Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Membangun Kesadaran Kolektif: Strategi Penyuluhan Bahaya Judi Online dan Narkoba dalam Meningkatkan Generasi Muda Desa Tambangan Pasoman, Mandailing Natal Affan Muhammad Hasibuan; Riski Towilah NST; Siti Masitoh Lubis; Dinil Arifah; Taminna Dongoran; Amelia Dewi; Widiya Haliza; Muda Ahmad Siregar; Indra Wahyudi; Imelda Sari
Aksi Kita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5 (2025): OKTOBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/phvz2p79

Abstract

Judi online dan narkoba telah menjadi fenomena yang memiliki dampak negatif dalam tatanan sosial masyarakat. Tujuan pengabdian masyarakat untuk memberikan pemahaman secara mendalam dan membentuk kesadaran masyarakat Desa Tambangan Pasoman agar terhindar dari kedua perbuatan ini dengan memberikan edukasi dan membuka diskusi yang terarah (focus discussion) agar menjawab kekeliruan selama penyuluhan berlangsung. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan perubahan sikap masyarakat secara signifikat akan bahaya dari judi online dan narkoba dimana masih banyak masyarakat yang kurang memahami dampak buruk ini di sebabkan kurangnya literasi hukum dan pengawasan pemerintah desa. Edukasi yang dilakukan secara persuasif telah menunjukkan hasil positif dengan membangun kesadaran baru dan  keterlibatan pemuda sebagai tonggak keberhasilan pengabdian ini. Mereka tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi menjadi agen perubahan dengan menyebarkan pesan positif ke lingkungan sekitarnya. Hal ini memicu adanya komunitas ataupun kelompok yang sigap untuk mengawasi indikasi adanya praktik judi atau penyalahgunaan narkoba. dengan demikian diharapkan desa dapat lebih proaktif menanggulangi masalah ini sebelum meluas dan menyebabkan dampak yang lebih besar.
Analisis Yuridis Terhadap Penetapan Hukum Tindak Pidana Pelecehan Seksual Verbal (Catcalling) Dalam Pandangan Mazhab Syafi'i Dan Hukum Positif Di Indonesia Affan Muhammad Hasibuan
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 1 No. 1 (2024): science for life
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelecehan seksual bukanlah hal yang baru terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Tindakan ini merupakan salah satu bentuk kejahatan serius yang harus menjadi perhatian serius pemerintah. Tindakan ini sangat mengganggu rasa keamanan dan ketentraman sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Perbuatan pelecehan seksual yang kerap terjadi di lingkungan masyarakat merupakan pelecehan seksual verbal (catcalling) yang biasanya pelaku hanya melontarkan komentar seperti rayuan bahkan perkataan tidak senonoh yang tidak bisa dikatakan sebagai candaan karena mencakup harga diri si korban. Tindakan ini  bukanlah suatu hal yang wajar, namun merupakan suatu permasalahan global yang merugikan orang lain yang dapat menimbulkan gangguan psikologi dan masalah mental lainya. Catcalling merupakan suatu tindak pidana yang terjadi di ruang publik, seperti di jalan, pasar, angkutan umum, dan lain-lain. Penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana catcalling harus dilaksanakan secara tegas berdasarkan keadilan untuk mewujudkan kepastian hukum untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan dalam sosial masyarakat. Dalam pandangan mazhab Syafi’i, sanksi pidana bagi pelaku pelecehan seksual verbal ini diberlakukan hukuman ta’zir, merupakan jarimah yang ditentukan oleh penguasa, baik bentuk, macam, ataupun sanksinya. Dalam sistem hukum yang berlaku di Indonesia, catcalling dapat dikenakan ketentuan yang ada dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, undang-undang tentang pornografi dan undang-undang tentang tindak pidana pelecehan seksual