Metode Fuzzy Multi Criteria Decision Making (FMCDM) digunakan untuk menentukan alternatif terbaik berdasarkan kriteria tertentu. Tujuan utama metode ini adalah memperoleh keputusan yang akurat dan optimal. Kemiskinan, sebagai ketidakmampuan memenuhi standar ekonomi rata-rata menjadi masalah penting bagi pemerintah dan instansi terkait. Salah satu solusinya adalah mengidentifikasi Kabupaten/Kota yang tergolong miskin menggunakan FMCDM. Proses FMCDM diawali dengan menetapkan tujuan, alternatif keputusan, dan kriteria yang digunakan dalam menentukan Kabupaten/Kota miskin di Provinsi Kalimantan Timur. Alternatif keputusan mencakup 10 Kabupaten/Kota, sedangkan kriterianya meliputi persentase penduduk miskin, Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Kedalaman Kemiskinan, dan Indeks Keparahan Kemiskinan. Setelah itu, dilakukan evaluasi menggunakan pendekatan fuzzy dengan mengagregasikan bobot kriteria serta tingkat kecocokan setiap alternatif. Hasil agregasi ini disebut indeks kecocokan fuzzy, yang terdiri dari tiga nilai: Y (batas bawah), Q (batas tengah), dan Z (batas atas). Ketiga nilai tersebut diurutkan menggunakan metode perangkingan bilangan fuzzy berdasarkan tingkat optimalitas. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa Kota Bontang merupakan daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi (peringkat 1), sedangkan Kabupaten Kutai Timur menempati posisi terakhir (peringkat 9). Dengan demikian, metode FMCDM dapat digunakan sebagai acuan dalam menetapkan prioritas daerah yang membutuhkan perhatian lebih dalam upaya pengentasan kemiskinan di Provinsi Kalimantan Timur.