Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDAMPINGAN INVENTARISASI DAN PENGHAPUSAN SARPRAS UNTUK TERTIB ADMINISTRASI SMP YPK HEDAM DAN SD YPK SION PADANG BULAN JAYAPURA Aryesam, Agnes; Sampe, Novihta; Toam, Agnes; Maseyra, Mutiara; Tanggronefa, Delvi
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v5i1.6716

Abstract

ABSTRACT The inventory and disposal of school facilities and infrastructure (sarpras) constitute a critical component of effective and accountable school asset management. However, field observations reveal that many schools—including SMP YPK Hedam and SD YPK Sion Padang Bulan in Jayapura City—have yet to implement these processes in a systematic and compliant manner. Key challenges include the absence of valid inventory data, non-compliance with proper disposal procedures, and limited administrative competence among school personnel. This community service initiative aims to provide both technical and educational support to schools through structured training, simulations, and hands-on practice. The implementation methods include preliminary observations, the development of training materials, demonstrations of inventory and disposal procedures, and participatory evaluations. A participatory approach was employed, involving principals, teachers, and administrative staff in each stage of the program. The results indicate a significant improvement in participants' understanding and skills related to asset recording, the preparation of official disposal reports, and the classification of asset conditions. Furthermore, the activity fostered a collective awareness of the importance of administrative order in managing school infrastructure and resources. In conclusion, the practice-based assistance effectively strengthened schools' managerial capacities, enhanced asset accountability, and laid the groundwork for a more professional and transparent educational administrative system. ABSTRAK Inventarisasi dan penghapusan sarana-prasarana (sarpras) merupakan bagian penting dari pengelolaan aset sekolah yang efektif dan akuntabel. Namun, praktik di lapangan menunjukkan bahwa banyak sekolah, termasuk SMP YPK Hedam dan SD YPK Sion Padang Bulan di Kota Jayapura, belum melaksanakan kedua proses tersebut secara tertib. Permasalahan yang dihadapi mencakup ketiadaan data inventaris yang valid, prosedur penghapusan yang tidak sesuai aturan, serta rendahnya pemahaman administrasi oleh tenaga kependidikan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan teknis dan edukatif kepada pihak sekolah melalui pelatihan, simulasi, dan praktik langsung. Metode pelaksanaan mencakup observasi awal, penyusunan materi pelatihan, demonstrasi prosedur inventarisasi dan penghapusan, serta evaluasi partisipatif. Pendekatan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan kepala sekolah, guru, dan staf administrasi dalam setiap tahapan kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan peserta mengenai pencatatan aset, penyusunan dokumen berita acara penghapusan, serta klasifikasi kondisi barang. Selain itu, terbentuk kesadaran kolektif akan pentingnya tertib administrasi dalam pengelolaan sarpras. Simpulan dari kegiatan ini menegaskan bahwa pendampingan berbasis praktik mampu memperkuat kapasitas manajerial sekolah, meningkatkan akuntabilitas aset, dan menjadi langkah awal menuju sistem administrasi pendidikan yang profesional dan transparan.
Program Pengolahan Jantung Pisang Kepok (Musa paradisiaca) untuk Penyediaan Karbohidrat Alternatif dengan Inovasi Tepung Berserat Tinggi di Perumahan Organda, Kelurahan Hedam Aryesam, Agnes; Sari, Helena P; Sampe, Novitha; Toam, Agnes A; Maseyra, Mutiara
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 12 (2025): Volume 8 No 12 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i12.21804

Abstract

ABSTRAK Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tinggi, termasuk tanaman pisang yang menyebar luas. Salah satu bagian pisang yang jarang dimanfaatkan adalah jantung pisang, padahal mengandung serat, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat Kompleks Perumahan Organda, Kelurahan Hedam, Kota Jayapura dalam mengolah jantung pisang kepok menjadi tepung yang berserat tinggi sebagai sumber karbohidrat alternatif dan bahan tambahan dalam pembuatan kue sehat. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan kepada 45 peserta, terdiri dari ibu rumah tangga dan remaja. Kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahap: penyampaian informasi gizi jantung pisang, praktik pengolahan menjadi tepung, serta pengolahan produk olahan seperti kue. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan, keterampilan teknis, serta kesadaran masyarakat akan pentingnya diversifikasi pangan lokal. Produk akhir berupa kue berserat tinggi dinilai layak konsumsi dan memiliki potensi ekonomis.Kesimpulannya, kegiatan ini berhasil memberdayakan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi jantung pisang kepok menjadi produk pangan sehat, bergizi, dan bernilai jual, serta membuka peluang usaha rumahan berbasis bahan lokal. Kata Kunci: Jantung Pisang Kepok; Tepung Alternatif; Pangan Lokal; Ketahanan Pangan.  ABSTRACT Indonesia is rich in biodiversity, including various banana plant varieties that grow across its tropical regions. One often-overlooked part of the banana plant is the banana blossom, despite its high nutritional value containing fiber, vitamins, and essential minerals. This community service program aimed to enhance the skills of residents in the Organda Housing Complex, Hedam Subdistrict, Jayapura City, in processing banana blossom (Musa paradisiaca) into high-fiber flour as an alternative carbohydrate source and a healthier cake ingredient. The methods used included education, training, and mentoring of 45 participants, consisting of housewives and local youth. The program was conducted in three phases: delivering nutrition information, practical training in flour production, and food product development such as high-fiber cakes. The results showed increased knowledge, technical skills, and community awareness regarding the importance of local food diversification. The final product, a high-fiber cake, was found to be both healthy and economically valuable.In conclusion, this program successfully empowered the community to utilize banana blossom as a nutritious and marketable local food product, while also fostering small-scale home-based business opportunities. Keywords: Kepok Banana Heart, Flour Alternative, Local Food, Food Security