Gultom, Moraita
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Eksplorasi Etnomatematika pada Lappet, Ulos dan Marsitekka dalam Budaya Tradisional Batak Purba Siboro, Grace Angel Florense; Simanjunntak, Intan Claudya; Gultom, Moraita; Simatupang, Noni Winda; Hutasoit, Rikki Daniel; Panjaitan, Delta; Sesilia, Wenda
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 9 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v9i3.4298

Abstract

Etnomatematika adalah metode yang menghubungkan budaya dengan ide-ide dasar matematika. Namun studi tentang sisi matematika dalam budaya Batak Toba masih sedikit, terutama yang mengkaji lebih dari satu bagian budaya pada satu waktu. Sementara itu, pada budaya tradisional Batak Toba terdapat ide-ide matematika seperti geometri, simetri, pola dan pengulangan, bilangan, serta perbandingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep etnomatematika dalam tiga aspek budaya Batak Toba, yaitu Lappet (makanan tradisional), Ulos (kain tenun), dan Marsitekka (permainan tradisional), serta mengidentifikasi nilai-nilai matematis yang terdapat didalamnya. Studi ini mengadopsi pendekatan deskriptif kualitatif. Informasi dikumpulkan melalui pengamatan langsung, wawancara dengan tokoh budaya, dan dokumentasi visual, lalu dianalisis secara mendetail untuk menemukan elemen-elemen matematika dalam konteks budaya Batak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga unsur budaya itu memiliki konsep-konsep matematika seperti geometri, simetri, pola, bilangan dan pengulangan. Lappet menunjukkan geometri melalui bentuk, lipatan dan pola selama proses pembuatannya. Ulos mencerminkan simetri dan pola frieze serta kristalografi dalam desainnya. Marsitekka menampilkan konsep geometris dalam desain permainan dan strategi yang melibatkan logika, pola dan bilangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi budaya Batak Toba secara tidak langsung mengajarkan gagasan matematika. Etnomatematika terbukti berhasil sebagai penghubung antara budaya dan pembelajaran matematika yang relevan dan bermakna. Disarankan pengembangan pembelajaran yang berorientasi pada budaya untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi serta menjaga kearifan lokal.
Analisis Transformasi Implementasi Kurkulum KTSP dan Merdeka dalam Upaya Peningkatan Kemandirian dan Mutu Pembelajaran di Sekolah Damanik, Syafti Alfhiza; Sitepu, Widya Vani; Sitompul, Lastri Yetti; Sitohang, Setia T.; Gultom, Moraita; Tarigan, Tanty Novelia; Sinaga, Christa Voni Roulina
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 2 (2025): In Process
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v5i2.1437

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 dalam persoalan kemandirian sekolah. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dari pengumpulan data melalui studi kepustakaan, data dianalisis secara deskriptif-analitis untuk menggambarkan secara kritis efektivitas implementasi kedua kurikulum dalam konteks tantangan struktural dan kultural yang dihadapi satuan pendidikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi kurikulum yang telah dilakukan adalah upaya merespons terhadap tuntutan zaman dan krisis pembelajaran. Namun demikian, implemtasi kurikulum belum sepenuhnya mampu menjawab kompleksitas persoalan pendidikan jika tidak disertai penguatan sumber daya manusia, kepemimpinan sekolah, serta dukungan sistemik dari pemerintah dan masyarakat. dari kurikulum KTSP ke Kurikulum Merdeka membawa paradigma baru yang menekankan pada fleksibilitas, diferensiasi, dan penguatan karakter peserta didik, namun keberhasilannya sangat bergantung pada kesiapan aktor pendidikan di tingkat mikro. Tulisan ini menawarkan kontribusi konseptual berupa paradigma bahwa transformasi pendidikan yang berdampak hanya dapat terwujud melalui sinergi antara desain kurikulum yang adaptif dan pemberdayaan ekosistem pendidikan secara menyeluruh.