Pernikahan di bawah umur masih menjadi permasalahan serius di Indonesia karena berdampak pada kesehatan, psikologis, pendidikan, serta masa depan remaja. Minimnya pemahaman tentang risiko pernikahan dini mendorong perlunya sosialisasi di MAN 2 Padang Lawas, sebagai upaya pencegahan. Kegiatan pengabdian ini berfokus pada peningkatan pemahaman remaja mengenai bahaya pernikahan usia dini melalui sosialisasi yang interaktif, edukatif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan yang menyeluruh tentang dampak kesehatan, psikologis, sosial, dan ekonomi dari pernikahan dini serta menumbuhkan kesadaran pentingnya melanjutkan pendidikan dan menunda usia perkawinan. Metode yang digunakan berupa penyuluhan, diskusi kelompok, peresentasi power point, pemutaran video edukasi, serta tanya jawab. Strategi pelaksanaan dilaksanakan dengan melibatkan guru sebagai pendamping. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan hal ini terbukti dari hasil uji hipotesis mengunakan uji t menunjukkan bahwa nilai thitung = 1,994, dengan taraf α = 0,05 dengan derajat kebebasan (df) 16-1=15, hasil di peroleh ttabel = 1,753. Hasil perhitungan di peroleh thitung > ttabel = 1,994> 1,753 sesuai dengan ketentuan dasar pengambilan keputusan bahwa Ho ditolak Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara "Sosialisasi Terkait Bahaya Pernikahan Di Bawah Umur (Usia Dini)" Terhadap Pemahaman Remaja Mengenai Bahaya Pernikahan Dini Di MAN 2 Padang Lawas. Dampaknya bagi masyarakat adalah tumbuhnya kesadaran untuk menolak praktik pernikahan usia dini serta meningkatnya dukungan sekolah dan keluarga dalam membimbing remaja agar lebih siap menghadapi masa depan. Dengan demikian, sosialisasi ini terbukti efektif sebagai upaya edukatif dalam menekan angka pernikahan dini dikalangan remaja.