Ansari, M. Rifqi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI KASUS PEMILIHAN SLICE THICKNESS PADA PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KLINIS TRAUMA DI INSTLASI RADIOLOGI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL Ansari, M. Rifqi; Fa’ik, Muhamad; Mufida, Widya
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46780

Abstract

Penggunaan slice thickness 3 mm pada pemeriksaan CT Scan kepala menghasilkan resolusi kontras dan tingkat noise yang optimal dibandingkan ketebalan lain dan merekomendasikan penggunaan slice thickness 3–5 mm untuk menilai struktur tulang pada kasus trauma. Pemilihan scan range yang luas dari vertex hingga sympisis menti juga dianjurkan untuk mengakomodasi kebutuhan rekonstruksi citra 3D secara utuh. Di Instalasi Radiologi RSU PKU Muhammadiyah Bantul pemeriksaan CT Scankepala menggunakan slice thickness 5 mm dengan kondisi brain window dan bone window untuk kemudian dilakukan rekonstruksi menggunakan slice thickness 1 mm khusus untuk kondisi bone window serta menggunakan scan range dari syimpisis menti sampai vertex.  Penelitian ini merupakan studi kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan di Instalasi Radiologi RSU PKU Muhammadiyah Bantul pada Maret–April 2025. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan satu dokter spesialis radiologi dan tiga radiografer. Objek penelitian adalah prosedur pemeriksaan CT Scan kepala pada klinis trauma. Hasil menunjukkan bahwa pemeriksaan dilakukan dengan slice thickness 5 mm untuk brain window dan bone window, kemudian direkonstruksi menjadi 1 mm khusus untuk bone window. Scan range dari vertexhingga sympisis menti digunakan untuk memenuhi kebutuhan klinis, terutama dalam pembuatan citra 3D yang utuh. Penggunaan slice 1 mm bertujuan untuk meningkatkan ketajaman gambar dan akurasi diagnostik, terutama dalam mendeteksi fraktur halus dan kelainan tulang lainnya. Teknik ini sangat bermanfaat dalam menunjang diagnosis klinis trauma kepala, namun memerlukan pertimbangan terhadap durasi pengolahan, kebutuhan media cetak, dan paparan radiasi yang lebih tinggi.