Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN KEJADIAN DELUSI RELIGIUS PADA PENDERITA SKIZOFRENIA: STUDI LINTAS SEKSI Qarimah, Siti Nurafifah; Fahmi Adha, Mohd. Rizal; Abdullah , Mutia
Jurnal Ilmiah Kesehatan BPI Vol. 9 No. 2 (2025): JURNAL ILMIAH KESEHATAN BHAKTI PERTIWI INDONESIA
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan BPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58813/jikbpi.v9i2.254

Abstract

Prevalensi gangguan proses pikir berupa waham dengan tema keagamaan pada pasien skizofrenia bervariasi di berbagai negara dan budaya. Kajian yang mendalam mengenai waham dengan tema keagamaan dalam konteks Islam masih jarang dilakukan. Untuk memahami lebih lanjut gejala psikotik tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status pekerjaan dan kejadian waham keagamaan pada penderita skizofrenia. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional dan metode cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik total sampling, dengan jumlah responden sebanyak 127 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dilakukan melalui uji univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil: Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status pekerjaan dan waham keagamaan, dengan nilai (OR) = 13,044 dan (CI) 95% = 2,446–69,552. Simpulan: Status pekerjaan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian waham agama pada pasien skizofrenia. Hasil ini menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi dapat berperan dalam manifestasi gejala psikotik yang berkaitan dengan aspek religius  
Efektivitas Terapi Okupasi Berbasis Berkebun dalam Menurunkan Gejala Halusinasi Pendengaran pada Penderita Skizofrenia: Studi Kasus di Aceh Fahmi Adha, Mohd. Rizal; Qarimah, Siti Nurafifah; Fitria, Fitria; Kartikasari Nst, Komala; Fonna, Rhiesqi Chintia
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 18 No. 2 (2025): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/nasuwakes.v18i2.1068

Abstract

Halusinasi merupakan salah satu manifestasi klinis dari gangguan jiwa yang ditandai dengan gangguan persepsi sensorik, seperti mendengar suara-suara yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan rangsangan eksternal. Intervensi nonfarmakologis menjadi salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk membantu mengurangi gejala tersebut, salah satunya adalah melalui terapi okupasi dengan aktivitas berkebun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan asuhan keperawatan melalui terapi okupasi berkebun dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran. Studi ini dilaksanakan di wilayah Aceh selama lima hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi berkebun memberikan dampak positif terhadap penurunan intensitas dan frekuensi halusinasi pendengaran. Hal ini terlihat dari peningkatan kemampuan pasien dalam mengontrol serta mengelola halusinasi setelah menjalani terapi. Pada subjek I, skor tanda dan gejala halusinasi yang awalnya sebesar 88 persen mengalami penurunan sebesar 33 persen setelah intervensi dilakukan. Sementara itu, pada subjek II, dengan skor awal yang sama, terjadi penurunan sebesar 44 persen setelah mengikuti terapi berkebun. Temuan ini menunjukkan bahwa terapi okupasi berkebun dapat digunakan sebagai salah satu metode nonfarmakologis yang efektif dalam penanganan halusinasi pendengaran pada pasien dengan gangguan jiwa