Penelitian ini bertujuan untuk menelaah implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 dalam persoalan kemandirian sekolah. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dari pengumpulan data melalui studi kepustakaan, data dianalisis secara deskriptif-analitis untuk menggambarkan secara kritis efektivitas implementasi kedua kurikulum dalam konteks tantangan struktural dan kultural yang dihadapi satuan pendidikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi kurikulum yang telah dilakukan adalah upaya merespons terhadap tuntutan zaman dan krisis pembelajaran. Namun demikian, implemtasi kurikulum belum sepenuhnya mampu menjawab kompleksitas persoalan pendidikan jika tidak disertai penguatan sumber daya manusia, kepemimpinan sekolah, serta dukungan sistemik dari pemerintah dan masyarakat. dari kurikulum KTSP ke Kurikulum Merdeka membawa paradigma baru yang menekankan pada fleksibilitas, diferensiasi, dan penguatan karakter peserta didik, namun keberhasilannya sangat bergantung pada kesiapan aktor pendidikan di tingkat mikro. Tulisan ini menawarkan kontribusi konseptual berupa paradigma bahwa transformasi pendidikan yang berdampak hanya dapat terwujud melalui sinergi antara desain kurikulum yang adaptif dan pemberdayaan ekosistem pendidikan secara menyeluruh.