Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN LITERASI DINI ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN SAMBIL BELAJAR DI KOBER KELURAHAN KOTA KARANG KECAMATAN TELUK BETUNG TIMUR Sisca Novalia; Ugas Gausul Anam; Rana Nadia Fitri; Muhammad Husen Dino; Miqbal Binata; Muhammad Adi Saputra; Muhammad Agiel Amin; Fawwaz Ulwan Ahmad; Ega Putri; Dwika Deni Dewangga; Dimas Galih Saputra; Devi Ardiyani; Desvita Eka Pratiwi; Bayuni Putra; Azela Mawarni; Annisa Mutiara Syari; Adila Maria Ulfa; Ulvi Maulida
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 8 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Agustus
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/g8mryy92

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kegiatan bermain sambil belajar dalam meningkatkan literasi dini anak di Kober Kelurahan Kota Karang, Kecamatan Teluk Betung Timur. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan bermain sambil belajar mampu meningkatkan kemampuan literasi dini anak, baik dalam aspek membaca, menulis, maupun pengenalan huruf dan kosakata. Proses belajar menjadi lebih efektif ketika anak terlibat aktif melalui aktivitas yang menyenangkan, kreatif, serta sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Temuan ini sejalan dengan teori Vygotsky, Piaget, dan Montessori yang menekankan pentingnya interaksi sosial, pengalaman langsung, serta dukungan guru/orang dewasa dalam perkembangan literasi anak. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode bermain sambil belajar lebih unggul dibandingkan metode konvensional karena menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tidak membebani anak, serta mampu menumbuhkan motivasi belajar. Dengan demikian, kegiatan bermain sambil belajar merupakan strategi yang efektif untuk diterapkan dalam meningkatkan literasi dini anak usia dini.
Analisis Hukum Waris Islam terhadap Sistem Pembagian Waris pada Masyarakat Adat Kaur di Provinsi Bengkulu Albiman Saputra; Mohammad Yasir Fauzi; Sisca Novalia
Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah: Jurnal Hukum Keluarga dan Peradilan Islam Vol. 6 No. 2 (2025): Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah: Jurnal Hukum Keluarga dan Peradilan Islam
Publisher : Family Law Study Program, Faculty of Sharia and Law, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/as.v6i2.45926

Abstract

The diversity of inheritance systems in Indonesia reflects the interaction between Islamic law, customary law, and national law. This study examines the inheritance distribution practices of the Kaur indigenous community in Bengkulu Province, which adopts a bilateral system through family deliberation. The main focus is to analyze the compatibility of these practices with the principles of Islamic inheritance law. This research employs a descriptive qualitative method based on library study, utilizing primary data from the Qur’an, Hadith, the Compilation of Islamic Law (KHI), and relevant legislation, alongside secondary data from academic literature. The findings reveal that the Kaur community distributes inheritance flexibly through consensus, granting rights to both sons and daughters without strict proportional distinctions. A contextual notion of justice is emphasized, as reflected in practices such as gilir sawah (rotational use of farmland) as a form of collective asset management. From the perspective of Islamic law, this system is not entirely aligned with the faraidh provisions, which are definitive (qath’i), particularly regarding the proportional shares between male and female heirs as prescribed in Surah An-Nisa. Nevertheless, the principles of deliberation and social balance inherent in Kaur customary practice can serve as an entry point for harmonization with Sharia. This study underscores the importance of constructive dialogue among religious scholars, customary leaders, and state institutions to formulate an inheritance model that is just, contextual, and consistent with both Islamic principles and the national legal framework.