Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Terapi Akupunktur Untuk Atasi Nyeri dan Adiksi Narkoba di Panti Rehabilitasi Seuramo Mulya Aceh (SURYA) Gampong Ceurih Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh Muhibuddin, Muhibuddin; Prisilia K.N, Ayunda; Vikia Murti, Mehdya; Afniratri, Atika; A.L, Nurcahyo; Nur Halizah, Afifah; Saleh, Muhammad; Kismullah, Fazil
Jurnal Ragam Pengabdian Vol. 2 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Lembaga Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/evk8kj70

Abstract

Yayasan Seuramo Mulya Aceh (SURYA) merupakan Yayasan yang bergerak di bidang Rehabilitasi penyalahgunaan Napza. yang beralamat di Jln Jurong Dagang, Ceurih, Kec. Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. Yayasan ini didiran pada tahun 2016, keberadaan Yayasan ini telah melakukan berhasil menolong para pecandu narkoba sebanyak ± 500 orang, namun beberapa diantaranya juga mengalami kekambuhan (Relapse). Pada Pengabdian kepada Masyarakat tahun ini Akademi Akupunktur Aceh bekerjasama dengan Yayasan Seuramo Mulya dan Himpunnan Mahasiswa Diploma III Akupunktur (HIMADIA) menggelar Pengabdian Masyarakat yang bertajuk Terapi Akupunktur Untuk Atasi Nyeri dan Adiksi Narkoba yang dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2025. Adapun pelaksanaan pengabmas ini di ikuti oleh 37 orang yang terdiri dari 15 orang residen adiksi Napza dan 22 orang dari unsur masyarakat setempat. Pelaksanaan Pengabmas diwarnai dengan beberapa rangkaian kegiatan yaitu, penyuluhan Kesehatan yang bertajuk lima tahapanan perubahan perilaku adiksi narkoba, Scrining Kesehatan, dan Terapi Akupunktur untuk atasi Nyeri dan Adiksi narkoba. Berdasarkan hasil scrining Kesehatan yang dilakukan untuk menditeksi, kadar glukosa darah sewaktu-waktu, koleterol dan Asam urat, ditemukan sebanyak 4 orangmengalami Asam urat, 4 orang dengan kolesterol yang tinggi dan 4 orang dengan Kadar Gula Daerah Sewaktu (KGDS) diatas ambang normal. Selanjutnya Akupuntur Terapis dari Akademi Akupunktur Aceh juga melakukan terapi akupunktur pada residen adiksi narkoba dan masyarakat berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan ditemukan sebanyak 22 orang mengalami low back pain dan selebihnya sekitar 15 orang dengan adiksi napza. Pada residen dan masyarakat yang mengalami kelebihan dan dibawah batas normal dari hasil pemeriksaan Kadar Glukosa Darah, Kolesterol dan Asam Urat telah di lakukan edukasi agar masyarakat memiliki pola makan yang baik dan rajin melakukan aktivitas fisik, agar KGD, kolesterol dam Asam urat berada pada ambang normal. Demikian juga dengan reseden dan masyarakat yang yang memiliki keluhan lowback pain dan adiksi narkoba selain dilakukan terapi akupunk juga diberikan edukasi untuk menjadi kesehatan melalui pola makan yang baik dan melakukan aktivitas fisik menimal 30 menit setiap hari.
Akupunktur sebagai Terapi Pendukung Rehabilitasi Stroke: Laporan Kasus Perbaikan Fungsi Motorik Aji Legowo, Nurcahyo; Prisilia K.N, Ayunda; Muhibuddin, Muhibuddin
Teewan Journal Solutions Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Teewan Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/ghdm3k12

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Stroke merupakan salah satu penyebab utama kecacatan pada usia lanjut yang ditandai dengan kelemahan anggota gerak dan penurunan kualitas hidup. Penelitian ini merupakan laporan kasus pada pasien laki-laki usia 75 tahun dengan riwayat stroke iskemik dan hipertensi tidak terkontrol yang menjalani delapan sesi terapi akupunktur dengan elektroakupunktur. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan signifikan berupa penurunan tekanan darah dari 170/100 mmHg menjadi 140/90 mmHg, peningkatan kekuatan otot ekstremitas kiri dari 3/10 menjadi 8/10, serta perbaikan kemampuan berjalan dan aktivitas harian pasien. Temuan ini mengindikasikan bahwa akupunktur dapat menjadi terapi komplementer yang efektif dalam rehabilitasi stroke iskemik, khususnya untuk perbaikan fungsi motorik. Metode: Penelitian ini menggunakan desain case report pada seorang pasien laki-laki berusia 75 tahun dengan riwayat stroke iskemik dan hipertensi tidak terkontrol. Pasien menjalani delapan sesi terapi akupunktur dengan titik utama dan pendukung LI4 (Hegu), LI11 (Quchi), ST36 (Zusanli), GB34 (Yanglingquan), SP6 (Sanyinjiao), KI3 (Taixi), DU20 (Baihui), dan PC6 (Neiguan), LR3 (Taichong), HT7, (Geshu), SP10 (Xuehai), RN6 (Qihai) yang sebagian diberikan stimulasi elektroakupunktur. Evaluasi dilakukan melalui pemeriksaan tanda vital, observasi fungsi motorik, serta wawancara mengenai perubahan subjektif pasien. Hasil: Setelah delapan kali terapi, pasien menunjukkan perbaikan signifikan. Tekanan darah menurun dari 170/100 mmHg menjadi 140/90 mmHg, nadi dan respirasi lebih stabil, serta kekuatan otot ekstremitas kiri meningkat dari skala 3/10 menjadi 8/10. Pasien mampu berdiri, berjalan dengan bantuan tongkat, dan melakukan aktivitas sehari-hari secara lebih mandiri. Pasien juga melaporkan peningkatan energi, kualitas tidur, dan berkurangnya keluhan pusing serta kelelahan. Kesimpulan: Terapi akupunktur terbukti bermanfaat dalam memperbaiki fungsi motorik dan mendukung proses rehabilitasi pasien pasca-stroke iskemik. Akupunktur dapat dipertimbangkan sebagai terapi komplementer yang efektif apabila dikombinasikan dengan pendekatan medis konvensional dan rehabilitasi multidisiplin.