Darmaka, Benediktus Widya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Melunaknya Hati Tuhan: Tinjauan Teologis Dan Psikologis Terhadap Pembebasan Emosi Dalam Kitab Keluaran 32:14 Darmaka, Benediktus Widya
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 7, No 2 (2025): Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) - Agustus 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v7i2.412

Abstract

This scholarly work explores the theological and psychological implications of the release of divine emotions as depicted in Exodus 32:14. The background of this study focuses on how Moses’ intercession succeeded in softening God’s heart after His anger toward the Israelites for worshiping the golden calf. This situation raises profound questions concerning the nature of God’s emotions and their relevance to the human–divine relationship.The research employs a qualitative approach through narrative analysis and literature study to examine Exodus 32:14 from both theological and psychological perspectives. This method involves the use of primary and secondary sources, as well as data triangulation to enhance the validity of the analysis.The findings reveal that God’s emotions are not only central to theological discourse but also carry significant implications for individual psychological well-being. By understanding God’s nature as loving and compassionate, we can strengthen our relationship with Him and live a more meaningful life.AbstrakKarya ilmiah ini mengeksplorasi implikasi teologis dan psikologis dari pelepasan emosi ilahi sebagaimana digambarkan dalam Keluaran 32:14. Latar belakang penelitian ini berfokus pada bagaimana doa syafaat Musa berhasil melunakkan hati Allah setelah murka-Nya terhadap bangsa Israel yang menyembah anak lembu emas. Situasi ini menimbulkan pertanyaan mendalam mengenai hakikat emosi Allah dan relevansinya dalam hubungan antara Allah dan manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis naratif dan studi literatur untuk menelaah Keluaran 32:14 dari perspektif teologis maupun psikologis. Metode ini melibatkan penggunaan sumber primer dan sekunder, serta triangulasi data guna meningkatkan validitas analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emosi Allah tidak hanya menjadi pusat diskursus teologis, tetapi juga memiliki implikasi penting bagi kesejahteraan psikologis individu. Dengan memahami sifat Allah yang penuh kasih dan belas kasih, kita dapat memperkuat hubungan dengan-Nya dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna.
Analisis Konteks Sosial Dalam Narasi Injil: Studi Kasus Perempuan Dalam Alkitab Darmaka, Benediktus Widya; Sjahthi, Herman; Indratno, Yohanes Twintarto Agus
Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia Vol 5, No 2 (2025): Ritornera: Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia - Agustus 2025
Publisher : Pusat Studi Pentakosta Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54403/rjtpi.v5i2.140

Abstract

This study stems from the reality that women in the Gospel narratives are often perceived as marginalized figures, yet deeper analysis reveals their significant roles within the social and religious context of their time. The purpose of this research is to examine how the representation of women in the Gospels reflects or challenges prevailing gender norms and to highlight their contribution to dynamics of religious power. The methodology employed combines textual analysis through a hermeneutical approach with historical study and academic literature review, providing a comprehensive interpretation. The findings indicate that women’s roles in the Gospels are multifaceted, functioning not merely as supporters but also as agents of transformation who challenge patriarchal structures, as exemplified by Mary Magdalene and the Samaritan woman. The novelty of this study lies in its emphasis that Gospel narratives provide a space for resistance and social transformation for women, which remains relevant for fostering a more egalitarian understanding of gender in contemporary Christianity.AbstrakPenelitian ini berangkat dari kenyataan bahwa perempuan dalam narasi Injil sering kali dipandang sebagai figur terpinggirkan, padahal analisis mendalam menunjukkan bahwa mereka memiliki peran signifikan dalam konteks sosial dan religius pada zamannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana representasi perempuan dalam Injil mencerminkan atau menantang norma gender yang berlaku serta mengungkap kontribusi mereka dalam dinamika kekuasaan religius. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis teks dengan pendekatan hermeneutik, didukung studi sejarah dan kajian literatur akademis, sehingga menghasilkan interpretasi yang komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran perempuan dalam Injil bersifat multifaset, tidak hanya sebagai pendukung tetapi juga sebagai agen perubahan yang berani melawan struktur patriarkal, seperti terlihat pada tokoh Maria Magdalena dan perempuan Samaria. Kebaruan (novelty) penelitian ini terletak pada penekanan bahwa narasi Injil menghadirkan ruang resistensi dan transformasi sosial bagi perempuan, yang relevan untuk membangun pemahaman gender yang lebih egaliter dalam konteks kekristenan masa kini.