Abidin, Anugrawati
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Bakteri Endofit Penghasil AHL-Laktonase Asal Tanaman Pisang untuk Pengendalian Penyakit Darah: Endophytic Bacteria Producing AHL-Lactonase from Banana Plant to Control Blood Disease Abidin, Anugrawati; Giyanto; Nawangsih, Abdjad Asih
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 20 No. 6 (2024): November 2024 - IN PROGRESS
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.20.6.276-285

Abstract

Penyakit darah yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum Phylotype IV merupakan penyakit penting pada pisang yang menyebabkan kehilangan hasil hingga 100%. Bakteri R. solanacearum mengekspresikan gen virulensi melalui mekanisme quorum sensing (QS) dengan menggunakan asil homoserin lakton (AHL) sebagai autoinducer. Enzim AHL laktonase diproduksi oleh bakteri dan memiliki potensi sebagai agens biokontrol bakteri patogen melalui anti-QS. Tujuan dari penelitian ini ialah memperoleh isolat bakteri endofit penghasil AHL laktonase untuk pengendalian R. solanacearum pada tanaman pisang. Tahapan penelitian mencakup isolasi dan seleksi bakteri endofit asal tanaman pisang sebagai penghasil AHL laktonase dengan bioassay maupun molekuler, uji keefektifan isolat bakteri dalam menekan faktor virulensi R. solanacearum, uji keefektifan pengendalian R. solanacearum in planta, dan identifikasi molekuler isolat bakteri potensial. Isolasi bakteri endofit berhasil dilakukan dari sampel pisang asal Bogor di tiga kecamatan, yaitu Cisarua, Dramaga, dan Jonggol yang terdiri atas lima jenis pisang masing-masing menghasilkan 152, 204, dan 130 isolat bakteri endofit. Uji lebih lanjut menggunakan Chromobacterium violaceum sebagai bioindikator menunjukkan lima isolat dengan aktivitas anti-QS. Deteksi gen aiiA dengan PCR menggunakan primer spesifik menunjukkan bahwa kelima isolat memiliki amplikon berukuran 753 pb dan telah dikonfirmasi melalui sekuensing sebagai gen aiiA. Kelima isolat bakteri tersebut CBP1, DBT17, DBT7, DBK2, dan CBN13 mampu menekan pembentukan ekstraseluler polisakarida (EPS) yang dihasilkan R. solanacearum dengan persentase penekanan masing-masing sebesar 75.67%, 90.81%, 87.67%, 92.72%, 81.08%, dan mampu menghambat gejala layu sebagai salah satu gejala penyakit darah pada tanaman pisang. Hasil perunutan gen aiiA menunjukkan bahwa kelima isolat homolog dengan Bacillus cereus, B. thuringiensis, B. substilis, B. amyloliquefaciens.