Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : The International Journal of Pegon Islam Nusantara Civilization

The Cutting in the Fold Yansyah, Andri; Maryani, Lesi
The International Journal of Pegon : Islam Nusantara civilization Vol 12 No 01 (2024): Dakwah Digital, Moderasi Beragama dan Kajian Ulama Nusantara
Publisher : INC- Islam Nusantara Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51925/inc.v12i01.105

Abstract

This article discusses the Kiai Protest Movement in East Java in the late nineteenth and early twentieth centuries, with a focus on the ability of the Kiai as a social elite to utilise their position in resistance to Dutch colonialism. Kiai, as religious and intellectual figures in pesantren, had significant social influence in East Javanese society. This article explains how the Kiai used their influence and authority to lead protest and anti-colonialism movements. By analysing how Kiai used their social standing to resist the Dutch, this article provides a deeper understanding of the key role of Kiai in protest and anti-colonial movements in East Java. It also reveals the complexity of the social and political dynamics of the period, in which religious elites such as Kiai played a pivotal role in the struggle against foreign colonialism. Artikel ini membahas tentang Gerakan Protes Kiai di Jawa Timur pada akhir abad XIX dan awal abad XX, dengan fokus pada kemampuan Kiai sebagai elite sosial dalam memanfaatkan posisinya dalam perlawanan terhadap kolonialisme Belanda. Kiai sebagai tokoh agama dan intelektual di pesantren mempunyai pengaruh sosial yang signifikan dalam masyarakat Jawa Timur. Artikel ini menjelaskan bagaimana Kiai menggunakan pengaruh dan wewenangnya untuk memimpin gerakan protes dan anti-kolonialisme. Dengan menganalisis bagaimana Kiai menggunakan status sosialnya untuk melawan Belanda. artikel ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran kunci Kiai dalam gerakan protes dan anti-kolonial di Jawa Timur. Hal ini juga mengungkap kompleksitas dinamika sosial dan politik pada masa tersebut, di mana elit agama seperti Kiai memainkan peran penting dalam perjuangan melawan kolonialisme asing.
Resistensi Tradisional Yansyah, Andri
The International Journal of Pegon : Islam Nusantara civilization Vol 13 No 02 (2024): Teks Suci, Ortografi Pegon dan Sejarah Sosial dalam Kajian Islam Nusantara
Publisher : INC- Islam Nusantara Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51925/inc.v13i02.120

Abstract

This article observes Haji Jole's contribution to the Bekasi community's resistance against the Allied Forces between 1945 - 1950. This figure's form of resistance was not a military model, using skills and weaponry like the regular army at that time, but rather a model of popular resistance, which relied more on makeshift weapons, in the form of everyday utensils. Nevertheless, Haji Jole had a mastery of martial arts to attack his opponents. This research uses the historical research method by using newspapers published in the relevant year as primary sources. This research found that there was a traditional resistance model launched by the figure of Haji Jole, which supported structural changes in Bekasi society to escape the influence of the Allies. Artikel ini mengobservasi kontribusi Haji Jole dalam perlawanan masyarakat Bekasi menghadapi Pasukan Sekutu antara 1945 – 1950. Bentuk perlawanan tokoh ini bukanlah model militer, yakni dengan menggunakan keterampilan dan persenjataan sebagaimana tentara reguler di masa itu, melainkan adalah model perlawanan rakyat, yang lebih banyak mengandalkan senjata seadanya, berupa perkakas sehari-hari. Kendati demikian, Haji Jole mempunyai penguasaan ilmu bela diri untuk menyerang lawannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan menjadikan surat kabar terbitan tahun terkait sebagai sumber primernya. Penelitian ini menemukan adanya model resistensi tradisional yang dicanangkan lewan sosok Haji Jole yang mendukung perubahan struktural masyarakat Bekasi agar terlepas dari pengaruh Sekutu.