Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Senam Ergonomik Terhadap Perubahan Kadar Asam Urat Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Margareta Martin Tricahyani; Fida’ Husain
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 8 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i8.1839

Abstract

Total penderita Asam Urat di Jawa Tengah tahun 2023 adalah 54,8%. Tahun 2023 penderita Asam Urat di Sukoharjo tercatat 3.507 orang. Puskesmas Mojolaban Sukoharjo terdapat 252 Pasien Penderita Asam Urat tahun 2024. Intervensi keperawatan untuk penderita Asam Urat salah satunya adalah penerapan senam ergonomik. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas penerapan terapi senam ergonomik sebagai metode non-farmakologi untuk mengurangi kadar asam urat pada lansia. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan 2 subjek lansia yang mempunyai kadar asam urat tinggi. Intervensi dilakukan selama 3 minggu dengan pemberian senam ergonomik 9 kali durasi senam 20 menit. Pengukuran kadar asam urat dilakukan hari pertama dan hari ketiga pemberian intervensi senam ergonomik. Penilaian Kadar Asam Urat menggunakan easy touch GCU Meter Device didapatkan hasil bahwa sebelum dan sesudah diberikan Penerapan Senam Ergonomik terdapat perubahan kadar asam urat dan mengalami penurunan kedua responden dengan rata-rata 0,64 mg/dl. Senam ergonomik merupakan metode non farmakologis dapat menurunkan kadar asam urat pada lansia.
Penanganan Pertama Pada Kasus Gigitan Ular Berbisa Ida Nur Imamah; Paryoto; Jesieka Intan hartono; Egi Rahmadani; Fitri Nur Andini; Hariyanti; Hasna Nur Azizah; Margareta Martin Tricahyani
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 11 (2024): GJMI - NOVEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i11.466

Abstract

Pertolongan pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cidera yang memerlukan bantuan medis dasar. Medis dasar yang dimaksud di sini adalah tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki orang awam. Artikel ini membahas penanganan pertama pada kasus gigitan ular berbisa di Indonesia, khususnya di Poliklinik RS TK. III 04.06.04 Slamet Riyadi Surakarta. Penelitian ini menyoroti kurangnya pemahaman masyarakat mengenai langkah-langkah yang tepat dalam situasi darurat tersebut. Tindakan tradisional yang sering dilakukan dapat memperburuk kondisi korban. Untuk mengatasi masalah ini, penulis mengusulkan penyuluhan pendidikan kesehatan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama yang benar, termasuk teknik pembalutan dan pembidaian. Hasil dari kegiatan pendidikan menunjukkan peningkatan pemahaman pasien dan keluarga mengenai tanda, gejala, dan penanganan gigitan ular berbisa. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menangani kasus gigitan ular berbisa secara efektif.