Pendahuluan: Diare penyebab kematian balita sebesar 40% diseluruh dunia setiap tahun. Diare pembunuh utama anak-anak, tahun 2015 sebanyak 9% dari semua kematian anak balita diseluruh dunia. Lebih dari 1.400 anak-anak meninggal setiap hari, dan 526.000 anak per tahun, meskipun ketersediaan pengobatan efektif yang sederhana. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan perilaku pemberian oralit dan zinc pada balita yang mengalami diare di Posyandu Permata Hati Kedungandang Kota Malang. Metode: Menggunakan desain deskriptif korelasional dan pendekatan cross-sectional. Didapatkan sampel responden, dengan kriteria ibu dengan anak usia 1-5 tahun, mengalami diare dalam 3 bulan terakhir, dam bersedia menjadi responden subjek penelitian, melalui teknik purposive sampling. Instrumen berupa kuesioner pengetahuan dan perilaku. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Data karakteristik responden menunjukkan mayoritas ibu adalah berusia produktif dan berpendidikan menengah, dengan sebagian besar merupakan ibu rumah tangga. Sebagian besar ibu memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 73%. Perilaku ibu dalam pemberian oralit dan zinc juga didominasi oleh kategori cukup 73%. Berdasarkan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square, diperoleh nilai p = 0,014 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku ibu tentang pemberian oralit dan zinc pada balita diare. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu, maka semakin baik pula perilaku ibu dalam memberikan oralit dan zinc. Simpulan: Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu, maka semakin baik perilaku mereka dalam pemberian oralit dan zinc pada balita yang mengalami diare.