Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang bersifat akut, kronis, difus, atau lokal, ditandai dengan anoreksia, kembung, mual, muntah, dan rasa tidak nyaman pada ulu hati atau perut bagian atas. Peradangan pada dinding lambung merupakan penyebab terjadinya gastritis. Pemilihan terapi yang tepat dan efektivitas biayanya sangat penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya berdasarkan efektivitas biaya omeprazol dan ranitidin pada pasien gastritis yang dirawat inap di Rumah Sakit Aisyiyah Kudus tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode analisis efektivitas biaya untuk membandingkan biaya dan efektivitas kedua obat tersebut. Hasil penelitian diperoleh data karakteristik pasien gastritis sebagian besar merupakan lansia akhir dengan rentang usia 56-65 tahun yaitu berjumlah 15 pasien dengan persentase 36,6%. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih banyak menderita gastritis yaitu sebanyak 22 pasien (53,7%), sedangkan pasien laki-laki menderita gastritis sebanyak 19 pasien (46,3%). Berdasarkan penelitian, hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi pengobatan yang paling umum digunakan adalah omeprazol sebanyak 23 pasien (56,1%), sedangkan ranitidin sebanyak 18 pasien (43,9%). Rata-rata lama pengobatan pasien yang menggunakan omeprazol adalah 3,3 hari, sedangkan pasien yang menggunakan ranitidin selama 3,1 hari. Nilai ACER (Average Cost Effectiveness Ratio) untuk terapi omeprazol adalah Rp. 1.045.399, sedangkan nilai ACER untuk terapi ranitidin adalah Rp. 1.016.255. Berdasarkan analisis efektivitas biaya (CEA) antara omeprazol dan ranitidin, dapat disimpulkan bahwa ranitidin lebih efektif biaya dibandingkan terapi omeprazol.