Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perencanaan Lahan untuk Pisang Lokal di Area Rawan Banjir Kabupaten Katingan Widiatmaka; Panuju, Dyah Retno; Kristini, Wanda
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 27 No 1 (2025): Journal of Soil Science and Environment
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.27.1.41-50

Abstract

Pisang merupakan komoditas penting keempat di dunia dan Indonesia yang berkontribusi tinggi terhadap sektor hortikultura. Tingginya permintaan akan pisang menuntut peningkatan produksi yang signifikan, sehingga sumberdaya lahan menjadi sangat penting untuk dikembangkan salah satunya di Kabupaten Katingan. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi potensi areal perluasan untuk pisang lokal di Kabupaten Katingan. Kesesuaian lahan dievaluasi dengan pendekatan Multi-Criteria Desicion Making (MCDM) menggunakan Analytical Network Process (ANP) dan analisis spasial. Ketersediaan lahan dianalisis dengan mengintegrasikan status kawasan dan pola ruang. Selain itu, mempertimbangkan berbagai tingkatan area rawan banjir . Jenis tanah, tekstur tanah, dan drainase tanah, dan curah hujan menjadi kriteria penting dalam menentukan kesesuaian lahan untuk pisang lokal. Hasil menunjukkan bahwa lahan yang sesuai untuk pisang lokal mencapai 79% atau 16.079,5 (102) ha, dengan kelas kesesuaian didominasi pada kelas S2 (60%). Lahan tersedia dan sesuai untuk pisang lokal dengan berbagai tingkat kerawanan banjir seluas 12% (2.418,1 (102) dari total wilayah studi. Hasil keseluruhan menunjukkan potensi tinggi lahan yang dialokasikan untuk produksi pisang lokal, dengan rekomendasi untuk memperluas area pengembangan pertanian di Kabupaten Katingan. Selain itu, memberikan landasan bagi pemangku kepentingan untuk meningkatkan produksi pisang lokal secara berkelanjutan, mendukung ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Katingan.
Kemandirian Pangan Berbasis Padi Lokal di Area Rawan Banjir Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah Widiatmaka; Retno Panuju, Dyah; Kristini, Wanda
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 15 No 5 (2025): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB (PPLH-IPB) dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB (PS. PSL, SPs. IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.15.5.773

Abstract

Sumber daya lahan sebagai penyedia sumber pangan yang tak tergantikan. Kebutuhan pangan yang meningkat menuntut kebutuhan akan lahan untuk memproduksi pangan semakin meningkat. Kabupaten Katingan memiliki potensi sumberdaya alam tinggi terutama pangan lokal namun menghadapi tantangan banjir dan penurunan produksi pangan. Penilaian kesesuaian lahan sangat penting dalam merencanakan penggunaan lahan kedepannya untuk mencapai Sistem Pangan Berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi kesesuaian dan ketersediaan lahan untuk kawasan padi lokal di Kabupaten Katingan. Pendekatan yang digunakan yaitu Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan mengintegrasikan Multi Criteria Decesion Making (MCDM) dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Perhitungan bobot kriteria menggunakan Analytic Network Process (ANP) menghasilkan peta tingkat kerawanan banjir dan kelas kesesuaian lahan untuk pangan lokal. Kemudian, pertimbangan Rencana Tata Ruang Wilayah untuk memperoleh ketersediaan lahan sesuai dengan peruntukannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Katingan, sekitar 76% dari total luas wilayah, cocok untuk pertanian padi lokal. Lahan yang termasuk kategori sangat sesuai (kelas S1) untuk padi lokal mencapai 7% atau 1.361,3 (102) ha, dengan area yang aman dari banjir mencapai 389,3 (102) ha. Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam penyusunan peraturan penggunaan lahan yang efisien untuk meningkatkan produksi pangan lokal dengan tetap menjaga keanekaragaman hayati. Selain itu, memberikan landasan langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk meningkatkan produksi pangan lokal secara berkelanjutan, mendukung ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Katingan
PELATIHAN BUDIDAYA MAGGOT BSF (BLACK SOLDIER FLY) DI DESA MANGARIS KECAMATAN DUSUN SELATAN KABUPATEN BARITO SELATAN Hakim, Arief Rahman; Idsan, Rakha Satya; Kristini, Wanda; Ugang, Yandi; Pakpahan, Aston
JURNAL BAKTI UPPR: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): JURNAL BAKTI UPPR: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas PGRI Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54683/jbuppr.v1i1.43

Abstract

Maggot merupakan salah satu pakan alternatif yang dihasilkan dari budidaya lalat hitam (black soldier fly) yang memiliki nama latin Hermetia illicens. Maggot banyak dijadikan sebagai bahan pakan bagi perikanan dan peternakan untuk menekan biaya produksi dalam pemenuhan bahan pakan, meningkatkan protein hewan perternak dan menstabilkan produktivitas hewan ternak. Larva BSF dapat dikonsumsi oleh hewan ternak secara langsung ataupun dicampur dengan dedak yang akan dibuat sebagai pelet. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta pelatihan tentang budidaya Maggot BSF sebagai pakan alternatif dalam pemanfaatan sampah organik. Kegiatan pengabdian kepada masyrakat ini disambut dengan antusias oleh peserta pelatihan yakni, Mahasiswa KKN Desa Mangaris Universitas PGRI Palangka Raya, petani, dan ibu-ibu PKK. Penjelasan materi tentang budidaya Maggot BSF dikemas dalam bentuk edukasi memanfaatkan limbah rumah tangga dan sampah organik, peningkatan ekonomi masyarakat dan mengurangi biaya produksi dalam pemenuhan pakan untuk ternak dan perikanan. Mengingat harga pakan ikan konevnsional yang sangat tinggi dan merupakan komponen terbesar dalam kegiatan budidaya ikan (apapun jenis ikannya). Proses pembudidayaan Maggot BSF hanya membutuhkan peralatan dan teknologi yang sederhana dengan biaya yang murah. Rekomendasi untuk kegiatan ini yaitu, perlu adanya pendampingan bagi peserta pelatihan yang tertarik untuk budidaya.