Wa Ode, Rohmiati M.
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Prasangka Sosial Terhadap Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Di Desa Tampara, Kaledupa Selatan, Kabupaten Wakatobi Wa Ode, Rohmiati M.; Yusrina, Yusrina
Jurnal Sosiologi Miabhari Volume 1, Number 1, July 2023
Publisher : LeRIn - Universitas Dayanu Ikhsanuddin - Prodi. Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jsm.v1i1.1225

Abstract

Artikel ini membahas tentang prasangka sosial yang muncul di antara kelompok masyarakat terhadap penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Tampara, Kecamatan Kaledupa Selatan, Kabupaten Wakatobi. Fokus pembahasan adalah pada persepsi negatif terhadap pelaksanaan program PKH oleh sebagian masyarakat yang merasa tidak terakomodir. Latar belakang prasangka ini muncul karena persepsi warga yang tidak mendukung kepala desa terpilih pada Pilkades 2019, sehingga PKH digunakan sebagai bentuk politik balas budi. Artikel ini juga mengeksplorasi bagaimana prasangka sosial terbentuk dan dampaknya terhadap fragmentasi sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Selain itu analisis berfokus pada kategori sosial dan pembentukan prasangka berdasarkan stereotip dan dinamika kekuasaan.
Pernikahan Dini Di Desa Mokobeau (Studi Pasangan Pernikahan Dini Di Desa Mokobeau Kecamatan Siompu Barat Kabupaten Buton Selatan) Putra, Andil Anggara; Wa Ode, Rohmiati M.; La Parasit, La Parasit
Jurnal Sosiologi Miabhari Volume 2, Number 2, January 2025
Publisher : LeRIn - Universitas Dayanu Ikhsanuddin - Prodi. Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jsm.v2i2.1769

Abstract

Pernikahan usia dini masih banyak terjadi di Desa Mokobeau dan dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, ekonomi, serta budaya. Faktor utama yang mendorong praktik ini adalah tekanan ekonomi keluarga, norma sosial yang menganggap pernikahan sebagai solusi untuk menghindari pergaulan bebas, serta keterbatasan akses pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode wawancara dan observasi terhadap individu yang mengalami pernikahan dini, orang tua, serta tokoh masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pernikahan usia dini dianggap dapat meringankan beban ekonomi keluarga dan mempercepat keturunan, dampak negatifnya lebih besar. Dampak tersebut mencakup tingginya angka perceraian akibat ketidaksiapan mental pasangan, meningkatnya kemiskinan karena keterbatasan keterampilan kerja, serta rendahnya akses terhadap pendidikan bagi perempuan yang menikah muda.
Partisipasi Politik Generasi Milenial Di Kota Baubau Dalam Pemilihan Umum Anggota Legislatif Tahun 2024 La Ode, Yasin; La Ode Abdul, Munafi; Wa Ode, Rohmiati M.
Jurnal Sosiologi Miabhari Volume 3, Nomor 1, July 2025
Publisher : LeRIn - Universitas Dayanu Ikhsanuddin - Prodi. Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jsm.v3i1.1916

Abstract

This study aims to analyze the forms of political participation of the millennial generation in Baubau City during the 2024 Legislative Election and to identify the factors influencing their engagement. Employing a descriptive qualitative approach, data were collected through in-depth interviews with informants consisting of legislative candidates, city council members, polling station officials (KPPS), local entrepreneurs, and university students. The data were analyzed using three models of voter behavior: sociological, psychological, and rational choice. The findings reveal that millennials’ participation encompasses both electoral and non-electoral spheres, including running as legislative candidates, serving as KPPS members, participating in campaigns, engaging in political discussions, and exercising their voting rights. Media exposure—particularly through social media—and rational evaluation of candidates’ vision and mission emerged as the most decisive factors, while family influence and candidate popularity appeared comparatively weak. These findings suggest that the political behavior of Baubau’s millennial generation is increasingly driven by digital information flows and rational calculation, reflecting a form of political engagement that is critical, adaptive, and closely aligned with the dynamics of contemporary local democracy.