Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pengaruh Jumlah Leukosit Pada Darah Donor Sebelum Dan Sesudah Disimpan Selama 1 Minggu Ahmad Jais; Hepiyansori Hepiyansori; Yurman Yurman; Wanda Marentika
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v13i1.45

Abstract

Telah dilaksanakan penelitian dengan judul pengaruh jumlah leukosit pada darah donor sebelum dan sesudah disimpan selama 1 minggu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret hingga mei 2017 di bank darah RSUD M.Yunus Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah leukosit pada darah donor sebelum dan sesudah disimpan selama 1 Minggu di Bank Darah. Sampel diambil berdasarkan teknik purposive sampling, teknik pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh dari darah donor. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya penurunan jumlah leukosit pada darah donor yang sesudah disimpan selama 1 Minggu.
PENETAPAN KADAR SENYAWA FLAVONOID TOTAL DARI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGA ARUM MANIS (Mangifera Indica L. Var. Arum Manis) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Yuska Novi Yanty; Hepiyansori Hepiyansori; Weta Ardelia
Jurnal Sains Kesehatan Vol 29, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.29.1.1-8

Abstract

Kulit buah mangga (Mangifera indica L.) selama ini belum banyak diketahui khasiat dan manfaatnya dikalangan masyarakat dimana kulitnya dibuang begitu saja. Penelitian terdahulu mengatakan kulit buah mangga (Mangifera indica L.)  mengandung senyawa aktif penting seperti mangiferin, flavonoid, asam fenol, karotenoid, dietary fibre, dan beberapa enzim aktif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar flavonoid yang terdapat pada kulit buah mangga arum manis (Mangifera indica L var. arum manis.). Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96 %, dilanjutkan dengan uji penetapan kadar flavonoid total  menggunakan metode spektrofotometri Uv-Vis dengan baku pembanding kuersetin. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan kadar flavonoid total ekstrak etanol kulit buah mangga arum manis (Mangifera indica L var. arum manis.) sebesar 3,27 %. Senyawa Flavonoid yang terdapat didalam tumbuhan digunakan sebagai pelindung tubuh manusia dari radikal bebas dan dapat mengurangi resiko penyakit kanker dan peradangan serta dapat digunakan sebagai antibakteri.Kata Kunci:  flavonoid, mangga arum manis, spektrofotometri Uv-Vis 
A VARIASI KOSENTRASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGA HARUM MANIS (Mangifera indica L var. arum manis) TERHADAP FORMULA SEDIAAN GEL HAND SANITIZER SEBAGAI ANTIBAKTERI Yuska Noviyanti; Hepiyansori Hepiyansori; Tamara Dwi Insani
Denta Journal Kedokteran Gigi Vol 4 No 2 (2021): Oceana Biomedicina Journal Volume 4 Issue (No) 2
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the medicinal plants that can be used as a source of natural medicine is mango (Mangifera indica L.) because it contains secondary metabolite compounds, mango plants contain many benefits both at the root, skin, leaves, fruits and seeds. Mango skin contains important active compounds such as phenolic compounds, carotenoids, flavonoids and anthocyanins. Sweet Arum mango skin has antibacterial activity. The extraction method used is maceration with 96% ethanol solvent. The formulation was prepared using Na.CMC as a gelling agent with a concentration of 2%, 4%, 8%. The evaluation test of mango skin extract hand sanitazer preparation includes organoleptic test, homogeneity test, pH test, spreadability test, sticking test, irritation test and antibacterial test. The results showed that the physical properties of the gel preparations had an influence on the physical properties of the mango skin extract gel (Mangifera indica L). Based on the antibacterial activity test the concentration of 2%, 4%, 8% which most strongly shows the antibacterial activity at a concentration of 8% with an average value of 18.28 mm.    
UJI AKTIVITAS SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS Yuska Noviyanty; Hepiyansori Hepiyansori; Tamara Dwi Insani
Denta Journal Kedokteran Gigi Vol 4 No 1 (2021): Oceana Biomedicina Journal Volume 4 Issue (No) 1 January - June 2021
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebgai obat yaitu kulit buah mangga (Mangifera indica L.) yang mempunyai manfaat sebagai antioksidan, antibakteri, antivirus dan antikanker. Kulit buah mangga memiliki kandungan senyawa flavonoid yang diketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi terhadap aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol kulit buah mangga (Mangifera indica L.)terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Pembuatan ekstrak etanol kulit buah dilakukan dengan menggunakan metode maserasi selanjutnya dilakukan pengujian daya hambat bakteri staphylococcus aureus, dengan proses peremajaan biakan murni bakteri staphylococcus aureus dengan menggunakan metode difusi cakram, dilanjutkan dengan pembuatan media Na (Nutrient agar) dan media Nb (Nutrien broth), konsentrasi ekstrak etanol Kulit Buah Mangga (Mangifera indica L.) yang digunakan adalah 5%, 7,5%, 10%. Kontrol positif yang digunakan adalah Amoxsan capsul dan kontrol negatif menggunakan aquadest.Hasil data dianalisis dengan menggunakan metode Kruskal Wallis Test pada program SPSS 16 dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05. Ekstrak Kulit Buah Mangga (Mangifera indica L.) mempunyai daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Telah di buktikan dengan adanya zona bening dan uji Kruskal Wallis Test adalah Asymp.Sig<0,05 maka ada perbedaan konsentrasi ekstrak Kulit Buah Mangga (Mangifera indica L.)
VARIASI KOSENTRASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGA HARUM MANIS (Mangifera indica L var. arum manis) TERHADAP FORMULA SEDIAAN GEL HAND SANITIZER SEBAGAI ANTIBAKTERI Yuska Noviyanty; Hepiyansori Hepiyansori; Annis Annis
Denta Journal Kedokteran Gigi Vol 5 No 1 (2022): Oceana Biomedicina Journal Volume 5 Issue (No) 1
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/obj.v5i1.66

Abstract

One of the medicinal plants that can be used as a source of natural medicine is mango (Mangifera indica L.) because it contains secondary metabolite compounds, mango plants contain many benefits both at the root, skin, leaves, fruits and seeds. Mango skin contains important active compounds such as phenolic compounds, carotenoids, flavonoids and anthocyanins. Sweet Arum mango skin has antibacterial activity. The extraction method used is maceration with 96% ethanol solvent. The formulation was prepared using Na.CMC as a gelling agent with a concentration of 2%, 4%, 8%. The evaluation test of mango skin extract hand sanitazer preparation includes organoleptic test, homogeneity test, pH test, spreadability test, sticking test, irritation test and antibacterial test. The results showed that the physical properties of the gel preparations had an influence on the physical properties of the mango skin extract gel (Mangifera indica L). Based on the antibacterial activity test the concentration of 2%, 4%, 8% which most strongly shows the antibacterial activity at a concentration of 8% with an average value of 18.28 mm.
UJI AKTIVITAS SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS Yuska Noviyanty; Hepiyansori Hepiyansori; Tamara Dwi Insani
Oceana Biomedicina Journal Vol 4 No 1 (2021): Oceana Biomedicina Journal Volume 4 Issue (No) 1 January - June 2021
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/obj.v4i1.67

Abstract

Salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebgai obat yaitu kulit buah mangga (Mangifera indica L.) yang mempunyai manfaat sebagai antioksidan, antibakteri, antivirus dan antikanker. Kulit buah mangga memiliki kandungan senyawa flavonoid yang diketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi terhadap aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol kulit buah mangga (Mangifera indica L.)terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Pembuatan ekstrak etanol kulit buah dilakukan dengan menggunakan metode maserasi selanjutnya dilakukan pengujian daya hambat bakteri staphylococcus aureus, dengan proses peremajaan biakan murni bakteri staphylococcus aureus dengan menggunakan metode difusi cakram, dilanjutkan dengan pembuatan media Na (Nutrient agar) dan media Nb (Nutrien broth), konsentrasi ekstrak etanol Kulit Buah Mangga (Mangifera indica L.) yang digunakan adalah 5%, 7,5%, 10%. Kontrol positif yang digunakan adalah Amoxsan capsul dan kontrol negatif menggunakan aquadest.Hasil data dianalisis dengan menggunakan metode Kruskal Wallis Test pada program SPSS 16 dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05. Ekstrak Kulit Buah Mangga (Mangifera indica L.) mempunyai daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Telah di buktikan dengan adanya zona bening dan uji Kruskal Wallis Test adalah Asymp.Sig<0,05 maka ada perbedaan konsentrasi ekstrak Kulit Buah Mangga (Mangifera indica L.)
VARIASI KOSENTRASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGA HARUM MANIS (Mangifera indica L var. arum manis) TERHADAP FORMULA SEDIAAN GEL HAND SANITIZER SEBAGAI ANTIBAKTERI Yuska Noviyanty; Hepiyansori Hepiyansori; Annis Annis
Oceana Biomedicina Journal Vol 5 No 1 (2022): Oceana Biomedicina Journal Volume 5 Issue (No) 1
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/obj.v5i1.66

Abstract

One of the medicinal plants that can be used as a source of natural medicine is mango (Mangifera indica L.) because it contains secondary metabolite compounds, mango plants contain many benefits both at the root, skin, leaves, fruits and seeds. Mango skin contains important active compounds such as phenolic compounds, carotenoids, flavonoids and anthocyanins. Sweet Arum mango skin has antibacterial activity. The extraction method used is maceration with 96% ethanol solvent. The formulation was prepared using Na.CMC as a gelling agent with a concentration of 2%, 4%, 8%. The evaluation test of mango skin extract hand sanitazer preparation includes organoleptic test, homogeneity test, pH test, spreadability test, sticking test, irritation test and antibacterial test. The results showed that the physical properties of the gel preparations had an influence on the physical properties of the mango skin extract gel (Mangifera indica L). Based on the antibacterial activity test the concentration of 2%, 4%, 8% which most strongly shows the antibacterial activity at a concentration of 8% with an average value of 18.28 mm.
PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP KADAR FLAVONOID EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Yuska Noviyanty; Oktri Wardania; Hepiyansori Hepiyansori
Oceana Biomedicina Journal Vol 6 No 2 (2023): Oceana Biomedicina Journal
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/obj.v6i2.133

Abstract

Introduction : Binahong leaf (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) is one of the plants that is empirically used to treat various diseases. And contains many secondary metabolites, one of which is flavonoid compounds. Binahong leaf (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) has bioactivity as an antioxidant, antibacterial, antifungal, antidiabetic, anti-inflammatory, antiseptic, and antibacterial contains many secondary metabolites, one of which is flavonoid compounds. Methodes: The leaves used were processed into simplicia by oven heating method with different temperature variations (35OC, 50OC, 65OC) and extracted using 70% ethanol solvent. Furthermore, the identification of flavonoid compounds with the addition of concentrated Mg and HCl powder which is positive for flavonoids if the color is yellow-orange. The determination of the levels of flavonoid compounds was carried out using the UV-Vis spectrophotometric method. Results: Identification tests that have been carried out with ethanol extract of Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) leaves at 35OC, 50OC, and 65OC positive contain flavonoids seen from the color produced, which is yellow-orange. And the average levels of flavonoids obtained at a temperature of 35oC: 2.685% 50oC: 2.476% and 65oC: 1.980%. Conclusion : The lower the drying temperature of the simplicia, the higher the levels of flavanoid compounds. Variations in simplicia drying temperature had no effect on the presence of flavanoid compounds.
Pengaruh asam urat dalam darah penderita diabetes melitus pada peningkatan kadar gula darah Ahmad Jais; Hepiyansori Hepiyansori; Yurman Yurman; Muhammad Amros Adha
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin yang berasal dari makanan yang kitamakan. Asam urat disebabkan oleh minuman beralkohol, penderita diabetes melitus, kinerjaginjal yang menurun, obat-obatan, dan obesitas. Minuman beralkohol mengandung zat yangdapat mengganggu fungsi ginjal sehingga ginjal tidak bekerja dengan baik. Akibat gangguanpada ginjal maka asam urat menumpuk di dalam tubuh dan terjadi hiperurisemia yakni kadarasam urat yang berlebih di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentasepeningkatan kadar asam urat pada penderita diabetes melitus di rsud bengkulu tengah.Pengambilan data pada penderita diabetes melitus secara primer dengan populasi sebanyak16 orang, teknik pengambilan sampel dengan metode total sampling sejumlah 16 sampeldarah dengan sampel yang digunakan yakni darah kapiler. Sampel di periksa menggunakanalat digital stick pemeriksaan kimia darah. Data diolah secara statistik dengan rumus A%untuk melihat persentase kenaikan kadar asam urat pada penderita diabetes melitus dandidapat hasil bahwa terjadi kenaikan kadar asam urat pada penderita diabetes melitus denganrata – rata 22, 46 %
Ekstrak Biji Mahoni (Swietenia Mahogany (L.)Jacq) Untuk Pembuatan Obat Anti Nyamuk Elektrik Yuska Novi Yanti; Hepiyansori Hepiyansori
Jurnal Katalisator Vol 3, No 1 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.621 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i1.2305

Abstract

Indonesia daerah tropis yang baik untuk perkembangan jenis nyamuk sehingga membahayakan kesehatan. Indonesia kaya tanaman tradisional untuk  pengobatan. Salah Satunya Mahoni (Swietenia mahogany (L.)Jacq) pada bagian biji yang digunakan masyarakat untuk pengobatan malaria, diabetes, dan darah tinggi. Kandungan pada biji Mahoni yaitu saponin dan flavanoid dapat digunakan sebagai sediaan obat anti nyamuk. Sampel penelitian ini adalah biji mahoni yang diambil dari Taman Remaja Kota Bengkulu lalu di maserasi menggunakan pelarut metanol p.a dan etanol 96% selanjutnya ekstrak dibuat menjadi 3 konsentrasi ekstrak yaitu 1%, 3% dan 5%. Kemudian dibuat keping anti nyamuk dan di buat obat anti nyamuknya, dilanjutkan dengan pengujian evalusi ekstrak meliputi uji organoleptis, uji kadar abu dan uji rendemen kemudian pengujian evalusi sediaan yang meliputi uji organoleptis, uji keping anti nyamuk dan uji ketahanan sediaan. Hasil penelitian didapatkan, ekstrak metanol biji mahoni dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan keping nyamuk, Ekstrak biji mahoni berwarna coklat sampai kemerahan, memiliki bau khas (aroma kacang tanah), konsistensi cukup padat sedikit berminyak dan berasa pahit. Uji parameter standar menghasilkan data untuk rendemen sebesar 0,8235% untuk metanol dan 0,6747% untuk etanol, kadar abu untuk metanol 1,249% dan untuk etanol 1,022%. sehingga ekstrak metanol biji mahoni dapat dibuat menjadi sediaan keping anti nyamuk.Indonesia tropical region places the development  some mosquitoes that endanger health. Indonesia traditional crops can used for treatment. Mahoni (Swietenia mahogany (L.)Jacq)  a plant which usually treatment. Especially   part of the seed malaria drugs, diabetes and high blood pseasure.That in the seeds of mahoni there is saponin and flavonid can be used as a mosquito repellent. The sample this research is seeds mahoni taken from the Remaja Bengkulu Pares. Processed  maserasi with methanol solvent p.a and ethanol 96% next methanol made to 3 concentration an extract that 1%, 3% and 5%. Created pieces of mosquito repellent and mosquito repellent that followed terts the evaluation of extract. covers organoleptis, ash content and rendemen and testing performed and evaluation dosage, includes organoleptis, pieces  mosquito repellent and dosage resutance.Result experiment is extract methanol seeds mahoni 82,35 gram and extract ethanol seeds mahoni 67,47 gram. Extract colored from dark brown to reddish, have peanut like aroma, adequate compact consistency, bitter taste and not sticky in hand. The result of standard quality parameters rendemen extract methanol 0,8235% and rendemen extract ethanol 0,6747%, ash content extract methanol 1,247% and ash content extract ethanol 1,022%. so that the extract of methanol mahogany seeds can  made into anti-mosquito