Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling sering muncul di negara berkembang seperti Indonesia. Penyakit hipertensi pada geriatri diindikasikan ketika hasil pengukuran tekanan darah sistolik ≥ 150 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Prevalensi hipertensi di Kalimantan Timur berdasarkan diagnosis dokter sebanyak 39,30% dari jumlah total penduduk usia ≥18 tahun. Sedangkan angka kasus hipertensi berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Samarinda tahun 2024 sebanyak 69.156 kejadian. Penyebab ketidakpatuhan lansia dalam meminum obat antihipertensi diantaranya disebabkan oleh kesibukan dalam bekerja, penurunan daya ingat terkait waktu pemberian obat, efek samping dari pengobatan seperti mengantuk, pusing, rasa mual selama mengonsumsi obat antihipertensi serta penghentian pengobatan saat keadaan membaik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan tingkat kepatuhan meminum obat dengan nilai tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Segiri Kota Samarinda. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang dirancang dengan menggunakan studi cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel minimum 61 responden. Analisis yang digunakan adalah uji Spearman Rank Corellation. Data yang didapatkan dari pengisian kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan nilai tekanan darah di analisis univariat dan bivariat. Hasil yang di dapatkan adalah nilai p = 0,000 dengan nilai koefisien korelasi 0,438. Hasil tersebut disimpulkan bahwa terdapat hubungan cukup kuat antara kepatuhan meminum obat terhadap nilai tekanan darah pasien hipertensi geriatri di Puskesmas Segiri Kota Samarinda.