Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PROSEDUR PEMERIKSAAN KEGAWATDARURATAN PADA PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA KASUS STROKE HEMORAGIK DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD TIDAR MAGELANG Dari, Putri Wulan; Fa’ik, Muhamad; Mahanani, Ayu
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46364

Abstract

Pemeriksaan CT Scan kepala pada stroke hemoragik dapat dilakukan dengan single atau dual range dan menghasilkan irisan axial, sagital, serta coronal. Di Instalasi Radiologi RSUD Tidar Magelang, pemeriksaan dilakukan dengan single range dan hanya menggunakan irisan axial karena dianggap cukup menampakkan lokasi perdarahan. Volume perdarahan diukur secara otomatis menggunakan perangkat lunak berbasis nilai Hounsfield Unit (HU).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemeriksaan CT Scan kepala pada kasus stroke hemoragik, alasan penggunaan irisan axial saja, metode pengukuran volume perdarahan, serta sistem pelaporan hasil kritis di RSUD Tidar Magelang. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi pada Januari–Mei 2025, kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan axial saja dinilai cukup untuk diagnosis awal stroke hemoragik. Hasil kritis dilaporkan melalui sistem PACS, dengan batas waktu pelaporan maksimal 30 menit setelah diverifikasi oleh Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Sistem ini mendukung percepatan diagnosis dan pengambilan keputusan klinis. Peneliti merekomendasikan penggunaan tambahan irisan sagital dan coronal untuk memberikan visualisasi yang lebih lengkap dari berbagai sudut pandang.
STUDI KASUS PENGUNAAN BONE SUPPRESSION (BSA) DALAM PEMERIKSAAN RADIOGRAFI THORAK PADA KASUS BRONKOPNEUMONIA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL Tan, Abdul Halim; Fa’ik, Muhamad; Mukmin, Amril
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46393

Abstract

Pemeriksaan radiografi thorak merupakan prosedur diagnostik yang umum digunakan untuk mengevaluasi kondisi paru-paru, terutama pada kasus bronkopneumonia (BRPN), yaitu infeksi yang menyebabkan peradangan pada bronkus dan alveoli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik pemeriksaan radiografi thorak pada kasus BRPN, alasan BSA tidak digunakan sebagai prosedur standar, serta kelebihan dan kekurangannya dalam mendiagnosis BRPN. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul pada Januari hingga Juni 2025. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dengan radiografer, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara sistematis melalui tahap pengolahan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi BSA mampu meningkatkan visualisasi jaringan paru dengan mengurangi bayangan tulang iga yang sering menutupi lesi kecil. Namun, BSA belum digunakan sebagai prosedur standar karena keterbatasan pelatihan, kurangnya pemahaman teknis di kalangan radiografer, serta belum tersusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP). Selain itu, penggunaannya masih menunggu instruksi dari dokter spesialis radiologi. Teknik radiografi thorak pada kasus BRPN di RSU PKU Muhammadiyah Bantul belum menggunakan BSA karena kendala pelatihan dan regulasi. Padahal, aplikasi BSA memiliki kelebihan dalam memperjelas visibilitas lesi kecil dengan menghilangkan bayangan tulang, meskipun memiliki kekurangan apabila parameter eksposi terlalu tinggi. Disarankan penggunaan BSA untuk membantu diagnosa BRPN agar hasil radiologi lebih akurat dan informatif bagi dokter spesialis.
PENGUJIAN LEAD APRON DENGAN MENGGUNAKAN METODE RADIOGRAFI DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD DR SOEDONO MADIUN Spica, Krishna Widya; Fa’ik, Muhamad; Liscyaningsih, Ike Ade Nur
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46452

Abstract

Pengion radiasi, seperti sinar-X, meskipun bermanfaat dalam dunia medis, juga membawa risiko terhadap kesehatan tenaga medis dan pasien. Salah satu upaya mitigasi terhadap bahaya radiasi adalah dengan menggunakan alat pelindung diri, salah satunya adalah lead apron . Penelitian ini bertujuan untuk melihat penyimpanan, hasil pengujian, serta kelayakan lead apron yang digunakan di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun. Jenis penelitian yang digunakan adalah mix method dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan pengujian radiografi menggunakan pesawat sinar-X Digital Radiography (DR). Penelitian ini dilaksanakan di RSUD dr. Soedono Madiun pada bulan Agustus 2024 hingga bulan Mei 2025. Subjek penelitian adalah 1 fisikawan medis sedangkan objek penelitian adalah pengujian lead apron . Pengujian dilakukan dengan membagi permukaan apron menjadi empat kuadran dan menimbulkan adanya kebocoran atau kerusakan internal pada lapisan Pb. Dari data pengujian kemudian disajikan dan dibahas serta dibandingkan secara teoritis serta dengan peneliti terdahulu mengenai pengujian lead apron kemudian ditarik kesimpulan Hasil uji lead apron kelima di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun yaitu, lead apron 1, 2, 3 terdapat lekukan dan lead apron 4 terdapat lubang kecil berukuran 3mm² dan adanya robekan di sisi kanan atas sedangkan lead apron 5 memiliki kondisi yang paling bagus ditandai dengan tidak ada lubang maupun lekukan pada hasil pengujian. Meskipun terdapat kerusakan minor, seluruh lead apron masih memenuhi standar kelayakan penggunaan sebagai alat pelindung diri berdasarkan batas toleransi yang ditetapkan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan frekuensi pengukuran minimal setahun sekali serta menyediakan rak khusus untuk penyimpanan apron guna mempertahankan kualitas proteksi radiasi.
STUDI KASUS PEMILIHAN SLICE THICKNESS PADA PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA DENGAN KLINIS TRAUMA DI INSTLASI RADIOLOGI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL Ansari, M. Rifqi; Fa’ik, Muhamad; Mufida, Widya
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46780

Abstract

Penggunaan slice thickness 3 mm pada pemeriksaan CT Scan kepala menghasilkan resolusi kontras dan tingkat noise yang optimal dibandingkan ketebalan lain dan merekomendasikan penggunaan slice thickness 3–5 mm untuk menilai struktur tulang pada kasus trauma. Pemilihan scan range yang luas dari vertex hingga sympisis menti juga dianjurkan untuk mengakomodasi kebutuhan rekonstruksi citra 3D secara utuh. Di Instalasi Radiologi RSU PKU Muhammadiyah Bantul pemeriksaan CT Scankepala menggunakan slice thickness 5 mm dengan kondisi brain window dan bone window untuk kemudian dilakukan rekonstruksi menggunakan slice thickness 1 mm khusus untuk kondisi bone window serta menggunakan scan range dari syimpisis menti sampai vertex.  Penelitian ini merupakan studi kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan di Instalasi Radiologi RSU PKU Muhammadiyah Bantul pada Maret–April 2025. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan satu dokter spesialis radiologi dan tiga radiografer. Objek penelitian adalah prosedur pemeriksaan CT Scan kepala pada klinis trauma. Hasil menunjukkan bahwa pemeriksaan dilakukan dengan slice thickness 5 mm untuk brain window dan bone window, kemudian direkonstruksi menjadi 1 mm khusus untuk bone window. Scan range dari vertexhingga sympisis menti digunakan untuk memenuhi kebutuhan klinis, terutama dalam pembuatan citra 3D yang utuh. Penggunaan slice 1 mm bertujuan untuk meningkatkan ketajaman gambar dan akurasi diagnostik, terutama dalam mendeteksi fraktur halus dan kelainan tulang lainnya. Teknik ini sangat bermanfaat dalam menunjang diagnosis klinis trauma kepala, namun memerlukan pertimbangan terhadap durasi pengolahan, kebutuhan media cetak, dan paparan radiasi yang lebih tinggi.  
STUDI KASUS FAKTOR PENYEBAB ARTEFAK PADA RADIOGRAF COMPUTED RADIOGRAPHY DI RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG Nurliscyaningsih, Ike Ade; Alfiah, Sofi Huril; Fa’ik, Muhamad; Utami, Asih Puji
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v4i3.1983

Abstract

Quality assurance (QA) and quality control (QC) are essential to maintaining the quality of radiology services. Providing optimal healthcare requires professionalism and skillful work. To achieve accurate diagnoses, high-quality radiographic images are necessary, and artifacts are a common issue in computed radiography (CR). At PKU Muhammadiyah Sruweng Hospital, artifacts are frequently observed in CR images, necessitating an investigation into the contributing factors. This research aims to identify the causes of artifacts and determine the percentage of artifacts in CR images at PKU Muhammadiyah Sruweng Hospital. The study design is qualitative and descriptive. Data collection involves direct observation of existing artifact issues. Once the problems are identified, the data is analyzed on the computer based on the factors contributing to the artifacts. The data obtained is further reinforced through interviews. The data range used for the study is from September 2022 to November 2022. The research results indicate that operator errors, issues with the imaging plate, exposure factors, and the use of grids are the primary causes of artifacts in radiology images. The percentage of artifacts during the three-month period averaged 6.7%, exceeding the limit set by KMK 2008. To reduce artifacts, it is recommended to provide training for operators to enhance their skills, ensure proper patient preparation, perform routine maintenance on imaging plates and radiology systems, and pay attention to the appropriate use of grids. Continuous evaluation of radiology image acquisition is also crucial to improving the quality of healthcare services at PKU Muhammadiyah Sruweng Hospital.