, di mana masyarakat harus menavigasi antara manfaat ekologis proyek infrastruktur dan pembatasan baru terhadap akses sumber daya alam. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna sosial masyarakat Karangantu pasca pelebaran sungai. Pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus digunakan untuk mengkaji secara mendalam persepsi masyarakat terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Informan dipilih secara purposive berdasarkan kedekatan lokasi tempat tinggal, ketergantungan ekonomi pada sungai, dan pengalaman langsung terhadap dampak pelebaran. Hasil analisis tematik menunjukkan bahwa pelebaran sungai berhasil mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kestabilan ekonomi lokal. Namun, proyek ini juga menghadirkan tantangan baru berupa terbatasnya akses terhadap tanah dan air, yang sebelumnya bebas dimanfaatkan untuk usaha rumah tangga. Proses adaptasi terlihat dalam bentuk penyesuaian metode kerja, pengeluaran tambahan, dan solidaritas sosial yang semakin menguat di tengah perubahan struktur ruang. Temuan ini menegaskan pentingnya pelibatan masyarakat dalam perencanaan dan implementasi proyek ekologis agar pembangunan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berkeadilan secara sosial