Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat intellectual humility pada mahasiswa berdasarkan jenis kelamin dan usia serta mendeskripsikan kecenderungan distribusinya pada masing-masing kelompok. Pendekatan kuantitatif deskriptif digunakan dengan melibatkan 300 mahasiswa aktif dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, dipilih melalui teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan berupa skala intellectual humility terdiri dari 25 item yang mengukur empat dimensi utama: keterbukaan terhadap pandangan lain (openness to the perspective of others), pengorbanan diri (self-forgetfulness), penilaian diri yang akurat (accurate self-assessment), dan fokus pada orang lain (other-focus), dengan validitas item p < 0,05 dan reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar 0,872. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa berada dalam kategori “baik” (61%), dengan skor rata-rata keseluruhan 89,24. Mahasiswa laki-laki mencatat skor rata-rata 92,86, lebih tinggi dibandingkan perempuan (88,42), dengan rentang skor yang lebih luas dan penyimpangan standar lebih besar. Selain itu, skor intellectual humility meningkat seiring pertambahan usia, dari rata-rata 85,72 pada kelompok usia 17–20 tahun menjadi 91,67 pada usia 21–24 tahun, dan 92,00 pada usia 25–28 tahun. Dimensi self-forgetfulness dan accurate self-assessment menunjukkan disparitas paling mencolok antar kelompok. Implikasi praktis dari temuan ini adalah pentingnya pengembangan program bimbingan konseling yang dirancang secara kontekstual untuk menguatkan refleksi diri dan keterbukaan berpikir, terutama pada mahasiswa usia muda. Selain itu, hasil ini dapat menjadi dasar dalam menyusun kebijakan kurikulum pendidikan karakter berbasis data. Keterbatasan penelitian ini terletak pada distribusi usia yang tidak merata dan pendekatan deskriptif yang belum menjangkau hubungan kausal antar variabel.