Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS IMPLEMENTASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN DI RSUD IBU FATMAWATI SOEKARNO KOTA SURAKARTA Meilani, Amelinda Helsa; Nugraheni, Sri Wahyuningsih; Suprawita, Budi
Jurnal Infokes Vol 15 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/4b9q1c44

Abstract

Penerapan RME berbasis web di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno pada awal tahun 2024 masih mengalami kendala seperti adanya gangguan jaringan dan output informasi yang tidak sesuai.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi sistem RME terhadap mutu pelayanan rawat jalan berdasarkan model DeLone dan McLean yang mencakup aspek kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, dan kepuasan pengguna. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara bebas terpimpin. Informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yang merupakan pengguna langsung RME rawat jalan dengan kriteria inklusi, yaitu memiliki masa kerja minimal 2 tahun, telah menggunakan RME selama 6–12 bulan, dan pernah mengikuti pelatihan sehingga informan dapat memberikan pemahaman mendalam dalam penggunaan dan penerapan RME. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi pedoman wawancara dan pedoman observasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif berupa teks berdasarkan hasil temuan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kualitas sistem didukung dengan kemudahan penggunaan melalui pelatihan dan panduan operasional, serta pembatasan hak akses. RME dinilai mampu menyajikan informasi yang akurat, lengkap, dan relevan untuk pengambilan keputusan. Dukungan teknis dari tim IT sudah tersedia dan dapat merespons cepat terhadap masalah sistem. Serta kepuasan pengguna menunjukkan bahwa sistem RME meningkatkan efisiensi, efektivitas kerja, dan membantu pelayanan menjadi lebih cepat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa implementasi RME di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno telah memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan mutu pelayanan rawat jalan, terutama dari aspek efisiensi dan dokumentasi pelayanan medis.
TINJAUAN PRODUKTIVITAS GAWAT DARURAT PER TRIBULAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WARAS WIRIS BOYOLALI PADA TAHUN 2023 Fauziah, Ani Nur; Rachmawati, Harnafa Nur; Suprawita, Budi
Jurnal Keperawatan Duta Medika Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Keperawatan Duta Medika
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/dutamedika.v4i2.3889

Abstract

RSUD Waras Wiris Boyolali merupakan rumah sakit tipe C yang berlokasi di Desa Andong Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. Berdasarkan survei pendahuluan RSUD Waras Wiris Boyolali belum pernah dilakukan perhitungan produktivitas gawat darurat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui produktivitas gawat darurat. Penelitian ini mengguanakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dengan tekhnik observasi dan wawancara. Produktivitas gawat darurat RSUD Waras Wiris Boyolali tahun 2023, rerata kunjungan pasien gawat darurat tahun 2023 terendah pada triwulan I dan II yaitu 23 pasien per hari, tertinggi pada triwulan IV 27 pasien perhari. Rasio kasus bedah gawat darurat terendah pada triwulan IV 0,222, tertinggi pada triwulan I 0,226. Rasio non bedah gawat darurat terendah pada triwulan III 0,566, tertinggi pada triwulan IV 0,573. Rasio kasus gawat darurat yang dirujuk terendah pada triwulan I 0,01, tertinggi pada triwulan III 0,02. Rasio kasus kebidanan gawat darurat terendah pada triwulan IV 0,187 dan tertinggi pada triwulan I dan II yaitu 0,191. Rasio kasus gawat darurat terhadap tenaga perawat tertinggi pada triwulan II dan IV yaitu 1 perawat menangani 2 pasien gawat darurat perhari nya. Perhitungan trend rerata kunjungan pasien gawat darurat terendah pada triwulan I 23,4 dan tertinggi pada triwulan IV 26,1. Trend rasio kasus bedah gawat darurat terendah pada triwula IV 0,2222 dan tertinggi pada triwulan I 0,2258. Trend rasio kasus non bedah gawat darurat terendah pada triwulan IV 0,489 dan tertinggi triwulan I 0,6495. Trend rasio kasus gawat darurat yang dirujuk terendah pada triwulan I 0,0124 dan tertinggi pada triwulan IV 0,0196. Trend rasio kasus kebidanan gawat darurat terendah pada triwulan IV 0,1874, tertinggi pada triwulan I 0,1916. Trend rasio kasus gawat darurat terhadap tenaga perawat terendah pada triwulan I 1,8152 dan tertinggi pada triwulan IV 1,9358. Berdasarkan hasil perhitungan produktivitas dan trend GD di RSUD Waras Wiris Boyolali per triwulan tahun 2023 mengalami kenaikan dan penurunan kembali jumlah kunjungan pasien, maka diharapkan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien khususnya pada IGD.
Patient Identification Based on Patient Safety Objectives 1 Version Starkes 2024 in Hospitals : Identifikasi Pasien Berdasarkan Sasaran Keselamatan Pasien 1 Versi Starkes 2024 Di Rumah Sakit Nugraheni, Sri Wahyuningsih; Prasetyo, Angga Bayu; Suprawita, Budi
Procedia of Engineering and Life Science Vol. 9 (2025): Proceedings of the 2025 Annual Meeting of APTIRMIKI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Patient safety is a top priority in healthcare, and proper patient identification is the first step in preventing medical errors. A preliminary study at Indriati Hospital in Boyolali found misidentification and medication errors. This study aims to review the implementation of patient identification based on Patient Safety Goal (SKP) 1, STARKES 2024 version. This study used a descriptive qualitative method with a cross-sectional approach. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews and observations of staff directly involved in the patient identification process. Data analysis was carried out through the stages of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results show that Indriati Hospital in Boyolali has regulations and SOPs for patient identification that meet standards. Patient identification is carried out using at least two identities such as full name and date of birth, and is supported by the use of identity bracelets. This process has been implemented before medical procedures and feeding. However, implementation in special situations such as disasters has not been optimal, and obstacles still exist in terms of interprofessional coordination. The conclusion of this study indicates that the implementation of patient identification has generally been running well, but there is still a need to improve staff understanding and collaboration between units. The suggestions given are to increase regular training, socialize SOPs, and strengthen cross-professional communication to ensure the accuracy of patient identification in various conditions