Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perilaku Aparatur Sipil Negara Pasca Penyetaraan Jabatan Struktural ke dalam Jabatan Fungsional: Studi Pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kota Palu Setiady, Muammar Fahmi; Mufti, Moh. Irfan; Nawawi, Muh.
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 6 No. 3 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/syntaximperatif.v6i3.778

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku Aparatur Sipil Negara (ASN) pasca penyetaraan jabatan struktural ke dalam jabatan fungsional, dengan studi kasus pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Palu. Penyetaraan jabatan merupakan bagian dari kebijakan penyederhanaan birokrasi yang diterapkan pemerintah untuk menciptakan sistem pemerintahan yang lebih efektif, efisien, dan responsif terhadap pelayanan publik. Perubahan struktur organisasi ini menuntut ASN untuk menyesuaikan diri dengan sistem kerja baru yang lebih berbasis kompetensi dan tanggung jawab individual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian terdiri dari pejabat struktural, pejabat fungsional hasil penyetaraan, dan ASN pelaksana. Analisis data dilakukan menggunakan model perilaku organisasi Robbins & Judge dan model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi tahapan kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ASN di lingkungan BKPSDMD Kota Palu mengalami berbagai respons terhadap perubahan jabatan, mulai dari sikap adaptif hingga resistensi terhadap sistem kerja baru. Perubahan perilaku ASN sangat dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan, motivasi kerja, komunikasi organisasi, serta kesiapan individu dan kelompok dalam memahami peran barunya. Selain itu, minimnya sosialisasi dan bimbingan teknis turut menjadi hambatan dalam proses penyesuaian. Temuan ini menunjukkan bahwa keberhasilan penyetaraan jabatan sangat ditentukan oleh pengelolaan perubahan organisasi yang baik, dukungan struktural, serta pembinaan berkelanjutan terhadap ASN