p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Dialektika
Bilqis Salsabila S, Safa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INTEGRASI KESANTUNAN SOSIOLINGUISTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Santoso, Tri; Kusmanto, Hari; Bilqis Salsabila S, Safa
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dialektika.v12i1.42745

Abstract

Language politeness among students is currently experiencing a reduction in polite language. The phenomenon of the reduction of students' language politeness in this educational environment needs attention and touch. One way that can be done to overcome the reduction of language politeness in the educational environment can be done by integrating language politeness in the pursuit of learning activities. This research is descriptive qualitative research with a combination of content analysis and literature review. The data and data sources in this study were taken from Merdeka curriculum documents published in the form of regulations from the Minister of Education, Culture, and Research of Indonesia. In addition, literature books and journals related to sociolinguistic politeness also became data sources in this study. The validation technique in the research used triangulation of data sources and theories. The data in this study were analyzed inductively based on Milles and Huberman's analysis technique. The results of this study revealed that teachers in integrating language politeness can use sociolinguistic politeness in early learning activities, core learning, and end of learning activities. Language politeness integration learning is basically a method used to foster students' ability to communicate in accordance with the context and situation of communication. In other words, the integration of sociolinguistic politeness in language learning as an effort to achieve the learning objectives in which students can use language as a means of communication. Language politeness assessment can be done with essay tests, observations, and objective tests.
INTEGRASI KESANTUNAN SOSIOLINGUISTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Santoso, Tri; Kusmanto, Hari; Bilqis Salsabila S, Safa
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 12 No. 1 (2025)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dialektika.v12i1.42745

Abstract

Kesantunan berbahasa di kalangan pelajar pada saat ini mengalami reduksi berbahasa secara santun. Fenomena reduksi santun berbahasa siswa di lingkungan pendidikan ini perlu mendapatkan perhatian dan sentuhan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi reduksi kesantunan berbahasa di lingkungan pendidikan dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan kesantunan berbahasa dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan kombinasi analisis konten dan literatur reviu. Data dan sumber data pada penelitian ini diambil dari dokumen kurikulum merdeka yang diterbitkan dalam bentuk regulasi peraturan Mendikbudristek. Selain itu, literatur buku dan jurnal terkait kesantunan sosiolinguistik juga menjadi sumber data dalam penelitian ini. Teknik validasi dalam penelitian menggunakan triangulasi sumber data dan teori. Data dalam penelitian ini dianalisis secara induktif berdasarkan teknik analisis Miller dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi kesantunan dalam pembelajaran bahasa dapat diterapkan secara sistematis melalui tiga tahapan kegiatan belajar mengajar: kegiatan awal, inti, dan penutup. Ketiga tahapan ini mendukung pembentukan kompetensi komunikatif dan kesadaran sosial siswa. Selain itu, pembelajaran kesantunan berbahasa juga dapat dinilai melalui instrumen seperti tes esai, observasi perilaku verbal, dan tes objektif berbasis konteks. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa kesantunan sosiolinguistik dapat diintegrasikan secara praktis dan efektif dalam pembelajaran untuk membentuk budaya komunikasi santun di lingkungan sekolah dasar.