Desi Primayani
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN  ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU TAHUN 2025 Desi Primayani; Ismail Usman; Muhammad Fuad Arbi
Nightingale: Journal of Nursing Vol. 4 No. 2 (2025): Nightingale: Journal of Nursing
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit dengan angka kesakitan dan kematian tertinggi pada anak, yaitu sekitar 4,25 juta kasus setiap tahunnya. Apabila tidak ditangani dengan tepat, ISPA dapat menimbulkan komplikasi serius, salah satunya pneumonia yang berisiko tinggi terhadap kesehatan balita. Oleh karena itu, pengetahuan ibu serta dukungan keluarga sangat penting dalam upaya pencegahan ISPA pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasi menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dan dukungan keluarga dengan upaya pencegahan ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi tahun 2025. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki balita di wilayah kerja tersebut dengan jumlah 3.103 orang. Sampel penelitian sebanyak 61 responden yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 26–31 Agustus 2025, dan analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik terkait pencegahan ISPA pada balita, yaitu sebanyak 30 orang (49,2%). Dukungan keluarga yang baik diperoleh pada 39 responden (63,9%), sedangkan upaya pencegahan ISPA pada balita dilakukan dengan baik oleh 31 responden (67,2%). Analisis data menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dan dukungan keluarga dengan upaya pencegahan ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi tahun 2025, dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05).Dengan demikian, pengetahuan ibu dan dukungan keluarga memiliki peranan penting dalam pencegahan ISPA pada balita. Diharapkan tenaga kesehatan di Puskesmas dapat memberikan edukasi serta penyuluhan yang lebih intensif kepada ibu dan keluarga mengenai pentingnya pencegahan ISPA pada balita.
Faktor-Faktor eksogen yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak Akibat Kerja(DKAK) pada Pekerja Batik di Jambi Desi Primayani
PHARMANAJA : PHARMACEUTICAL JOURNAL OF UNAJA Vol. 4 No. 1 (2025): PHARMANAJA : PHARMACEUTICAL JOURNAL OF UNAJA
Publisher : Program Studi Farmasi UNAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Occupational Contact Dermatitis (OCD) is among the most prevalent occupational skin diseases, particularly affecting informal sector workers such as batik artisans who are chronically exposed to chemical substances. This study aimed to identify exogenous factors associated with the incidence of OCD among batik workers in Jambi. A quantitative approach with a cross-sectional design was applied, involving a number of respondents from several batik production centers in Jambi. Data were collected using structured questionnaires and analyzed using chi-square tests and logistic regression to examine the associations between exogenous variables—including duration of exposure, type of chemicals, use of personal protective equipment (PPE), and frequency of contact—and the occurrence of OCD. The results revealed significant associations between inconsistent use of PPE, chemical exposure duration exceeding five years, and high contact frequency with OCD incidence (p < 0.05). These findings underscore the need for preventive interventions through enhanced PPE utilization and education on chemical hazards among batik workers. This study contributes to the development of more adaptive occupational health strategies in home-based industries.
PENGARUH REBUSAN DAUN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS L) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAAL LIMA KOTA JAMBI Paranita Utama; Yeti Indrawati; Melly Miranda; Benny Hartono; Pela Meyadsa; Desi Primayani; Rudi Asmajaya
Nightingale: Journal of Nursing Vol. 3 No. 2 (2024): Nightingale: Journal of Nursing
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World Health Organization (WHO) menyebutkan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah menjadi 29,2 % di tahun 2030 warga dunia terkena hipertensi. Pada penderita hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik atau dilakukan penanganan yang tepat dapat menimbulkan komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rebusan daun seledri (Apium graveolens l) terhadap penurunan tekanan darah di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Lima Kota Jambi. Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik dengan jenis desain penelitian pra-eksperiment design one group pre test – post test Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Paal Lima yaitu sebanyak 377 penderita. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 40 orang dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling. Pada variabel tekanan darah, instrument penelitian yang digunakan yaitu tensi meter dan stetoskop. Analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan rebusan daun seledri rata-rata tekanan darah sistole adalah 168,42 dan rata-rata tekanan darah diastole adalah 92,42. Sedangkan sesudah diberikan rebusan daun seledri rata-rata tekanan darah sistole adalah 160,41 dan rata-rata tekanan darah diastole adalah 87,92. Ada pengaruh rebusan daun seledri (Apium graveolens l) terhadap penurunan tekanan darah dengan p value = 0,000 < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rebusan daun seledri dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan gambaran untuk mempertimbangkan terapi non farmakologis seperti menggunakan obat-obatan herbal yang salah satunya adalah rebusan daun seledri sebagai penurun tekanan darah.