Edi Paryanto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Growth Enhancement for Increasing Papaya Production with Mycorrhizal and Manure Applications in Dry Land Conditions: Daya Dukung Pertumbuhan terhadap Peningkatan Produksi Pepaya dengan Aplikasi Mikoriza dan Pupuk Kandang di Lahan Kering Anditya Gilang Rizky Pradana; Suhita, Cahyaningtyas Putri; Desy Setyaningrum; Suprihatin, Dewi Nawang; Didik Suryadi; Dimar Hantari; Edi Paryanto; Febry Nurhidayati; Hardian Ningsih; Zainal Arifin
Agrifarm : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 14 No 1 (2025): Agrifarm Juli
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/ajip.v14i1.3702

Abstract

Papaya is a horticultural commodity with many benefits and high economic value for the people of Indonesia. California papaya is a favorite variety in Indonesia due to its various advantages. Effective and agroecological cultivation techniques are needed to increase production. This study aims to determine the optimal dosage of mycorrhizae and manure in increasing papaya plant growth. This study was conducted in the dry land of Tawengan Village, Sambi District, Boyolali Regency, at 180 m above sea level. The research used a factorial Complete Randomized Block Design (CRBD) with 3 blocks as replications. The first factor was mycorrhizae with 3 levels: 0 g/plant, 75 g/plant, and 150 g/plant. The second factor was manure with 4 levels of application doses: 0 kg/plant, 3 kg/plant, 6 kg/plant, and 10 kg/plant. The results showed that the application of mycorrhizae and manure can improve the characteristics of plant height, stem diameter, and crown width. The mycorrhizal application dose of 150 g/plant and the application of 5.7 kg/plant of manure is the optimal dose to increase papaya growth, which will support increased production.
Efektivitas Penggunaan Giberelin dan Kombinasi Dosis Pemupukan untuk Meningkatkan Hasil Beberapa Varietas Bawang Merah: Effectiveness of Gibberellin and Combined Fertilization Doses on Shallot Yield Enhancement in Several Varieties Hantari, Dimar; Anditya Gilang Rizky P; Febry Nurhidayati; Desy Setyaningrum; Dewi Nawang Suprihatin; Didik Suryadi; Hardian Ningsih; Edi Paryanto; Cahyaningtyas Putri Suhita; Zainal Abidin; Eddy Triharyanto; Djoko Purnomo
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 13 No. 3 (2025): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v13i3.7026

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura yang konsumsi dan permintaannya sangat tinggi di masyarakat. Namun, data menunjukkan bahwa produksi bawang merah dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan, yang seringkali memicu fluktuasi harga dan ketergantungan pada impor di beberapa periode. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dosis pupuk serta penggunaan giberelin (GA3) pada tiga varietas bawang merah untuk mengoptimalkan produktivitas bawang merah secara berkelanjutan dan efisien. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2025 di Desa Pancot, Tawangmangu, Karanganyar dengan ketinggian tempat 1200 mdpl. Rancangan  penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) dan diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Petak utama merupakan varietas bawang merah, sedangkan anak petak merupakan dosis pupuk + giberelin. Data dianalisis dengan ANOVA menggunakan uji F pada taraf signifikansi 5%. Jika ditemukan perbedaan yang signifikan, analisis dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, substitusi 50% pupuk  anorganik ke pupuk organik yang dikombinasikan dengan giberelin 50ppm mampu meningkatkan jumlah anakan per rumpun (7,22), jumlah umbi per rumpun (8,33) dan berat kering umbi per rumpun (58,96 g). Shallots (Allium ascalonicum L.) are a horticultural commodity with consistently high consumption and demand. However, production data reveal frequent fluctuations, often leading to price instability and reliance on imports during certain periods. This research aimed to determine fertilizer dosages and gibberellic acid (GA3) application for three shallot varieties to optimize their productivity sustainably and efficiently. The study was conducted from May to August 2025 at the Pancot Village, Tawangmangu, Karanganyar, located at an elevation of 1200 meters above sea level. A Split-Plot Design was employed with three replications. Shallot varieties constituted the main plots, while combinations of fertilizer dosage and GA3 formed the sub-plots. Quantitative data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) at a 5% significance level (F-test). When significant differences were detected, Duncan's Multiple Range Test (DMRT) was used for post-hoc comparisons. The results demonstrated that the application of 50 ppm gibberellic acid, combined with a fertilizer dosage of 50% inorganic + 150% organic, significantly increased the number of shoots per clump (7,21), number of bulbs per clump (8,33), and productivity per clump (58,96).