Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Manajemen Kurikulum Merdeka SMA Negeri di Kota Tanjungpandan Kabupaten Belitung Candralini; Wijayanti, Wiwik; Amrullah, Nazar
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 5 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Agustus-September 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i5.5439

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai aspek manajemen Kurikulum Merdeka di SMA Negeri di Kota Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, yang mencakup proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta memetakan hambatan dalam proses manajemen kurikulum. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data mencakup: kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Analisis data yang digunakan adalah: kondensasi data, display data, dan menyimpulkan hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perencanaan Kurikulum Merdeka di kedua SMA di Tanjung Pandan dilakukan dengan tahapan yakni pembentukan tim pengembangan kurikulum, penentuan visi, misi, dan tujuan sekolah, menganalisis kebutuhan siswa, menganalisis kesiapan guru serta sarana, adanya struktur organisasi lembaga pendidikan yang membagi beban kerja guru sesuai dengan klasifikasinya, penetapan KOSP sebagai sumber acuan utama. (2) pelaksanaan Kurikulum Merdeka di SMA negeri di kota Tanjungpandan sebagian besar sudah mengacu kepada modul pembelajaran yang bermuatan pembelajaran berdiferensiasi, walaupun masih ada guru yang masih melaksanakan, pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pelaksanaan kegiatan kokurikuler (P5) sudah berjalan dengan menurunkan kelima tema besar menjadi beberapa topik setiap tahunnya. (3) Evaluasi pembelajaran formatif dilakukan di dalam proses pembelajaran sedangkan evaluasi kurikulum secara keseluruhan dan sumatif dilakukan di akhir semester. Namun untuk P5 dilaksanakan di setiap akhir pekan; (4) Hambatan utama dalam penerapan Kurikulum Merdeka adalah kurangnya pemahaman guru terhadap konsep kurikulum merdeka, tantangan perubahan paradigma mengajar yang berpusat pada siswa, pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran P5 belum terjadwal dengan baik, masih perlu penguatan pemahaman guru terkait pelaksanaan pembelajaran P5 serta masalah pendanaan P5 yang masih dibebankan kepada siswa.