Penelitian ini mengkaji perbedaan strategi keuangan antara Generasi X dan Generasi Z dalam konteks keuangan Islam dan literasi keuangan digital. Generasi X, yang terbentuk dari pengalaman krisis ekonomi di masa lalu, cenderung menerapkan praktik keuangan yang konservatif dengan penekanan pada stabilitas, perencanaan jangka panjang, dan manajemen risiko melalui instrumen investasi tradisional. Sebaliknya, Generasi Z menunjukkan pendekatan yang lebih dinamis dengan memanfaatkan platform digital untuk pengambilan keputusan keuangan, namun sering kali kurang memiliki pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip keuangan Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka, menganalisis sumber-sumber akademik dan institusional untuk membandingkan perilaku keuangan kedua generasi terhadap konsep keuangan Islam. Hasil menunjukkan adanya kesenjangan signifikan dalam pola konsumsi, tabungan, pengelolaan utang, dan preferensi investasi, yang dipengaruhi oleh tingkat literasi keuangan dan penggunaan teknologi. Studi ini menyimpulkan bahwa edukasi keuangan yang disesuaikan—terutama yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam platform digital—dapat menjembatani kesenjangan ini. Kontribusinya terletak pada penyediaan wawasan bagi lembaga keuangan dalam merancang produk keuangan yang inklusif, sesuai generasi, dan berbasis syariah.