Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pilihan dan sikap bahasa yang digunakan oleh siswa SMA dan SMK di Kabupaten Karangasem ketika berkomunikasi dalam situasi informal, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga di rumah. Analisis meliputi pilihan bahasa ketika berbicara dengan orang tua, saudara, dan teman sebaya. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji sikap bahasa mereka terhadap penggunaan bahasa Bali dalam situasi informal tersebut. Dengan menggunakan teknik cluster sampling, 262 siswa kelas XI SMA dan SMK di Kecamatan Karangasem, Bebandem, dan Manggis dilibatkan. Penelitian ini dirancang dalam bentuk deskriptif kualitatif dan kualitatif. Data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kuesioner terbuka, wawancara, dan observasi lapangan kemudian dianalisis dengan menggunakan proses kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) pilihan bahasa siswa ketika berkomunikasi dengan orang tua hanya sebagian kecil yang menggunakan bahasa Bali yaitu rata-rata 30% yang disebabkan oleh adanya tingkatan bahasa atau tatwaning anggah-ungguh bahasa Bali yang membuat siswa merasa takut salah, pilihan bahasa siswa berbeda ketika berkomunikasi dengan saudara kandung yaitu rata-rata 90% menggunakan bahasa Bali yang disebabkan oleh adanya hubungan horisontal yang ditandai dengan kedudukan yang setara, pilihan bahasa siswa ketika berkomunikasi dengan teman sebaya yaitu bahasa Bali. Bahasa Bali menjadi pilihan utama sebagai bahasa sehari-hari karena memudahkan untuk mencapai tujuan komunikasi. (2) Sikap siswa terhadap keberadaan bahasa Bali adalah positif. Hal ini ditandai dengan rasa bangga siswa terhadap keterlibatan menggunakan bahasa Bali dalam kategori selalu dan sering, semangat yang mencapai 70% untuk melestarikan bahasa Bali, dan meningkatkan keterlibatan menggunakan bahasa Bali di rumah untuk memperkuat identitas sebagai orang Bali.