Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap Keterampilan Menulis Teks Negosiasi Fahira, Dima Azharul; Mulyaningsih, Indrya; Nuryanto, Tato
Anufa Ikaprobsi Vol 3 No 1 (2025): Juni
Publisher : Ikaprobsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63629/anufa.v3i1.136

Abstract

Keterampilan menulis teks negosiasi merupakan salah satu kompetensi penting dalam kurikulum bahasa Indonesia, namun realitas di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa SMA masih mengalami kesulitan dalam menyusun teks yang logis, persuasif, dan koheren. Masalah ini berakar pada rendahnya motivasi, dominasi metode konvensional, serta minimnya model pembelajaran yang mendorong keterlibatan aktif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap keterampilan menulis teks negosiasi siswa kelas X di SMA IT Akmala Sabila. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttest control group, melibatkan dua kelas sebagai sampel, masing-masing terdiri dari 30 siswa. Data dikumpulkan melalui tes menulis, wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan TGT mengalami peningkatan signifikan dalam kualitas tulisan, meliputi struktur teks, kelogisan argumen, serta kohesi dan koherensi. Wawancara dan observasi juga mengonfirmasi bahwa TGT mampu meningkatkan motivasi intrinsik, keberanian berpendapat, serta partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa model TGT efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis teks negosiasi dan layak dijadikan alternatif strategi pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini juga memberikan kontribusi teoretis pada kajian pembelajaran kooperatif serta manfaat praktis bagi guru dalam menemukan pendekatan inovatif yang relevan dengan kebutuhan siswa abad ke-21. Interviews and observations also confirmed that TGT was able to increase intrinsic motivation, courage to express opinions, and active student participation in learning. Thus, this study concluded that the TGT model was effective in improving negotiation text writing skills and was suitable as an alternative Indonesian language learning strategy. This study also contributes theoretically to the study of cooperative learning and provides practical benefits for teachers in finding innovative approaches that are relevant to the needs of 21st-century students.
MANTRA PENGASIH MANDI ULAR CINTAMANI: KAJIAN STRUKTURAL, FUNGSI, DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Syarifah, Siti; Syifanaya, Raissa; Fahira, Dima Azharul; Mulyaningsih, Indrya
Jurnal Tradisi Lisan Nusantara Vol 3, No 2 (2023): Volume 3, Nomor 2, Agustus 2023
Publisher : ppjbsip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/jtln.v3i2.647

Abstract

Abstract: This study aims to describe or describe the structure, function, and meaning of the self-compassion mantra, namely the mantra "Mandi Ular Cintamani". The research method used is descriptive method in the form of qualitative, by applying a structural approach. Data collection tools used are listening, reading, and note taking techniques. The validity technique used is triangulation. The data analysis used in this study is the data analysis technique of Miles and Huberman, which contains four components of the data analysis process, including the process of collecting data, reducing data, presenting data, and drawing conclusions. Judging from the results of data analysis, the structure of the spell was found, including: title element, opening element, intention element, suggestion element, purpose element, and closing element. Then, this mantra serves to conquer evil or evil things, fill supernatural powers, a medium of communication with God, amorous charms, and to shackle the human and jinn spirits. Meanwhile, the mantra cintamani snake bath has a figurative or connotative meaning. This research can be applied or implemented in junior high school grade VII odd semester, namely Basic Competency 3.14 and 4.14 about folk poetry.
Gejala Hiperkorek Pada Tugas Mahasiswa yang Berbantukan Artificial Intelligence: Kajian Semantik Khuzaemah, Emah; Nurpadillah, Veni; Fahira, Dima Azharul; Rahman, Muhammad Arif
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 14, No 2 (2025): Ranah: jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v14i2.8019

Abstract

This study aims to analyze the phenomenon of hypercorrection in students’ assignments written with the assistance of Artificial Intelligence (AI). This research employs a descriptive qualitative method. The data sources are students’ assignments produced with the help of AI applications. The data consist of text excerpts in the form of words, phrases, clauses, and sentences containing semantic errors. The research was conducted at three universities UIN Siber Syekh Nurjati, Universitas Kuningan, and Universitas Darul Ma’arif specifically in the Indonesian Language Education study program, from May to September 2024. Data were collected using the non-participatory observation method (Simak Bebas Libat Cakap) and note-taking technique. The data were analyzed using the distributional method (Metode Agih) with the Immediate Constituent Analysis technique (Bagi Unsur Langsung/BUL) and the translational equivalent method (Metode Padan Translasional) with the Determining Element Sorting technique (Pilah Unsur Penentu/PUP). The results show that from the essays produced by students across the three universities in the Ciayumajakuning region, there were 27 cases of hypercorrection errors. These errors generally occurred due to the excessive or inappropriate use of words that altered the intended meaning. Overall, the findings indicate that the use of AI in academic writing has not yet fully supported linguistic accuracy, particularly in the semantic aspect. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gejala hiperkorek dalam tugas mahasiswa yang disusun dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian berasal dari tugas mahasiswa yang menggunakan bantuan AI dalam proses penulisannya. Data penelitian berupa penggalan teks berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang mengandung kesalahan berbahasa pada tataran semantik. Penelitian dilaksanakan di tiga universitas, yaitu UIN Siber Syekh Nurjati, Universitas Kuningan, dan Universitas Darul Ma’arif pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia, dengan waktu pelaksanaan mulai Mei hingga September 2024. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat, sedangkan analisis data dilakukan dengan metode agih menggunakan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) serta metode padan translasional dengan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari teks esai mahasiswa di tiga universitas wilayah Ciayumajakuning ditemukan sebanyak 27 data kesalahan berbahasa yang tergolong gejala hiperkorek. Kesalahan tersebut umumnya berupa penggunaan kata berlebihan atau bentuk koreksi berlebihan yang tidak sesuai dengan konteks makna. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan kecerdasan buatan dalam penyusunan tugas akademik belum sepenuhnya mampu mendukung ketepatan berbahasa, khususnya pada aspek semantik.