Hasil Rapor Mutu Pendidikan Indonesia dan PISA tahun 2022 menunjukkan bahwa siswa Indonesia memiliki kemampuan berpikir kritis yang rendah. Urgensi penelitian ini yaitu kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya dalam menanggapi hasil yang menunjukkan rendahnya kemampuan berpikir kritis, implementasi model dan media pembelajaran belum mampu memfasilitasi siswa berpikir kritis, pembelajaran dinilai kurang efektif dalam mengembangkan minat, bakat, dan potensi siswa, proses pembelajaran hanya menyimak, membaca buku dan mengerjakan soal latihan yang bersifat recall sehingga siswa mengalami kesulitan mengisi soal berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana pembelajaran berbasis masalah berbantuan media pembelajaran inovatif berkontribusi dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan motivasi belajar IPA materi permasalahan lingkungan siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan yaitu Systematic Literature Review (SLR) terhadap artikel-artikel yang terbit tahun 2020-2025 diambil dari basis data Google Scholar dengan panduan PRISMA Statement (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses). Proses seleksi seleksi menghasilkan 20 artikel yang dianalisis secara tematik. Hasil analisis 20 artikel menununjukkan masih banyak siswa yang merasa jenuh dan tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran salah satu penyebabnya karena guru belum menggunakan model dan media pembelajaran inovatif yang dapat melibatkan siswa secara aktif pada proses pembelajaran. Sehingga rekomendasi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan motivasi belajar IPA materi permasalahan lingkungan yaitu mengimplementasikan pembelajaran berbasis masalah berbantuan media inovatif seperti edugame quizzizz, wordwall, canva.