Siapa yang benar-benar mengendalikan narasi ketika algoritma berbicara lebih tegas daripada manusia? Di era digital, pengaruh kecerdasan buatan (AI) tidak hanya bersifat teknologis, tetapi juga menentukan arah diskursus publik. Penelitian ini menelaah bagaimana OpenAI dan DeepSeek, dua aktor utama dalam ekosistem AI global, membentuk opini publik melalui komunikasi digital di Platform X. Dengan pendekatan Analisis Wacana Kritis (AWK) model Norman Fairclough, penelitian ini menganalisis teks, praktik diskursif, dan praktik sosial dari cuitan dan respons selama tahun 2025. Hasilnya menunjukkan bahwa OpenAI membangun narasi otoritas ilmiah dan etika AI, sementara DeepSeek mengusung retorika inovasi terbuka dan akses inklusif. Praktik wacana ini merefleksikan pergeseran otoritas digital yang dimediasi oleh kekuatan simbolik algoritmik. Penelitian ini menegaskan pentingnya analisis kritis terhadap wacana teknologi dalam memahami relasi kuasa baru di ruang publik digital.