Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) Hardiyanti, Trirahmi; Zalianty, Novia; Jannah, Miftahul; Malau, Sangrasti; Sari, ApriyanimVusvita
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47558

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah kondisi paru-paru yang berlangsung lama, yang ditandai dengan penyumbatan aliran udara yang semakin buruk dan berkesinambungan. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab utama masalah kesehatan dan kematian di seluruh dunia, terutama di antara orang dewasa dan lansia. Dalam penelitian ini, yang dilakukan melalui tinjauan literatur secara sistematis, tujuan utamanya adalah untuk mengenali dan merangkum berbagai faktor risiko yang berhubungan dengan PPOK. Proses evaluasi melibatkan penggunaan aplikasi Publish or Perish untuk menemukan artikel ilmiah dalam basis data Google Scholar. Peneliti mencari dengan kata kunci Faktor Risiko serta PPOK dan membatasi pencarian hanya pada publikasi dari lima tahun terakhir (2020–2025). Artikel yang memenuhi syarat inklusi akan dibahas, terutama yang mengkaji faktor risiko PPOK dan menerapkan metode penelitian yang berkualitas, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa sejumlah faktor risiko utama termasuk usia, jenis kelamin, faktor genetik, infeksi saluran pernapasan yang sering terjadi, paparan bahan kimia di tempat kerja, debu, asap, polusi udara, dan kebiasaan merokok. Selain itu, penggunaan bahan bakar biomassa serta kekurangan alfa1 antitripsin juga meningkatkan risiko terjadinya PPOK. Untuk menghindari dan mengatasi PPOK, fokus yang baik adalah mengurangi faktor risiko tersebut melalui pendidikan masyarakat, mendorong pola hidup sehat, mengontrol polusi udara, dan mengenali populasi yang berisiko tinggi di tahap awal. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi landasan untuk mengembangkan cara yang lebih efektif dalam mencegah dan mengobati PPOK di masa depan.