Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

From Narrow and Elongated to Proportional: Enhancing Cultivation through Shape Optimization in Rural Landscapes Milati, Latifah Nur; Pujiriyani, Dwi Wulan; Sugiasih
BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan Vol. 11 No. 1 (2025): Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31292/bhumi.v11i1.828

Abstract

Abstract: This research aims to examine the transformation of narrow, elongated land in Triharjo Village into a more proportional shape through agricultural land consolidation activities. In the 1990s, the community self-organized, leading to a mismatch between the physical and legal conditions of the land. The government's initiative to accelerate systematic land registration through the Land Management and Policy Development Program in 2006-2007 also proved unable to accommodate this issue. The research method used is a qualitative approach with a case study. Data was collected through observation, document study, and in-depth interviews. Data analysis was conducted using the Miles and Huberman analysis method with 3 stages: data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The research results show that the majority of agricultural land in Triharjo is less than 200 m² in size, with an unfavorable length-to-width ratio for cultivation. This condition stems from past inheritance processes that adhere to the principle of justice and the saying 'kabeh mangku dalan.' The implementation of the agricultural land consolidation program in 2019-2020 was able to achieve consistency between physical and legal conditions, provide proportional land parcel shapes for cultivation, and supply agricultural support infrastructure in the form of farm roads and irrigation channels. Keywords: Agricultural land consolidation, Disproportionate land, Inheritance, Land fragmentation.
Kajian Kelayakan Lokasi Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Indonesia Ananda Hermawan, Gladys; Fidieya Herwina Rosy, Novita; Hidayat, Taufiq; Hayatul Munanda, Arridho; Rivaldi Ansyah, Geovani; Auri, Yuliana; Sugiasih
Kadaster: Journal of Land Information Technology Vol. 1 No. 2 (2023): Kadaster: Journal of Land Information Technology
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31292/kadaster.v1i2.22

Abstract

Depo Pertamina Plumpang merupakan salah satu tempat penyimpanan BBM milik Pertamina yang jumlahnya bisa mencapai ribuan hingga jutaan liter. Depo Pertamina Plumpang yang didirikan sejak Tahun 1972 dan berada di tengah-tengah permukiman padat penduduk pernah mengalami kebakaran sebanyak dua kali. Kebakaran pertama terjadi pada Tahun 2009 dan kebakaran kedua terjadi pada tanggal 3 Maret 2023. Setelah kebakaran pertama terdapat pemikiran untuk merelokasi penduduk di sekitar depo mengingat kemungkinan kejadian kebakaran itu bisa membahayakan penduduk yang tinggal di sekitar depo. Namun relokasi warga sulit dilaksanakan hingga akhirnya terjadi kebakaran kedua yang memakan banyak korban jiwa. Kajian ini menganalisis kelayakan lokasi Depo Pertamina Plumpang, menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara menganalisis data dan informasi secara spasial. Pemerolehan data memanfaatkan data penginderaan jauh dan pengolahannya dengan mengoperasionalkan software Sistem Informasi Geografis. Data yang digunakan adalah penggunaan tanah, sebaran objek penting, buffer zone, peruntukan lahan dari RTRW, dan Gambaran Umum Penguasaan Tanah. Kelima data ini memberikan fakta-fakta secara lengkap kondisi depo secara spasial sehingga dapat digunakan untuk menentukan kelayakan lokasi Depo Pertamina Plumpang. Kesimpulan dari kajian ini adalah lokasi keberadaan Depo Pertamina Plumpang tidak tepat karena terlalu dekat dengan kawasan permukiman penduduk, berdasarkan Rencana Tata Ruang kawasan di sekitar depo didominasi peruntukan permukiman dan perkantoran, serta ketiadaan buffer zone yang harusnya dijadikan sebagai pembatas antara depo dengan area luar depo. Kata Kunci: Analisis Spasial Depot Pertamina, Kelayakan Depo Plumpang, Analisis Risiko Depo Bahan Bakar Minyak.