Studi ini mengkaji bagaimana penggabungan akuntansi manajemen dan pajak dapat meningkatkan keuntungan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Di Indonesia, UMKM memiliki peranan yang sangat penting, berkontribusi pada penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, banyak dari mereka menghadapi masalah dalam pengelolaan keuangan dan kepatuhan pajak yang sering kali menghalangi mereka untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka sistematis untuk mengeksplorasi penggabungan ide antara akuntansi manajemen dan kebijakan pajak, dengan pendekatan sinergis yang dapat mendukung keuntungan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60% UMKM memiliki kesulitan dalam membuat laporan keuangan resmi, dan 45% pemilik usaha tidak paham mengenai dampak kebijakan pajak terbaru terhadap bisnis mereka. Masalah utama muncul dari pemisahan antara praktik akuntansi manajemen dan strategi pajak. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan metode Activity-Based Costing (ABC) serta penggabungan sistem akuntansi dengan perpajakan. Tiga model integrasi disarankan: dasar, menengah, dan lanjutan, yang bisa diterapkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan UMKM. Keberhasilan dari integrasi ini sangat bergantung pada komitmen manajemen, kemampuan sumber daya manusia, dan pemilihan teknologi yang tepat. Penggabungan sistem terbukti dapat meningkatkan keuntungan melalui efisiensi operasional, pengambilan keputusan yang akurat, dan optimalisasi pajak. Hambatan yang muncul akibat keterbatasan dana dan resistensi terhadap perubahan bisa diatasi dengan pelaksanaan bertahap dan pemanfaatan program pemerintah. Penggabungan akuntansi manajemen dengan perpajakan merupakan strategi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing UMKM di zaman digital.