Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

VISUALISASI KARYA SENI BATIK KAWENTAR YANG BERBASIS KARYA SENI MODERN ART DAN KEARIFAN LOKAL DI GARUT Pandanwangi, Ariesa; Sukapura Dewi, Belinda; Purnomo Adi, Sigit
SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan Vol. 4 No. 9 (2025)
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/sibatik.v4i9.3215

Abstract

Kawentar Batik draws inspiration from the works of world-renowned painters such as Picasso, Piet Mondrian, Miró and Franz Klein. This is an effort to increase marketing reach, but few works by these artists have been adopted into batik artworks to inspire innovation. Kawentar batik is the first to do so. This study addresses the question of how modern art is implemented in Garut batik. This study uses a qualitative descriptive method. Feldman's theory is used to analyse the work; this method consists of four stages: description, formal analysis, interpretation, and assessment. The research sample comprises two batik writings in a modern art style. The results of the study show that batik combines local values with the main subject of modern art. The colours of the batik are influenced by those of the paintings, namely the colours used by modern artists. This study concludes that Kawentar batik draws inspiration from the works of renowned artists from around the world.
WORKSHOP SENI LUKIS, SENI GRAFIS, SENI KERAMIK, ECO PRINT DENGAN INSPIRASI CANDI SEWU PADA MASYARAKAT CEPIT CONDONGCATUR, SLEMAN, YOGYAKARTA: WORKSHOP SENI LUKIS, SENI GRAFIS, SENI KERAMIK, ECO PRINT DENGAN INSPIRASI CANDI SEWU PADA MASYARAKAT CEPIT CONDONGCATUR, SLEMAN, YOGYAKARTA Purnomo Adi, Sigit; Arissuta, Dona Prawita; Kurniawati, Dyah Yuni; Nisa, Fika Khoirun
Jurnal Abdimas Mandiri Vol. 9 No. 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v9i2.5825

Abstract

Candi Sewu merupakan salah satu cagar budaya sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia (world cultural heritage) bisa didefinisikan telah diakui sebagai warisan di masa lampau. Setelah berkembang dengan bagusnya Candi sewu dan sekitarnya mengalami pembangunan maupun renovasi yang sangat progresif akan tetapi disisi lain, edukasi mengenai wacana makna dari cagar budaya dan warisan budaya dunia dengan melibatkan Masyarakat kurang begitu menggembirakan Hal tersebut membutuhkan solusi jitu yang dapat menyentuh lapisan Masyarakat. Sehingga dibutuhkan kolaborasi yang nyata dengan mengadakan pelatihan atau workshop. Kolaborasi dan elaborasi memang dibutuhkan untuk mencapai pewacanaan tersebut. Kolaborasi antara akademisi dan Masyarakat untuk menciptakan solusi yang berupa edukasi dan pewacanaan diaplikasikan dengan masyarakat Cepit,Condongcatur,Sleman, Yogyakarta dengan menciptakan karya seni visual bersama maupun karya aplikatif berbasis kreativitas. Banyak metode dalam melakukan Pengabdian kepada Masyarakat, dalam kegiatan ini penulis lebih memilih metode kolaboratif dan partisipatif dengan masyarakat Cepit Padukuhan Soropadan, Kelurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Sleman, Yogyakarta. Metode kolaboratif dan partisipatif dinilai sangat efektif, karena dapat menyentuh lapisan masyarakat secara langsung. Kolaborasi yang baik antara Masyarakat dan akademisi khususnya dengan metode workshop atau pelatihan menghasilkan 10-20 karya yang berbasis cagar budaya dan  warisan budaya yang mudah dicerna atau mudah dipahami, tidak hanya sekedar memperbaiki infrastruktur saja, tapi menyadarkan kepada masyarakat terutama usia dini sampai dewasa untuk melestarikan keberadaan warisan budaya yang berupa candi. Dengan pendekatan yang bersifat artistik-kolaboratif, pengabdian masyarakat ini mengedepankan penciptaan karya seni visual baik yang bersifat karya seni visual murni maupun karya seni visual yang diaplikasikan ke dalam produk dan tentunya hal ini sangat berdampak pada masyarakat. 
Pengaruh Fenomena FoMO terhadap Munculnya Gaya Hidup Konsumtif pada Masyarakat Indonesia Chandradipta, Vincentius Tito; Purnomo Adi, Sigit
Dekonstruksi Vol. 11 No. 04 (2025): Jurnal Dekonstruksi Volume 11.4
Publisher : Gerakan Indonesia Kita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54154/dekonstruksi.v11i04.349

Abstract

Fenomena Fear of Missing Out (FoMO) merupakan salah satu dampak signifikan dari kemajuan teknologi dan meningkatnya penggunaan media sosial, terutama di Indonesia. FoMO merupakan munculnya perasaan cemas atau takut tertinggal dari pengalaman atau tren yang sedang populer dalam lingkungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak Fenomena FoMO terhadap kecenderungan gaya hidup konsumtif di kalangan masyarakat Indonesia. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk menggali pemahaman yang mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang mengalami fenomena FoMO memiliki kecenderungan lebih besar untuk membeli barang atau layanan dengan tujuan menjaga status sosial dan meningkatkan rasa prestise. Media sosial berperan besar dalam memperkuat perilaku konsumtif tersebut, terutama melalui konten yang memamerkan gaya hidup mewah dan pengalaman eksklusif. Fenomena ini tidak hanya memberikan dampak negatif pada kondisi finansial individu tetapi juga menciptakan tekanan sosial untuk terus mengikuti tren, yang pada akhirnya mengakibatkan masyarakat terus menerus melakukan perilaku yang impulsive terhadap suatu tren. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi masyarakat dan pembuat kebijakan untuk merumuskan strategi edukasi keuangan yang efektif. Dengan demikian, dampak negative dari fenomena FoMO terhadap pola konsumsi yang berlebihan dapat diminimalkan, sehingga tercipta kesadaran yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan dan gaya hidup