Ramadhano, Agung
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identification of Arbuscular Mycorrhazal Fungi on Chili Pepper Plants (Capsicum Frutescens) in Sarilamak Village, Harau District Hawari, Hawari; Yefriwati, Yefriwati; Darmansyah, Darmansyah; Ramadhano, Agung
Journal of Agriculture Vol. 4 No. 02 (2025): Research Articles July 2025
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/joa.v4i02.6813

Abstract

Chili pepper (Capsicum Frutescens) is one of the horticultural commodities that is in great demand and has economic value. The nutritional content of chili peppers includes fat, protein, carbohydrates, calcium, iron, phosphorus, vitamins A, B1, B2, C, and alkaloid compounds, namely flavonoids, capsaicin, oleoresin, and essential oils. Chili pepper production in Lima Puluh Kota Regency has decreased in the last five years; one of the causes is the continuous use of inorganic fertilizers. One technology that can improve soil quality and is also environmentally friendly is the use of biofertilizers, one of which is Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF). AMF are soil microorganisms that help in the nutrient cycle, the existence of mutualistic symbiosis between fungi and the roots of higher plants. However, the use of AMF in chili pepper plants, especially in Sarilamak Village, Harau District, has not been carried out, so research on the identification of AMF spores in chili pepper plants in Sarilamak Village is necessary. This research is the first identification of AMF diversity in Sarilamak Village. Soil samples were taken and observed descriptively and presented in tables and figures. The types of AMF spores found were Acaulospora sp, Glomus sp, Gigaspora sp, and Scutellospora sp. The most common type of AMF found was Acaulospora sp with 101 spores and the least was Scutellospora sp with 11 spores. Acaulospora sp spores showed potential inoculum intended for cayenne pepper cultivation in Sarilamak.
Respon Tanaman Serai Wangi (Cymbopogon nardus L.) Pada Aplikasi Jenis dan Dosis Inokulan Fma Indigenous di Lahan Bekas Tambang Sawahlunto Ramadhano, Agung; Dwipa, Indra
Jurnal Research Ilmu Pertanian Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Research Ilmu Pertanian (Agustus 2025)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/hmwdxb18

Abstract

Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) merupakan salah satu agen hayati tanah sebagai manifestasi symbiosis mutualisme terhadap tanaman. FMA berpotensi untuk optimalisasi peneyerapan air dan hara posfor dengan meningkatkan kapabilitas akar tanaman inang. FMA sangat aktif berkembang pada lahan marginal seperti lahan bekas tambang batubara, sehingga penyerapan hara dan air berjalan lebih efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui respon tanaman serai wangi pada aplikasi jenis dan dosis FMA yang ditanam pada tanah bekas lahan tambang Batubara Sawahlunto; 2) Untuk mengetahui jenis serta dosis inokulan FMA yang baik untuk pertanaman serai wangi. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September 2021 sampai Januari 2022 pada Green house Fakultas Pertanian Universitas Andalas Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumbar. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) factorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu jenis FMA, yang terdiri dari jenis Glomus sp., Giga Spora sp. dan multispora (Glomus sp. + Gigaspora sp.). Sedangkan untuk faktor kedua yakni dosis FMA yang diaplikasikan dalam kombinasi faktorial, yang terdiri dari 4 taraf diantaranya yakni dosis 5 g/tanaman, 10 g/tanaman, 15 g/tanaman, dan 20 g/tanaman. Hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan analisis varians (ANOVA) dengan uji F pada taraf nyata 5%. Hasil uji F memberikan pengaruh nyata sehingga diuji lanjut dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa jenis FMA multispora dikombinasikan dengan dosis 20 g/tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman serai wangi yang dapat dilihat dari parameter pengamatan bobot segar akar. Sedangkan untuk perlakuan Tunggal jenis FMA multispora dan dosis 20 g/tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman serai wangi yang dapat dilihat dari parameter bobot segar tajuk.