Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS KEBIJAKAN STABILISASI HARGA MINYAK GORENG INDONESIA Sunarta, Ketut
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) Vol 1, No 1 (2010): VOL 1 NO 1 TAHUN 2010
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.415 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gejolak harga minyak goreng di dalam negeri dan mempelajari upaya pemerintah dalam menstabilkan harga minyak goreng.  Komoditas ini merupakan komoditas penting – karena termasuk sembilan bahan pangan pokok dan menyangkut kesejahteraan rakyat banyak.Kebijakan stabilisasi harga minyak goreng domestik dilakukan baik kebijakan pada sisi input maupun kebijakan pada sisi output.  Dari sisi input, intervensi kebijakan dilakukan melalui kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan pengenaan Pajak Ekspor Progresif (Progressive Tax Export).  Hampir 70%  industri minyak goreng sawit di Indonesia memiliki karakteristik pola pengusahaan yang terintegrasi secara vertikal. Sehingga kebijakan yang menghambat pemasaran produk pada bagian hulu (output berupa CPO) akan dialihkan sebagai beban (bahan baku/input) pada proses produksi berikutnya sehingga akan mempengaruhi kenaikan harga produk pada lini hilir (output berupa minyak goreng).Secara kumulatif potensi penurunan margin keuntungan yang ditimbulkan akibat dari implementasi kebijakan pemerintah pada lini produksi hulu dapat dikompensasikan dengan sempurna oleh pelaku usaha melalui kenaikan harga produk yang dihasilkan lini produksi hilir.Intervensi kebijakan dari sisi output Minyak Goreng sawit  dilakukan melalui kebijakan PPN DTP dan program Minyakita, dan hasil studi menemukan bahwa kebijakan ini relatif tidak berpengaruh terhadap penurunan harga minyak goreng di dalam negeri. Kata kunci :  Stabilisasi harga, Domestic Market Obligation, Pajak Ekspor
ANALISIS KEBIJAKAN STABILISASI HARGA MINYAK GORENG INDONESIA Sunarta, Ketut
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol 2, No 1 (2010): Vol.2 No.1 2010
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.226 KB)

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gejolak hargaminyak goreng di dalam negeri dan mempelajari upaya pemerintahdalam menstabilkan harga minyak goreng. Komoditas ini merupakankomoditas penting – karena termasuk sembilan bahan pangan pokok danmenyangkut kesejahteraan rakyat banyak.Kebijakan stabilisasi harga minyak goreng domestik dilakukanbaik kebijakan pada sisi input maupun kebijakan pada sisi output. Darisisi input, intervensi kebijakan dilakukan melalui kebijakan DomesticMarket Obligation (DMO) dan pengenaan Pajak Ekspor Progresif(Progressive Tax Export). Hampir 70% industri minyak goreng sawit diIndonesia memiliki karakteristik pola pengusahaan yang terintegrasisecara vertikal. Sehingga kebijakan yang menghambat pemasaran produkpada bagian hulu (output berupa CPO) akan dialihkan sebagai beban(bahan baku/input) pada proses produksi berikutnya sehingga akanmempengaruhi kenaikan harga produk pada lini hilir (output berupaminyak goreng).Secara kumulatif potensi penurunan margin keuntungan yangditimbulkan akibat dari implementasi kebijakan pemerintah pada liniproduksi hulu dapat dikompensasikan dengan sempurna oleh pelakuusaha melalui kenaikan harga produk yang dihasilkan lini produksi hilir.Intervensi kebijakan dari sisi output Minyak Goreng sawitdilakukan melalui kebijakan PPN DTP dan program Minyakita, dan hasilstudi menemukan bahwa kebijakan ini relatif tidak berpengaruh terhadappenurunan harga minyak goreng di dalam negeri.Kata kunci : Stabilisasi harga, Domestic Market Obligation, Pajak Ekspor
ANALISIS KEBIJAKAN STABILISASI HARGA MINYAK GORENG INDONESIA Ketut Sunarta
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) Vol 1, No 1 (2010): Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.415 KB) | DOI: 10.34204/jiafe.v1i1.497

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gejolak harga minyak goreng di dalam negeri dan mempelajari upaya pemerintah dalam menstabilkan harga minyak goreng. Komoditas ini merupakan komoditas penting karena termasuk sembilan bahan pangan pokok dan menyangkut kesejahteraan rakyat banyak.Kebijakan stabilisasi harga minyak goreng domestik dilakukan baik kebijakan pada sisi input maupun kebijakan pada sisi output. Dari sisi input, intervensi kebijakan dilakukan melalui kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan pengenaan Pajak Ekspor Progresif (Progressive Tax Export). Hampir 70% industri minyak goreng sawit di Indonesia memiliki karakteristik pola pengusahaan yang terintegrasi secara vertikal. Sehingga kebijakan yang menghambat pemasaran produk pada bagian hulu (output berupa CPO) akan dialihkan sebagai beban (bahan baku/input) pada proses produksi berikutnya sehingga akan mempengaruhi kenaikan harga produk pada lini hilir (output berupa minyak goreng).Secara kumulatif potensi penurunan margin keuntungan yang ditimbulkan akibat dari implementasi kebijakan pemerintah pada lini produksi hulu dapat dikompensasikan dengan sempurna oleh pelaku usaha melalui kenaikan harga produk yang dihasilkan lini produksi hilir.Intervensi kebijakan dari sisi output Minyak Goreng sawit dilakukan melalui kebijakan PPN DTP dan program Minyakita, dan hasil studi menemukan bahwa kebijakan ini relatif tidak berpengaruh terhadap penurunan harga minyak goreng di dalam negeri. 
ANALISIS KEBIJAKAN STABILISASI HARGA MINYAK GORENG INDONESIA Ketut Sunarta
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol 2, No 1 (2010): Vol , No 1 (2010)
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.226 KB) | DOI: 10.34203/jimfe.v2i1.696

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gejolak hargaminyak goreng di dalam negeri dan mempelajari upaya pemerintahdalam menstabilkan harga minyak goreng. Komoditas ini merupakankomoditas penting karena termasuk sembilan bahan pangan pokok danmenyangkut kesejahteraan rakyat banyak.Kebijakan stabilisasi harga minyak goreng domestik dilakukanbaik kebijakan pada sisi input maupun kebijakan pada sisi output. Darisisi input, intervensi kebijakan dilakukan melalui kebijakan DomesticMarket Obligation (DMO) dan pengenaan Pajak Ekspor Progresif(Progressive Tax Export). Hampir 70% industri minyak goreng sawit diIndonesia memiliki karakteristik pola pengusahaan yang terintegrasisecara vertikal. Sehingga kebijakan yang menghambat pemasaran produkpada bagian hulu (output berupa CPO) akan dialihkan sebagai beban(bahan baku/input) pada proses produksi berikutnya sehingga akanmempengaruhi kenaikan harga produk pada lini hilir (output berupaminyak goreng).Secara kumulatif potensi penurunan margin keuntungan yangditimbulkan akibat dari implementasi kebijakan pemerintah pada liniproduksi hulu dapat dikompensasikan dengan sempurna oleh pelakuusaha melalui kenaikan harga produk yang dihasilkan lini produksi hilir.Intervensi kebijakan dari sisi output Minyak Goreng sawitdilakukan melalui kebijakan PPN DTP dan program Minyakita, dan hasilstudi menemukan bahwa kebijakan ini relatif tidak berpengaruh terhadappenurunan harga minyak goreng di dalam negeri.Kata kunci : Stabilisasi harga, Domestic Market Obligation, Pajak Ekspor
Maggot Cultivation Business Development Strategy at the Siliwangi Unit Waste Bank Gandhy, Abel; Gursida, Hari; Sunarta, Ketut; Marota, Rochman; Zaini, Oktori Kiswati
Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan Vol. 12 No. 5 (2024): JIMKES Edisi September 2024
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37641/jimkes.v12i5.2785

Abstract

Research on maggot farming business development strategies is still relatively limited. This research is important because it provides recommendations for business strategies that can maximize the development of the company's business. The Black Soldier Fly (BSF) larval cultivation business at the Siliwangi Unit Waste Bank has the potential to grow bigger. Business strategy provides sustainable planning to manage resources comprehensively and identify conditions for achieving future business success and gaining maximum profit. This research was conducted at the Siliwangi Unit Waste Bank, Bogor City, which was selected purposively because the BSF larval cultivation activities there have the potential to be developed further. This research uses quantitative and qualitative data sourced from primary and secondary data. Primary data were collected through surveys and direct observations by researchers, while secondary data were obtained from institutional reports, journals, books, news articles, and other library sources. Internal environment (IFE) and external environment (EFE) analysis were conducted to identify factors that could influence business success. The results of this analysis were used in the Internal-External Matrix (IE) which produced three main strategies: Growth, Stability, and Reduction Strategies. These strategies are the basis for developing the maggot cultivation business at the Siliwangi Unit Waste Bank.
Factors Affecting Real Earnings Management: Additional Evidence of Infrastructure Sector : Factors Affecting Real Earnings Management: Additional Evidence of Infrastructure Sector Feri, Annisa; Rusmanah, Enok; Sunarta, Ketut
Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi Vol. 13 No. 1 (2025): JURNAL RISET MAHASISWA AKUNTANSI VOLUME 13 NOMOR 1 TAHUN 2025
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jrma.v13i1.11531

Abstract

The objective of this study is to investigate the effect of corporate governance, leverage, and profitability on real earnings management. There is a shifting practice from accrual-based earnings management to real-based earnings management because accrual earnings manipulation is more easily detected by regulatory scrutiny. Therefore, the study provides evidence of factors that affect real earnings management. The analytical method applied in this research is verification with the explanatory survey method. The data was tested with multiple linear regression tests, t-tests, F statistical tests, and coefficient of determination. Partial tests show that corporate governance, as proxied with institutional ownership, and leverage as proxied with Debt to Equity Ratio (DER), have no significant effect on real earnings management. However, profitability as proxied with Return on Assets (ROA) significantly affects real earnings management. A simultaneous test shows that overall corporate governance, leverage, and profitability do not affect real earnings management.
The Effect of Independence and Professional Ethics on Auditor Performance at the Bogor Regency Inspectorate Ilmiyono, Agung Fajar; Octavianty, Ellyn; Sunarta, Ketut; Pramashella, Nabilla Azzahra; Suhendra
Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan Vol. 13 No. 5 (2025): JIAKES Edisi Oktober 2025
Publisher : Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37641/jiakes.v13i5.4238

Abstract

Auditor performance reflects the outcomes of responsibilities such as examining financial statements, assessing compliance, and delivering objective evaluations. Strengthening auditor independence and adherence to professional ethics plays a vital role in sustaining credibility and ensuring accountability in audit outcomes. This study aims to analyse how independence and professional ethics influence internal auditor performance within the Bogor Regency Inspectorate. A verificative approach with an explanatory survey method was applied. The data were obtained from 36 respondents using questionnaires and analysed with SPSS version 29. Descriptive statistics, multiple linear regression, traditional assumption evaluation, and hypothesis testing using the t-test, F-test, and coefficient of determination were among the analytical methods used. The findings suggest that professional ethics and independence have no statistically significant partial effects on internal auditor performance. In a combined test, independence and professional ethics show a considerable positive impact, highlighting their joint contribution in enhancing the quality of internal supervision. These findings emphasise the need for internal auditors to consistently apply independence and professional ethics to improve objectivity, accountability, and the reliability of audit reports. Future research is advised to incorporate other variables such as competence, leadership, and organizational culture to provide broader insights into auditor performance.