Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

IMPLEMENTASI MODEL PRECEDE-PROCEED DALAM PROMOSI KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN HIPERTENSI Nurma Afiani; Abdul Qodir; Dwi Soelistyoningsih; Wira Daramatasia
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat miskin Desa Gunungrejo Kabupaten Malang. Prioritas masalah yang ditetapkan adalah promosi kesehatan untuk pencegahan hipertensi. Metode yang digunakan adalah PRECEDE-PROCEED meliputi 7 tahap kegiatan yakni (1) pengkajian sosial; (2) pengkajian epidemiologi; (3) pengkajian perilaku dan lingkungan; (4) pengkajian edukasi dan ekologi; (5) pengkajian kebijakan administratif; (6) implementasi; (7) proses evaluasi. Hasil kegiatan yang dilakukan adalah monitoring tekanan darah, pendidikan kesehatan, serta pemberian motivasi. Median tingkat pengetahuan subjek sebelum memperoleh pendidikan kesehatan adalah 65 (6-94). Sedangkan median tingkat pengetahuan setelah memperoleh pendidikan kesehatan adalah 82 (41-100). Kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan memiliki hubungan yang bermakna terhadap tingkat pengetahuan subjek (p<0,05).
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET RENDAH GARAM PADA PENDERITA HIPERTENSI SISTOLIK Maria InaKii; Dwi Soelistyoningsih; Nicky Danur Jayanti
Media Husada Journal Of Nursing Science Vol. 2 No. 3 (2021): November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/mhjns.v2i3.62

Abstract

Hipertensi sistolik merupakan kondisi tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah diastolik <90 mmHg. Kepatuhan diet rendah garam memerlukan waktu yang cukup lama sehingga dibutuhkan dukungan keluarga agar tercapainya kepatuhan diet rendah garam pada pasien Hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah garam pada penderita hipertensi sistolik di Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Metode berupa penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebesar 52 responden menggunakan teknik accidental sampling, dengan kriteria inklusi responden usia >18 tahun, pasien hipertensi sistolik dalam tiga bulan terakhir di Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dan dianalisis dengan uji kendall’s tau-b. Hasil penelitian didapatkan 22 responden memiliki dukungan keluarga dalam kategori baik (42,3%), memiliki kepatuhan diet rendah garam sebanyak 30 (57,2%) responden. Dari hasil uji statistic didapatkan hubungan signifikan (p=0,000) dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah garam pada penderita hipertensi sistolik di Puskesmas Dinoyo Kota Malang, dengan kekuatan korelasi sedang (r= 0,467). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah garam di Puskesmas Dinoyo Kota Malang, sehingga penting untuk meningkatkan kepatuhan program diet rendah garam penderita hipertensi
HUBUNGAN POLA DIET RENDAH GARAM DENGAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Jeckson Leba Niga
Media Husada Journal Of Nursing Science Vol. 2 No. 3 (2021): November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/mhjns.v2i3.66

Abstract

pengaruh Paparan Kronis Timbal (Pb) terhadap tekanan Darah Petugas Parkir Di Pasar besar Kota Malang Dwi Soelistyoningsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.72 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.48

Abstract

Saat ini, penggunaaan kendaraan bermotor semakin meningkat. Hasil pembakaran bahan bakar kendaraan tersebut banyak menyebabkan polusi udara. Salah satunya berupa timbal (Pb) yang dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan kronis Timbal (Pb) terhadap tekanan darah petugas parkir Pasar Besar kota Malang. Penelitian ini berupa observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Subyek penelitian adalah tukang parkir di Pasar Besar kota Malang sebanyak 23 orang, setelah menandatangani informed consent subyek dilakukan pemeriksaan kadar Pb dalam darah, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, dan MAP (Mean Arterial Pressure). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kadar Pb dalam darah yang tinggi lebih beresiko 11,33 kali memiliki tekanan darah sistolik melebihi normal, walaupun nilainya tidak signifikan (p>0,05). Kadar Pb dalam darah yang tinggi lebih beresiko 12,00 kali memiliki tekanan darah diastolik melebihi normal secara signifikan (p<0,05). Kadar Pb dalam darah yang tinggi lebih beresiko 11,33 kali memiliki nilai MAP melebihi normal secara signifikan (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kadar Pb yang tinggi dalam darah meningkatkan resiko untuk memiliki tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, serta nilai MAP yang melebihi normal.
KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DAN CAPD Dwi Soelistyoningsih; Wira Daramatasia; Achmad Rifa'i; Atma Gunawan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 8 No 1 (2019): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.461 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v8i1.191

Abstract

Penyakit ginjal kronis masih menjadi masalah di dunia. Terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis atau dialisis peritoneal (CAPD) memerlukan waktu yang lama, biaya yang besar dan menimbulkan pembatasan-pembatasan tertentu bagi pasien. Hal ini akan mempengaruhi kualitas hidup pasien dari berbagai aspek kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dan CAPD di RSSA Malang. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode studi potong lintang (cross sectional). Subyek penelitian ini adalah 30 pasien dengan hemodialisis dan 30 pasien dengan CAPD minimal selama 3 bulan, usia ≥18 tahun, serta bersedia menandatangani informed consent. Penilaian kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronis dengan kuesioner KDQOL-36. Hasil penelitian didapatkan rerata usia responden yang menjalani HD adalah 53,10±9,85 tahun dan CAPD adalah 43,53±13,28 tahun. Jenis kelamin responden dengan HD laki-laki 16 (53,3%) orang dan perempuan 14(46,7%) orang, responden dengan CAPD, laki-laki sebanyak 19 (63,3%) orang dan perempuan sebanyak 11 (36,7%) orang. Tingkat pendidikan, pasien HD terbanyak adalah SMA sebanyak 9 (30,1%) dan pasien CAPD terbanyak adalah Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 10 orang (33,3%). Durasi menjalani HD rata-rata 4,80±2,89 tahun, sedangkan untuk CAPD rata-rata 2,73±2,58 tahun. Untuk komorbid yang dialami untuk pasien HD sebanyak 21 (70%) orang dan untuk pasien CAPD dengan komorbid sebanyak 24 (80%) orang. Rerata komorbid yang dialami pasien HD 5,90±6,38 tahun dan untuk pasien CAPD 4,75±5,02 tahun. Kesimpulan yang didapatkan bahwa kualitas hidup pasien yang menjalani CAPD (63,3%) sedikit lebih tinggi dibandingkan pasien yang menjalani hemodialisa (60%).
HUBUNGAN JUMLAH CD4 DENGAN KUALITAS HIDUP PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Wira Daramatasia; Dwi Soelistyoningsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 8 No 1 (2019): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1787.185 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v8i1.198

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Kualitas hidup pada ODHA merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan, karena HIV/AIDS bersifat kronis dan progresif sehingga berdampak luas pada permasalahan fisik, psikologis, kemandirian, sosial, lingkungan maupun spiritual. Dengan meningkatnya kualitas hidup ODHA dapat mengurangi angka kesakitan bahkan angka kematian karena HIV/AIDS. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan jumlah CD4 dengan kualitas hidup ODHA pada kelompok dukungan sebaya di Jombang Care Center Plus. Metode penelitian:menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Responden berjumlah 79 orang yang diambil dari 367 ODHA yang bergabung di KDS JCC+ berdasarkan quota sampling dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kualitas hidup (Quality of Life/QoL) ODHA dikaji menggunakan kuisioner WHOQoLHIVBREF, Jumlah CD4 diukur dengan alat flowcytometry. Analisis data menggunakan t test untuk menguji signifikansi antara jumlah CD4 dan QoL dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil :kualitas hidup ODHA secara umum responden memiliki kualitas hidup baik sebesar 68%, sebesar 32% memiliki kualitas hidup cukup dan tidak terdapat responden dengan kualitas hidup kurang. Jumlah CD4 pada ODHA setelah diterapi ARV, Jumlah CD4 >350 sebanyak 70 0rang (99%) dan CD4<350 sebanyak 9 orang (11%). Adanya hubungan yang signifikan antara kualitas hidup dengan jumlah CD4, ODHA dengan jumlah CD4 yang lebih tinggi lebih baik kualitas hidupnya dibandingkan pasien dengan jumlah CD4 yang lebih rendah (P <0,05). Saran: Diharapkan ODHA dapat proaktif untuk lebih memperhatikan kesehatannya, pada KDS, tenaga kesehatan maupun pihak terkait dapat meningkatkan pelayanan Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) kepada seluruh lapisan kelompok sasaran penularan HIV/AIDS pada kelompok tertular kelompok beresiko, kelompok rentan dan masyarakat umum Kata Kunci : Kualitas hidup, HIV, AIDS, WHOQoLHIV BREF, CD4.
STUDI LITERATURE TENTANG HUBUNGAN STIGMA DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA ODHA MELKIANUS MALO BILI; WIRA DARAMATASIA; DWI SOELISTYONINGSIH
Media Husada Journal Of Nursing Science Vol. 3 No. 3 (2022): November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/mhjns.v3i3.98

Abstract

Pendahuluan: Stigma merupakan fenomena yang sangat kuat yang terjadi di masyarakat dan erat kaitannya dengan nilai-nilai yang dianut oleh berbagai identitas sosial yang terkait. Penerimaan diri merupakan suatu kondisi dimana seseorang memiliki sikap positif terhadap dirinya sendiri, mengakui dan menerima berbagai kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya serta mampu berpikir positif tentang kehidupan yang dijalaninya. Tujuan penelitian: Studi Pustaka Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stigma diri dengan penerimaan diri pada ODHA. Metode penelitian: Literatur penelitian ini diperoleh dari 3 database yaitu science direct, pubmed dan googleschool. Cari artikel penelitian ilmiah dari tahun 2015-2020 menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian sebelumnya menggunakan desain cross sectional, deskriptif kuantitatif, deskriptif kualitatif dan pretest-posttest. Hasil penelitian: Berdasarkan 10 literatur terkait stigma diri dan penerimaan diri (n = 10), ditemukan bahwa sebagian besar stigma yang dirasakan pada ODHA memiliki tingkat personalisasi stigma, sikap publik dan citra diri negatif yang rendah, sedangkan pengungkapan kekhawatiran memiliki tingkat yang tinggi. Sementara itu. tidak ada hubungan antara pengetahuan HIV dan AIDS, tingkat pendidikan dan terpaan media dengan stigma terhadap ODHA. Bekerja untuk kepentingan keluarga, intervensi di lingkungan pedesaan dan tempat kerja, serta dukungan sosial yang nyata diperlukan untuk meminimalkan stigma diri pada ODHA. Usia dan pendidikan mempengaruhi persepsi ODHA dan hasil positif untuk ODHA dan CFM terbukti bermanfaat karena ODHA merasa lebih didukung dan CFM menunjukkan kasih sayang yang lebih terhadap ODHA. Ada pengaruh antara penerimaan diri pada ODHA dengan kecerdasan emosional. Pengaruh positif dan negatif terhadap stres kerja karyawan hingga 37,8%. Partisipan yang merupakan mantan WPS (wanita pekerja seks) digambarkan dalam tiga tema dengan merasakan tekanan batin saat mengetahui dirinya positif HIV, memotivasi diri dan mendapatkan dukungan dari orang terdekatnya, serta menerima dan membuka statusnya sebagai ODHA. Cara ODHA memproses hasil positif penyakitnya dapat mempengaruhi keterlibatannya dalam pengobatan dan perawatan HIV/AID. Kesimpulan: Berdasarkan 10 jurnal yang di-riview menunjukkan usia dan Pendidikan mempengaruhi persepsi ODHA dan CFM terbukti bermanfaat untuk menunjukkan lebih banyak kasih saying terhadap ODHA. Ada pengaruh antara penerimaan diri pada ODHA dengan kecerdasan emosional.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PATIENT SAFETY DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN (SURGICAL SAFETY CHECKLIST) Dwi sari; Dwi Soelistyoningsih; Frengki Apryanto
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 12, No 3 (2023): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v12i3.1144

Abstract

Background: Surgical Safety Checklist (SSC) is used in the operating room to increase the safety of surgery and reduce errors in surgical procedures. The low level of compliance in filling out the SSC has the potential to cause problems related to patient safety which are influenced by knowledge related to patient safety. Objective: The aims of this study was to examine the correlation between the level of knowledge of patient safety with nurse compliance in the application of filling the Surgical Safety Checklist (SSC). Method: Research design was correlational quantitative with cross sectional approach and analytic observational method. The sample of nurses in the operating room was 30 respondents. The sampling technique was non-probability sampling with a total sampling approach. The instruments used were a patient safety knowledge questionnaire and a surgical safety checklist. The statistical test used in this study was the calculation of Fisher Exact. Results: The results of the research indicated 23 respondents (76.7%) had knowledge about patient safety in good category, while 22 respondents (73.3%) had compliance in the application of SSC. The results of the analysis using the Fisher Exact correlation calculation indicated p value = 0.000. Conclusion: Based on the results of the study, it is concluded that there is a significant correlation between the level of knowledge of patient safety and nurse compliance in the application of SSC (surgical safety checklist) in the operating room of  Permata Bunda Hospital, Malang.   
Empowerment Posyandu cadres in the transfer of spinach-based technology for early stunting prevention Abdul Qodir; Dwi Soelistyoningsih; Wira Daramatasia; Ari Damayanti Wahyuningrum; Riza Rachmadhani; Sassilia Dwi Yulianti
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol. 9 No. 1 (2024): February 2024
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v9i1.11898

Abstract

The issue of nutritional health among toddlers has become a concern for the Indonesian government. The aim of this initiative is twofold: firstly, to prevent and early detect stunting in toddlers by leveraging local food resources through spinach-based technology, and secondly, to enhance the skills of Posyandu health cadres in spinach-based technology and improve their knowledge on stunting prevention. The service team will provide health education on stunting prevention using lecture and discussion methods and conduct anthropometric measurements. Practical or demonstration methods will be used to make cakes and jelly candies. The next stage is evaluation. Findings from the community empowerment evaluation show that health cadres are able to make jelly candy and spinach biscuits. The level of knowledge and skills of cadres on early stunting prevention and anthropometric measurements increased compared to before community empowerment. The evaluation results for knowledge and skill levels after training were 79.4 versus 66.5 before training. Paired t-test analysis found that the p-value was 0.002, so it was concluded that there was a significant increase in knowledge and skills scores in transferring spinach technology before and after training.
HUBUNGAN BREASTFEEDING SELF EFFICACY DENGAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN: Sari, Dwi Retno; Soelistyoningsih, Dwi; Amalia, Waifti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32099

Abstract

ASI esklusif diberikan enam bulan pertama kehidupan bayi tanpa makanan tambahan kecuali obat atau vitamin. Esklusif breastfeeding self-efficacy dapat membantu ibu membangun motivasi diri dalam pemberian ASI esklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan breastfeeding self-efficacy dengan berat badan bayi usia 0-6 bulan di Desa Kucur. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan metode sampel jenuh. Kriteria inklusi yaitu ibu yang menyusui ASI esklusif usia 0-6 bulan, sedangkan kriteria eksklusi yaitu ibu yang memberikan PMT dini. Data diambil menggunakan kuisioner BSES-SF yang terdiri dari 12 pertanyaan dan pengukuran berat badan bayi. Data dianalisis menggunakan uji Sommer’s D. Skor BSE dipengaruhi oleh faktor berat badan bayi usia 0-6 bulan dan hasil penelitian didapatkan skor BSE rendah sebanyak 11 (47,8%) namun berat badan terbanyak yaitu berat badan yang mengalami kenaikan sebanyak 11 (47,8%). Hal itu dipengaruhi faktor psikologis, faktor fisik ibu, makanan ibu, dan nutrisi bayi yang bisa didapatkan dari MPASI. Sebagian responden masih menganggap bahwa pemberian ASI esklusif saja tanpa makanan atau minuman pendamping lain masih menyebabkan bayi rewel dan nutrisi belum tercukupi sehingga ibu kurang percaya diri dalam menyusui bayinya. Terdapat hubungan breastfeeding self-efficacy dengan berat badan bayi usia 0-6 bulan  dengan nilai p-value 0,000 (<0,05), nilai (r) adalah 0,813 yang menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan hubungan yang sangat kuat.