Era disrupsi yang ditandai oleh ketidakstabilan ekonomi, perkembangan teknologi yang pesat, serta krisis global seperti pandemi, konflik geopolitik, dan perubahan iklim menuntut organisasi untuk memiliki sistem pengelolaan keuangan yang lebih tanggap dan lentur. Salah satu pendekatan yang relevan dalam situasi ini adalah penganggaran dinamis (dynamic budgeting), yaitu metode penyusunan anggaran yang memungkinkan penyesuaian alokasi dana secara berkala sesuai dengan perkembangan kondisi dan kebutuhan organisasi. Berbeda dengan penganggaran statis yang bersifat tetap, penganggaran dinamis memberikan keunggulan berupa peningkatan kelincahan keuangan, efisiensi pemanfaatan sumber daya, peningkatan akuntabilitas, serta kemampuan merespons perubahan secara cepat. Namun demikian, penerapan model ini menghadapi sejumlah tantangan, antara lain hambatan dalam perubahan budaya kerja, kebutuhan investasi pada teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta risiko kebingungan akibat frekuensi perubahan anggaran. Oleh karena itu, diperlukan strategi implementasi yang terencana, penerapan sistem yang terintegrasi, serta pelatihan secara berkelanjutan. Artikel ini membahas konsep, manfaat, tantangan, serta langkah-langkah strategis dalam penerapan penganggaran dinamis sebagai salah satu strategi untuk memperkuat ketahanan keuangan organisasi di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian.