Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penguatan Budaya Organisasi untuk Mencegah Fraud di Kalangan Karyawan Bebasari, Nataliana; Fatmawati, Elsye; Fauziah, Ela
Dedikasi: Jurnal Pengabdian Lentera Vol. 1 No. 10 (2024): November
Publisher : Lentera Ilmu Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59422/djpl.v1i10.1028

Abstract

Fraud karyawan merupakan ancaman serius bagi organisasi modern yang memerlukan pendekatan preventif melalui penguatan budaya organisasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan praktis peserta dalam membangun budaya anti-fraud di lingkungan kerja. Pelatihan dilaksanakan dalam format intimate setting dengan 10 peserta selama 2 jam di ruang rapat, menggunakan metodologi pembelajaran experiential yang mengintegrasikan teori fraud triangle dengan praktik budaya organisasi. Metodologi pembelajaran mencakup interactive case-based learning, collaborative problem solving, dan penggunaan tools praktis seperti Culture Assessment Matrix dan Fraud Risk Mapping Template. Evaluasi dilakukan melalui penilaian pra dan pasca pelatihan, analisis partisipasi, dan kualitas output yang dihasilkan peserta. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman peserta sebesar 58% tentang hubungan budaya organisasi dengan pencegahan fraud, dengan tingkat kepuasan 9,4 dari skala 10. Seluruh peserta berhasil menyusun rencana tindakan spesifik dengan 100% commitment rate untuk implementasi culture assessment dalam 30 hari. Terbentuk peer support network untuk sustainability dan virtual check-in untuk monitoring progress. Program berhasil menciptakan mindset shift dari compliance-based menuju culture-based approach dalam pencegahan fraud, berkontribusi pada penguatan integritas organisasi.
Peningkatan Pemahaman Karyawan terhadap Pencegahan Fraud di Lingkungan Kerja Bebasari, Nataliana; Parulian, Parulian; Fauziah, Ela
Dedikasi: Jurnal Pengabdian Lentera Vol. 2 No. 07 (2025): Juli 2025
Publisher : Lentera Ilmu Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59422/djpl.v2i07.1033

Abstract

Fraud di lingkungan kerja mengakibatkan kerugian global mencapai 5% dari revenue organisasi, dengan median loss $145.000 per kasus. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pemahaman karyawan terhadap pencegahan fraud pada perusahaan otomotif di kawasan industri MM2100, Bekasi. Metode yang digunakan adalah interactive experiential learning dengan pendekatan case-based workshop selama 3 jam melibatkan 7 karyawan dari departemen kunci. Kegiatan terdiri dari fraud awareness assessment, pembelajaran fraud landscape industri otomotif, red flags recognition workshop, dan pengembangan reporting mechanisms. Instrumen evaluasi meliputi Fraud Risk Perception Questionnaire, case study analysis, dan satisfaction survey. Hasil menunjukkan peningkatan detection accuracy mencapai 80% dan confidence level fraud reporting meningkat dari 43% menjadi 86%. Workshop mengidentifikasi 8 area vulnerability operasional dan menghasilkan 21 action items konkret. Tingkat kepuasan peserta mencapai 4,6/5,0 dengan appreciation tinggi terhadap industry-specific content. Transformation fundamental dalam risk perception peserta menciptakan foundation untuk sustainable fraud prevention culture. Pembentukan Fraud Awareness Champions Network dan commitment untuk integrasi daily operations menunjukkan strong potential long-term impact. Kegiatan ini membuktikan bahwa comprehensive fraud prevention dapat dicapai melalui targeted training yang disesuaikan dengan karakteristik industri, memberikan template valuable untuk manufacturing organizations serupa.
Penguatan Usaha Mikro Melalui Pengelolaan Biaya Kualitas dalam Meningkatkan Mutu Produk dan Layanan Fauziah, Ela; Hidayat, Taufik; Mulyanto, Heru; Yahya, Adibah; Budiarto, Yessa Oktavia; Natalia, Deli
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 5 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i5.2183

Abstract

MSMEs play a strategic role in the Indonesian economy, but quality inconsistency remains a major challenge, often stemming from inadequate quality cost management. This service activity aims to strengthen micro-enterprises, especially Warteg Punya Selera (WPS) MSMEs, by increasing their knowledge and practical skills in managing the four components of Quality Cost (Prevention, Assessment, Internal Failure, and External Failure) to improve product and service quality. The method employed consisted of three stages: pre-test assessment, interactive training with a hands-on approach, and post-test evaluation. The results showed an increase in overall understanding of quality cost management by 76.8%. The highest improvement was recorded in the understanding of the external cost of failure (99.1%) and the internal cost of failure (84.9%). This significant improvement indicates that the training was successful in shifting the mindset of micro businesses from reactive to proactive, leading to a greater commitment to allocate resources to preventive costs. Proper quality cost management is an important strategic step for WPS MSMEs to achieve optimal cost efficiency, consistent product quality, and long-term business sustainabilityABSTRAKUMKM memiliki peran yang strategis dalam perekonomian Indonesia, namun inkonsistensi mutu masih menjadi tantangan utama, yang seringkali berasal dari pengelolaan biaya kualitas yang belum memadai. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat usaha mikro, khususnya UMKM Warteg Punya Selera (WPS), dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis mereka dalam mengelola empat komponen. Biaya Kualitas (Pencegahan, Penilaian, Kegagalan Internal, dan Kegagalan Eksternal) guna meningkatkan mutu produk dan layanan. Metode yang digunakan meliputi tiga tahapan: asesmen pre-test, pelatihan interaktif dengan pendekatan hands-on, dan evaluasi post-test. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman keseluruhan mengenai pengelolaan biaya kualitas sebesar 76,8%. Peningkatan tertinggi tercatat pada pemahaman Biaya Kegagalan Eksternal (99,1%) dan Biaya Kegagalan Internal (84,9%). Peningkatan signifikan ini mengindikasikan bahwa pelatihan berhasil mengubah pola pikir pelaku usaha mikro dari reaktif menjadi proaktif, yang mengarah pada komitmen yang lebih besar untuk mengalokasikan sumber daya bagi biaya pencegahan. Pengelolaan biaya kualitas yang tepat merupakan langkah strategis penting bagi UMKM WPS untuk mencapai efisiensi biaya optimal, mutu produk yang konsisten, dan keberlanjutan usaha yang berjangka panjang.