Kesantunan berbahasa di kalangan pelajar pada saat ini mengalami reduksi berbahasa secara santun. Fenomena reduksi santun berbahasa siswa di lingkungan pendidikan ini perlu mendapatkan perhatian dan sentuhan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi reduksi kesantunan berbahasa di lingkungan pendidikan dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan kesantunan berbahasa dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan kombinasi analisis konten dan literatur reviu. Data dan sumber data pada penelitian ini diambil dari dokumen kurikulum merdeka yang diterbitkan dalam bentuk regulasi peraturan Mendikbudristek. Selain itu, literatur buku dan jurnal terkait kesantunan sosiolinguistik juga menjadi sumber data dalam penelitian ini. Teknik validasi dalam penelitian menggunakan triangulasi sumber data dan teori. Data dalam penelitian ini dianalisis secara induktif berdasarkan teknik analisis Miller dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi kesantunan dalam pembelajaran bahasa dapat diterapkan secara sistematis melalui tiga tahapan kegiatan belajar mengajar: kegiatan awal, inti, dan penutup. Ketiga tahapan ini mendukung pembentukan kompetensi komunikatif dan kesadaran sosial siswa. Selain itu, pembelajaran kesantunan berbahasa juga dapat dinilai melalui instrumen seperti tes esai, observasi perilaku verbal, dan tes objektif berbasis konteks. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa kesantunan sosiolinguistik dapat diintegrasikan secara praktis dan efektif dalam pembelajaran untuk membentuk budaya komunikasi santun di lingkungan sekolah dasar.
Copyrights © 2025