Penelitian ini berdasarkan permasalaan yang tditemui penulis yaitu: Pertama, Kesediaan dan kualitas alat saatmelakukan kunjungan lapangan. Kedua, Kurangnya disiplin pegawai. Ketiga, Pegawai tidak mampu memanfaatkan teknologi informasi secara optimal, potensi manfaat dari sistem digital yang diterapkan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Di Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan, cukup baik karena hasil dari penelitian menurut Hal teori kinerja Menurut Robbins (Kristanti dan Pangastuti 37:2019) yaitu: Pertama, indikator kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugas cukup baik karena sebagian pegawai negeri sipil kurang mempunyai kemampuan yang cocok di teknologi terbaru atau inovasi baru, sehingga pegawai kurang dapat menyelesaikan tugasnya. Kedua, indikator kreativitas pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan sudah baik karena pegawai mempunyai kreativitas. Ketiga, indikator jumlah tugas yang diselesaikan dalam periode tertentu sudah baik, karena pegawai berusaha menyelesaikan pekerjaan. Keempat, indikator Kedisiplinan pegawai dalam kehadiran cukup baik karena pegawai masih ada keterlambatan dalam kurun waktu ssebulan. Kelima, indikator Kesesuaian pelaksanaan pekerjaan sudah baik karena pegawai bekerja sesuai tugas dan fungsinya. Keenam, indikator Standar Operasional Prosedur (SOP) sudah baik. Ketujuh, Penggunaan sumber daya anggaran sudah baik karena pegawai memaksimalkan anggaran yang ada. Kedelapan, Indikator penggunaan sarana dan prasarana cukup baik, Kesembilan, indikator inisiatif pegawai dalam mengambil tindakan atau keputusan sudah baik. Kesepuluh, Kepercayaan diri pegawai dalam menjalankan tugaas dan tanggung jawab sudah baik. Adapun faktor penghambat yaitu, Pertama, Kurangnya inovasi dalam pelaksanaan Program. Kedua, minimnya pelatihan pelatihan dan pengembangan kompetensi. Sedangkan faktor pendukung yaitu, Pertama, Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Kedua, perencaan anggaran yang baik.